Pulih dari Stroke dengan Neurorestorasi di Mayapada Hospital
Rasanya stroke sudah menjadi penyakit yang umum terjadi, terutama di kalangan usia lanjut dan tak sedikit pula terjadi di kalangan usia muda. Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pun menyatakan stroke sebagai penyebab kematian utama di Indonesia, dan kedua terbanyak di dunia.
Namun begitu, harapan pulih dari stroke kini dapat ditingkatkan dengan perawatan terbaik di layanan kesehatan yang komprehensif seperti Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital yang mampu menangani masalah saraf dan otak dengan metode terkini.
Stroke merupakan penyakit dengan berbagai risiko yang berat seperti, kecacatan sementara maupun permanen, tergantung lama terjadinya gangguan aliran darah dan bagian otak mana yang terkena. Kualitas hidup penderita stroke juga akan semakin menurun dengan sejumlah efek jangka panjang dan komplikasi yakni kelumpuhan atau kelemahan otot, kekakuan otot, gangguan bicara, kesulitan menelan, penurunan daya ingat dan fungsi kognitif, gangguan emosi dan depresi, serta nyeri. Bila sudah begini, maka penderita stroke perlu mendapat perawatan intensif yang dipandu oleh dokter.
Kabar baiknya, perkembangan medis saat ini mampu meningkatkan harapan pulih pasien stroke salah satunya dengan program Neurorestorasi. Apakah Anda pernah mendengarnya? Program Neurorestorasi ini telah dilakukan di layanan Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital untuk memberikan manfaat pemulihan yang signifikan bagi pasien stroke.
Program ini dilakukan oleh tim dokter Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital yang berpengalaman dalam program Neurorestorasi sehingga perawatan berjalan tepat sasaran untuk pemulihan pasien dari stroke.
Sebagaimana disampaikan Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurorestorasi di Mayapada Hospital Surabaya, dr. Deby Wahyuning Hadi, Sp.N, Subsp.NRE (K), bahwa program Neurorestorasi dilakukan sebagai terapi pemulihan (rehabilitasi) untuk mengembalikan fungsi otak semaksimal mungkin, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
“Neurorestorasi adalah salah satu cabang ilmu saraf yang fokus pada perbaikan struktur serta fungsi saraf akibat kerusakan dari penyakit-penyakit saraf tertentu, termasuk salah satunya adalah stroke. Fase pemulihan ini umumnya berlangsung mulai dari 2 minggu sampai dengan 6 bulan pasca-stroke dan merupakan fase penting untuk pemulihan fungsional.” jelas dr. Deby.
Tak hanya bermanfaat untuk kasus stroke, Neurorestorasi juga dapat dilakukan oleh penderita Parkinson, kasus tumor dan infeksi pada otak dan saraf, bahkan kasus trauma atau kecelakaan. “Neurorestorasi menjadi salah satu metode terapi yang membawa harapan bagi pasien untuk mengurangi risiko kecacatan dan gejala sisa pasca penyakit-penyakit pada otak dan saraf.” tambah dr. Deby.
Neurorestorasi dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan otak dan sistem saraf, melalui berbagai macam tindakan, tergantung cakupan dan klinis yang akan diperbaiki. Dokter Spesialis Neurologi Fellow Neurorestorasi, dr. Andrie Gunawan, Sp.S, F-NR yang berpraktik di Mayapada Hospital Kuningan menjelaskan lebih lanjut mengenai ragam tindakan Neurorestorasi. “Secara umum, mencakup lima macam yaitu Neuroplastisitas, Neuroregenerasi dan Neurorepair, Neurogenesis (Terapi Sel), Neuromodulasi dan Neuro-Engineering, dan Neurorehabilitasi. Salah satu cakupan terapi yang dapat digunakan adalah neuromodulasi dengan bantuan beberapa alat untuk menstimulasi otak dengan merangsang ataupun menghambat kerja dari sel-sel otak dan saraf.”
Metode neuromodulasi dilakukan dengan bantuan gelombang elektromagnetik pada alat TMS (Transcranial Magnetic Stimulation), atau menggunakan arus listrik berdaya lemah dengan alat tDCS (transcranial Direct Current Stimulation).
