Apakah IUD (Spiral) Berbahaya Bagi Kesehatan???

...

Pernahkah Anda mendengar istilah spiral? Spiral atau IUD merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang cukup banyak digunakan. Selain lebih praktis, IUD juga dapat mencegah kehamilan dalam waktu yang cukup lama, yaitu hingga 5-10 tahun.

Pada IUD, dokter akan memasukkan suatu alat berbentuk T ke dalam rahim Anda melalui vagina. Ada 2 jeniss IUD, yaitu Paragard dan Mirena.

Pada Paragard, bagian atas dari alat diselubungi oleh tembaga, yang akan mencegah terjadinya kehamilan hingga 10 tahun. Sementara itu, Mirena akan menggunakan progestin sintetik untuk mencegah terjadinya kehamilan selama 5 tahun.

Berbeda dengan pil KB yang masih sering "gagal", IUD memiliki efektivitas hingga 99%. Walaupun sangat langka, komplikasi penggunaan IUD dapat terjadi. Di bawah ini Anda dapat melihat 3 jenis komplikasi IUD yang mungkin terjadi.

 

IUD Lepas Sendiri (kurang dari 10%)

Karena IUD terletak di dalam rahim, maka rahim dapat menganggapnya sebagai benda asing dan "mengusirnya" keluar. Akan tetapi, hal ini hanya terjadi pada kurang dari 10% wanita yang menggunakan IUD.

Oleh karena itu, dokter Anda mungkin akan meminta Anda untuk datang kembali setelah menstruasi Anda selesai atau 1 bulan kemudian untuk memastikan bahwa IUD telah terpasang dengan benar dan tidak terlepas dari dalam rahim.

Saat rahim berusaha "mengusir" IUD dari dalamnya, maka Anda mungkin akan mengalami kram perut. Bila IUD Anda ternyata terlepas, segera hubungi dokter kandungan Anda dan gantilah alat kontrasepsi Anda hingga Anda siap memasang IUD kembali.

 

IUD Tersangkut di Dalam Rahim (kurang dari 1%)

Yang dimaksud dengan tersangkut di sini adalah salah satu ujung dari IUD, tersangkut di dalam dinding rahim sehingga membuat IUD lebih sulit dilepaskan. Hal ini sangat jarang terjadi, yaitu hanya kurang dari 1%. Selain itu, walaupun tersangkut IUD tetap efektif mencegah kehamilan.

Wanita yang mengalami hal ini biasanya tidak mengalami nyeri perut dan tidak menyadari IUDnya tersangkut di dalam rahim hingga sudah waktunya untuk melepaskan IUD tersebut. Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan menggunakan bantuan USG dan memasukkan clamp ke dalam rahim untuk mengambil IUD secara langsung.

 

IUD Keluar dari Dalam Rahim (amat sangat jarang)

Komplikasi yang lebih langka daripada kedua hal di atas adalah rahim mengalami perforasi (ada suatu lubang di dalam rahim), yang membuat IUD dapat keluar dari dalam rahim dan "berkeliaran" di dalam perut Anda.

Berbeda dengan IUD tersangkut yang tidak menimbulkan gejala apapun, bocornya rahim biasanya akan membuat Anda mengalami nyeri perut atau rasa tidak nyaman di dalam perut. Karena IUD tidak lagi berada di dalam rahim, maka IUD tidak lagi dapat mencegah terjadinya kehamilan.

Untuk memastikannya, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan foto rontgen perut. Untuk mengatasinya, diperlukan operasi laparoskopi untuk mengeluarkan IUD dari dalam perut.

 

Sumber: www.dokter.id

tags :