Apa Itu Leukemia?

...

Leukemia merupakan kanker yang menyerang jaringan pembentuk sel darah di dalam tubuh, yaitu sumsum tulang dan kelenjar getah bening. Leukemia atau yang lebih dikenal dengan sebutan kanker darah sendiri sebenarnya terbagi menjadi beberapa jenis. Beberapa jenis leukemia lebih sering ditemukan pada anak-anak, sedangkan bentuk lainnya lebih sering ditemukan pada orang dewasa.

Leukemia biasanya berhubungan dengan sel darah putih. Sel darah putih merupakan sel darah yang berfungsi untuk melawan berbagai jenis kuman penyebab infeksi. Pada penderita leukemia, sumsum tulang akan memproduksi sel darah putih abnormal, yang tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik.

Pengobatan leukemia sendiri berbeda-beda, tergantung pada jenis leukemia dan berbagai hal lain yang mempengaruhi.

 

Apa Saja Gejala Leukemia?

Gejala leukemia dapat berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Akan tetapi, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat ditemukan pada semua jenis leukemia, yaitu:

  • Demam atau menggigil
  • Merasa amat sangat lelah dalam waktu yang lama
  • Badan terasa lemah
  • Sering atau pernah mengalami infeksi berat
  • Mengalami penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Pembesaran hati
  • Pembesaran limpa
  • Mudah berdarah atau mudah memar
  • Mimisan berulang
  • Adanya bintik-bintik kecil berwarna merah keunguan pada permukaan kulit (petekie)
  • Keringat berlebih, terutama di malam hari
  • Nyeri tulang atau menjadi lebih sensitif terhadap nyeri

 

Apa Sebenarnya Penyebab Leukemia?

Hingga saat ini para ahli masih tidak dapat memastikan apa sebenarnya penyebab pasti dari leukemia. Para ahli menduga leukemia terjadi akibat kombinasi antara genetika dan faktor lingkungan.

 

Bagaimana Leukemia Terjadi?

Secara umum, leukemia diduga terjadi saat sejumlah sel-sel darah mengalami mutasi DNA. Selain itu, mungkin terjadi perubahan lain di dalam sel-sel darah yang hingga saat ini belum dimengerti oleh para ahli.

Beberapa abnormalitas juga dapat menyebabkan sel bertumbuh dan membelah dengan lebih cepat, di mana sel juga akan hidup lebih lama daripada yang seharusnya. Seiring berjalannya waktu, sel-sel abnormal ini akan mengerumuni sel-sel darah yang sehat di dalam sumsum tulang, yang menyebabkan jumlah sel-sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit normal semakin berkurang, yang menyebabkan timbulnya tanda dan gejala leukemia.

 

Klasifikasi Leukemia

Leukemia dibagi berdasarkan pada kecepatan progesivitas penyakit dan jenis sel darah yang mengalami kelainan. Klasifikasi pertama adalah berdasarkan seberapa cepat perkembangan (progresivitas) penyakit.

Leukemia Akut

Pada leukemia akut, sel-sel darah yang abnormal adalah sel-sel darah yang tidak matang (immature), yang biasa disebut dengan blas. Sel-sel immature ini tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan membelah diri dengan cepat, sehingga penyakit pun akan memburuk dengan cepat. Oleh karena itu, leukemia akut membutuhkan pengobatan yang cepat dan agresif.

Leukemia Kronik

Ada banyak jenis leukemia kronik. Salah satu jenisnya adalah karena sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel-sel darah dan jenis lainnya adalah karena sumsum tulang memproduksi terlalu sedikit sel-sel darah.

Pada leukemia kronik biasanya ditemukan sel-sel darah yang telah matang. Sel-sel darah ini kemudian membelah diri atau berakumulasi dengan lebih lambat dan dapat berfungsi secara normal selama sejangka waktu. Pada tahap awal, beberapa jenis leukemia kronik tidak menunjukkan gejala apapun sehingga tidak diketahui atau tidak terdiagnosa hingga bertahun-tahun.

Klasifikasi kedua dari leukemia adalah berdasarkan sel darah putih mana yang terkena.

Leukemia Limfositik

Leukemia jenis ini mengenai sel-sel limfosit, yang berfungsi untuk membentuk jaringan limfatik. Jaringan limfatik sendiri berfungsi untuk membentuk daya tahan tubuh.

Leukemia Myelogenik

Leukemia jenis ini mengenai sel-sel myeloid. Sel myeloid merupakan sel yang berfungsi untuk membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

 

Jenis-jenis Leukemia

Ada 4 jenis leukemia yaitu:

  • Leukemia limfositik akut (ALL). ALL merupakan jenis leukemia yang paling sering terjadi pada anak-anak kecil, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa
  • Leukemia myeloid akut (AML). AML merupakan jenis leukemia yang cukup sering ditemukan. AML dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. AML merupakan jenis leukemia akut yang paling sering ditemukan pada orang dewasa
  • Leukemia limfositik kronik (CLL). CLL merupakan jenis leukemia kronik yang paling sering ditemukan pada orang dewasa. Penderita mungkin dapat tampak sehat-sehat saja selama bertahun-tahun walaupun tanpa pengobatan
  • Leukemia myeloid kronik (CML). CML merupakan jenis leukemia yang banyak ditemukan pada orang dewasa. Penderita dapat tidak memiliki atau hanya mengalami sedikit gejala selama beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum leukemia memasuki tahap di mana pembelahan sel kanker menjadi lebih cepat
  • Jenis lainnya. Leukemia jenis lain merupakan jenis leukemia yang lebih langka seperti leukemia sel rambut, sindrom mielodisplastik, dan gangguan mieloproliferatif

 

Apa Saja Faktor Resiko Leukemia?

Beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya leukemia pada seseorang adalah:

  • Pernah menjalani perawatan kanker sebelumnya. Orang yang pernah menjalani pengobatan kemoterapi dan radiasi karena kanker lain memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita beberapa jenis leukemia
  • Kelainan genetika. Kelainan genetika tampaknya memiliki peranan penting dalam terjadinya leukemia. Kelainan genetika yang dimaksud adalah sindrom down
  • Paparan terhadap zat kimia tertentu seperti benzene, yang terdapat pada bensin atau minyak tanah serta yang banyak digunakan pada industri kimia juga dapat meningkatkan resiko terjadinya beberapa jenis leukemia
  • Merokok cerutu dapat meningkatkan resiko terjadinya AML
  • Ada anggota keluarga yang menderita leukemia. Bila ada anggota keluarga Anda yang didiagnosa menderita leukemia, maka resiko Anda pun akan meningkat

Walaupun demikian, sebagian besar orang yang memiliki resiko di atas justru tidak menderita leukemia dan banyak penderita leukemia justru tidak memiliki faktor resiko di atas

 

Pemeriksaan yang Dilakukan Untuk Mendiagnosa Leukemia

Dokter dapat secara tidak sengaja menemukan leukemia kronik saat melakukan pemeriksaan darah rutin, sebelum penderita mengalami gejala apapun. Jika hal ini terjadi atau Anda mulai mengalami gejala leukemia, maka dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan beberapa pemeriksaan lain seperti di bawah ini.

Pemeriksaan Fisik

Dokter Anda mungkin akan mencari adanya tanda-tanda leukemia lain seperti kulit pucat karena anemia, pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati, dan pembesaran limpa.

Pemeriksaan Darah

Melalui pemeriksaan darah rutin, dokter dapat mengetahui apakah Anda memiliki kadar sel darah putih dan trombosit yang abnormal, yang menunjukkan kemungkinan leukemia.

Pemeriksaan Sumsum Tulang

Dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan sumsum tulang dari tulang panggul dengan menggunakan jarum panjang (biopsi). Dengan demikian, dokter dapat mengetahui apakah benar ada sel leukemia pada sumsum tulang Anda dan apa jenisnya, sehingga pengobatan pun dapat disesuaikan.

Selain itu, Anda mungkin akan diminta untuk melakukan beberapa pemeriksaan lainnya untuk menentukan jenis dan keparahan leukemia Anda.

 

Pengobatan Apa Saja yang Dapat Dilakukan?

Pengobatan leukemia tergantung pada banyak hal; termasuk usia dan keadaan kesehatan Anda secara keseluruhan, jenis leukemia yang Anda derita, dan apakah sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya atau belum.

Pengobatan leukemia yang biasa dilakukan adalah seperti di bawah ini.

Kemoterapi

Kemoterapi merupakan pilihan pengobatan utama bagi leukemia. Tergantung pada jenis leukemia yang Anda derita, Anda mungkin akan memperoleh pengobatan tunggal atau kombinasi. Obat kemoterapi dapat berupa pil atau disuntikkan ke dalam pembuluh darah

Terapi Biologis

Terapi biologis bekerja dengan cara membuat sistem daya tahan tubuh Anda mengenali sel kanker dan menyerangnya

Terapi Target

Terapi target menggunakan obat-obatan yang akan menyerang kelemahan sel-sel kanker

Terapi Radiasi

Terapi radiasi bekerja dengan cara menggunakan sinar X-ray atau sinar energi tinggi lainnya untuk menghancurkan sel-sel leukemia dan menghentikan pertumbuhannya. Selama terapi berlangsung, Anda akan diminta untuk berbaring pada sebuah meja di mana sebuah mesin besar akan berputar mengelilingi Anda, mengarahkan radiasi pada titik tertentu pada tubuh Anda.

Anda mungkin akan menerima radiasi pada suatu area spesifik pada tubuh Anda di mana sel kanker berkumpul atau pada seluruh tubuh Anda. Terapi radiasi dapat digunakan untuk mempersiapkan proses transplantasi sel stem.

Transplantasi Sel Stem

Transplantasi sel stem merupakan suatu prosedur yang bertujuan untuk mengganti sumsum tulang yang "sakit" dengan sumsum tulang yang sehat. Sebelum proses transplantasi dimulai, Anda akan diberikan kemoterapi atau terapi radiasi dosis tinggi untuk menghancurkan sumsum tulang yang "sakit". Setelah itu, Anda akan diberikan sel stem pembentuk darah untuk membantu "membangun ulang" sumsum tulang Anda.

Anda dapat memperoleh sel stem dari seorang donor atau dari diri Anda sendiri. Transplantasi sel stem hampir mirip dengan transplantasi sumsum tulang.

 

Kapan Hubungi Dokter?

Segera periksakan diri Anda ke seorang dokter jika Anda mengalami gejala menetap yang membuat Anda khawatir. Karena gejala awal leukemia seringkali tidak jelas dan tidak spesifik, maka Anda mungkin tidak menduga bahwa Anda sebenarnya menderita leukemia karena gejala leukemia seringkali menyerupai gejala flu atau penyakit biasa lainnya.

Sangat jarang, leukemia dapat diketahui secara tidak sengaja saat Anda melakukan pemeriksaan darah untuk penyakit lainnya.

 

Sumber: www.dokter.id

 

 

tags :