“Kedua metode ini adalah tindakan non invasif tanpa harus ada kontak langsung dengan otak atau tanpa melalui pembedahan, tidak memerlukan pembiusan, serta aman dan nyaman bagi pasien karena tidak menimbulkan nyeri. Namun perlu diingat bahwa neuromodulasi dengan alat TMS dan tDCS merupakan terapi tambahan dan bukan sebagai terapi utama pengganti obat,” ujar dr. Andrie.
Selain kedua alat yang telah disebutkan di atas, masih ada alat dan metode Neurorestorasi lainnya seperti EMS (Electrical Muscle Stimulation), neuromuscular tapping, injeksi Botox, neurofeedback dan dry needling yang bermanfaat untuk kekakuan dan nyeri otot, hingga terapi sel menggunakan sel punca (stem cell) untuk merestorasi sel-sel otak yang telah mati atau rusak.
Pemilihan alat, metode, dan efektivitas Neurorestorasi tentu saja didasari pada kondisi klinis pasien dan derajat keluhannya. Rekomendasi layanan kesehatan berstandar internasional yang dapat melakukan program Neurorestorasi untuk pemulihan pasca-stroke adalah di Tahir Neuroscience Center yang terdapat di seluruh jaringan Mayapada Hospital.
Penanganan kasus stroke dan berbagai kasus saraf di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital dilakukan oleh tim dokter multidisiplin yang ahli dan berpengalaman dengan fasilitas medis canggih.
Layanan unggulan ini menyediakan rangkaian pelayanan komprehensif mulai dari skrining, diagnosis, terapi, pembedahan, hingga terapi restoratif dan rehabilitatif untuk perawatan lengkap dan menyeluruh terhadap gangguan-gangguan saraf, serta memiliki layanan Stroke Emergency yang siaga 24 jam menangani kegawatdaruratan stroke dengan menerapkan standar protokol internasional Door to Needle kurang dari 60 menit bagi pasien stroke sumbatan, serta penanganan stroke sumbatan secara minimal invasif dengan prosedur trombektomi di Cath Lab.
Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital juga telah menangani berbagai kasus kompleks dengan tindakan advance seperti operasi tumor kepala secara minimal invasif, Deep Brain Stimulation untuk penanganan Parkinson, operasi saraf tulang belakang secara minimal invasif (minim sayatan), dan operasi tumor tulang belakang.
Keberhasilan dokter dalam melakukan tindakan lainnya dalam penanganan masalah saraf, otak, dan tulang belakang di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital, dapat Anda ketahui melalui kumpulan artikel dan informasi yang dapat Anda akses melalui fitur Health Article & TIps yang ada pada aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.
Aplikasi MyCare dirancang untuk membuat Anda semakin mudah untuk mengakses layanan-layanan kesehatan di seluruh unit Mayapada Hospital, mulai dari penjadwalan konsultasi dokter langsung maupun virtual (telekonsultasi), membuat jadwal Medical Check Up, serta mengakses layanan kegawatdaruratan yang siaga 24 jam penuh melalui fitur emergency call.
Berbagai layanan tersebut dapat diakses di MyCare dengan mudah dan cepat karena MyCare telah terhubung dengan berbagai metode pembayaran, sehingga Anda bisa mendapat nomor antrean lebih awal dan tak perlu antre panjang di rumah sakit.
Aplikasi MyCare juga berfungsi untuk memantau kebugaran tubuh Anda secara personal dan dapat terhubung dengan Health Access serta Google Fit untuk menghitung jumlah langkah kaki Anda setiap hari, jumlah kalori terbakar, detak jantung, body mass index, dan lainnya.
Kini aplikasi MyCare dapat Anda unduh di Google Play Store atau App Store, dan bagi Anda yang baru pertama kali registrasi di MyCare akan mendapat reward point untuk memperoleh potongan harga di berbagai jenis pemeriksaan di Mayapada Hospital.
tags :
Tahir Neuroscience Center Spesialis Saraf Dan Otak