Panduan WHO dalam Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi COVID-19

...

Jumlah kasus pendemi Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia terus bertambah setiap hari. Pemberitaan media massa dan banyaknya pesan beredar tentang COVID-19 di situs jaringan pertemanan kian menambah kecemasan masyarakat. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun kemudian mengeluarkan panduan pertimbangan kesehatan mental selama adanya pandemi COVID-19. Dalam edaran itu, berikut sejumlah saran untuk menjaga kondisi psikologis masyarakat umum selama COVID -19 berlangsung.

Bersikap empati kepada yang terpapar

COVID-19 telah mewabah di sejumlah negara dengan latar belakang etnis yang berbeda. WHO meminta untuk tidak melekatkan stigma pada etnis dan negara tertentu mengenai pandemi ini. Maka itu, berempatilah kepada orang yang terpapar dari negara manapun.

"Orang yang terpapar COVID-19 tidak melakukan kesalahan apa pun, dan mereka pantas mendapat dukungan, belas kasih dan kebaikan," tulis WHO di situs resminya.

Penyebutan pasien COVID-19

WHO meminta penyebutan pasien yang terpapar COVID-19 dengan sebutan "orang dengan COVID-19"  atau "orang yang sedang dirawat karena COVID-19". Jangan melabeli pasien dengan "kasus COVID-19", "korban", atau "keluarga COVID-19."

Kehidupan mereka masih terus berlanjut setelah mereka dinyatakan pulih dari COVID-19. "Mereka akan melanjutkan pekerjaan, hidup dalam sebuah keluarga, dan orang terkasih. Penting membedakan definisi seseorang yang memiliki COVID-19 untuk mengurangi stigma," tulis WHO.

Filter informasi yang beredar

WHO menyarankan untuk mengurangi menonton, membaca, atau mendengarkan berita COVID-19 yang menyebabkan Anda merasa cemas dan tertekan.

Carilah sumber informasi terpercaya dan ketahuilah langkah-langkah pencegahan untuk perlindungan diri sendiri dan orang yang dicintai.

Jika ingin mendapatkan perkembangan informasi, konsumsilah berita di waktu tertentu seperti siang hari, sekali atau dua kali saja. Pilih informasi dari sumber terpercaya seperti WHO atau Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan fakta, bukan rumor (hoax).

Lindungi diri Anda dan dukung orang lain

Membantu orang lain di saat mereka membutuhkan dapat bermanfaat bagi orang yang menerima dukungan serta yang membantu. Bisa juga bekerja sama sebagai satu komunitas untuk menciptakan solidaritas dalam menangani COVID-19 bersama-sama.

Menyuarakan cerita yang positif

WHO menyarankan untuk menyuarakan cerita yang positif seputar COVID-19. Misal, kisah orang yang sembuh dari COVID-19. Dengan berbagi pengalaman akan memberikan harapan kepada orang lain.

Menghargai tenaga medis

Berilah penghormatan kepada tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 di sekitar rumah Anda. Akui peran yang mereka lakukan untuk menyelamatkan hidup dan menjaga orang yang Anda cintai tetap aman.

tags :

Covid-19 Pcr Swab Test Rapid Test