5 Mitos Salah Mengenai Kemoterapi…

...

Mengetahui bahwa Anda ternyata menderita kanker pasti merupakan suatu hal yang menakutkan, apalagi bila Anda juga diberitahu bahwa Anda harus melakukan kemoterapi. Pada tindakan kemoterapi, dokter akan menggunakan berbagai jenis zat kimia untuk menyerang sel-sel kanker yang telah menyebar, sayangnya zat kimia ini juga akan menyerang sel tubuh yang sehat, yang mungkin akan menimbulkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan.

Walaupun demikian, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang ini kemoterapi tidaklah seburuk yang Anda kira. Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa mitos salah mengenai kemoterapi yang perlu Anda ketahui.

 

Rambut Anda Pasti Akan Botak

Banyak orang membayangkan bahwa seorang penderita kanker yang sedang menjalankan kemoterapi pastilah tampak tidak sehat dan botak. Akan tetapi, dengan kemajuan ilmu kedokteran, jenis dan dosis obat yang digunakan pun sudah berubah sehingga Anda mungkin tidak akan mengalami kerontokan rambut yang sangat parah hingga menimbulkan kebotakan.

Selain itu, rontok tidaknya rambut Anda tidak berhubungan dengan stadium kanker yang Anda derita atau jenis obat kemoterapi yang Anda gunakan. Walaupun demikian, beberapa obat-obatan kemoterapi yang digunakan untuk mengatasi kanker payudara  dan kanker indung telur lebih sering menyebabkan kerontokan rambut.

Hal yang berperan dalam terjadinya kerontokan rambut adalah zat kimia tertentu yang digunakan untuk mengatasi kanker Anda dan bagaimana respon tubuh Anda terhadap berbagai zat kimia tersebut.

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa sekitar 15-60% pasien kanker yang diobati dengan kemoterapi akan mengalami ramtu rontok, tergantung pada jenis obat kemoterapi yang digunakan.

 

Kemoterapi Berarti Harus Pergi ke Rumah Sakit

Walaupun memang pada sebagian besar kasus kemoterapi harus dilakukan di rumah sakit, akan tetapi sekarang ini telah tersedia pil kemoterapi, yang dikonsumsi dengan cara diminum.

 

Kemoterapi Akan Membuat Berat Badan Anda Menurun

Walaupun memang benar sejumlah pasien akan mengalami mual, muntah, dan diare yang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cukup drastis; akan tetapi beberapa penderita kanker yang menjalani kemoterapi justru mengalami peningkatan berat badan.

Untuk mengatasinya, dokter dapat memberikan beberapa jenis obat-obatan seperti obat golongan steroid yang dapat membuat berbagai efek samping kemoterapi tidak terlalu parah. Akan tetapi, karena obat golongan steroid akan meningkatkan nafsu makan dan mencegah pengeluaran cairan dari dalam tubuh, maka hal ini dapat membuat Anda mengalami peningkatan berat badan.

 

Kemoterapi Akan Membuat Anda Tidak Dapat Beraktivitas Selama Berbulan-bulan

Walaupun Anda memang tidak akan dapat melakukan berbagai olahraga berat, akan tetapi Anda tetap dapat dan boleh berolahraga misalnya berjalan kaki. Untuk mengetahui jenis olahraga apa yang paling tepat dan boleh Anda lakukan, berkonsultasilah dengan dokter Anda.

 

Kemoterapi Akan Membuat Anda Kesakitan

Berbeda dengan anggapan banyak orang, memasukkan obat kemoterapi melalui jarum infus tidak akan membuat Anda merasa kesakitan. Akan tetapi, sejumlah pasien dapat mengalami mati rasa, kesemutan, atau nyeri pada kaki dan tangannya atau nyeri pada tulang. Jika Anda mengalami nyeri yang membuat Anda merasa tidak nyaman, segera beritahu dokter Anda.

Sumber: www.dokter.id

 

tags :