Pertolongan Pertama Luka Bakar, Hindari Pengolesan Odol
Sebaiknya pertolongan pertama luka bakar yang mesti dilakukan adalah dengan menutup area luka menggunakan kain yang dikasih air.
mayapadahospital.com - Ada mitos beredar, pertolongan pertama luka bakar adalah dengan cara mengoleskan odol. Apakah pengobatan itu sudah tepat?
Menurut dr. Gita Saraswati dari Mayapada Hospital, pengolesan odol atau pasta gigi pada bagian tubuh yang mengalami luka bakar sebenarnya hanya untuk mencari efek dinginnya saja. "Nggak salah dan benar," ujarnya.
Sebaiknya, pertolongan pertama yang mesti dilakukan di bagian luka bakar adalah dengan menutup area luka menggunakan kain atau bahan tipis yang dikasih air. "Karena prinsipnya kita mendinginkan," kata Gita.
Pengompresan air pada area luka dilakukan sebelum yang bersangkutan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Nantinya dokter akan menilai derajat luka bakar yang dialami pasien. Tindakan perawatan tergantung derajat luka bakarnya.
Baca juga: Pertolongan Pertama Jika Seseorang Tersedak
Terdapat tiga golongan luka bakar berdasarkan kedalamannya:
- Luka bakar superfisial (derajat satu)
Biasanya luka bakar ini ditandai dengan rasa nyeri, kemerahan, dan (terkadang) membengkak. Luka bakar ini hanya meliputi lapisan kulit paling atas (lapisan epidermis).
- Luka bakar derajat dua
Luka bakar ini biasanya ditandai dengan kemunculan gelembung – gelembung pada kulit yang berisi cairan. Tanda lainnya, ada pembengkakan, kulit berwarna kemerahan atau bisa juga menjadi putih, rusak, dan kulit lembab. Luka bakar ini merusak lapisan kulit paling luar dan menggangu lapisan kulit bawahnya. Tingkatan luka bakar ini merupakan jenis yang paling sakit.
- Luka bakar derajat tiga
Luka bakar ini adalah luka bakar yang paling berat, tidak terbatas. Biasanya ditandai dengan kulit menjadi kering, pucat atau bahkan putih. Bisa juga kulit menjadi gosong dan hitam.
Lapisan kulit pada luka bakar ini bisa sampai tulang dan organ dalam tubuh. Bedanya dengan luka bakar derajat satu dan dua, luka bakar derajat tiga tidak menimbulkan nyeri.
Apabila seseorang hanya terkena percikan minyak goreng ketika memasak, menurut dr.Gita Saraswati, cukup dikompres dengan air biasa. Bisa juga dioleskan petroleum jelly.
Jika luka bakarnya tidak terlalu parah, namun menimbulkan rasa nyeri, Gita menambahkan "nggak masalah mengonsumsi anti nyeri."
Setidaknya terdapat 4 penyebab luka bakar: panas (suhu di atas 60 derajat celcius), listrik (listrik rumah tangga), kimia (soda api), dan radiasi (sinar ultraviolet dan bahan radio aktif).
Selalu waspada ya terhadap benda – benda yang menimbulkan panas!
Informasi seputar kesehatan lain bisa Anda baca di Instagram @mayapadahospital
tags :
Luka Bakar Luka Penyakit Kulit