Risiko Pasien Komorbid atau Penyakit Penyerta Jika Terpapar Covid-19

...

Berdasarkan data pemerintah, persentase angka kematian Covid-19 di Indonesia mencapai 3,6% -- (Data sampai 11 Oktober 2020)¹. Sebanyak 50% pasien positif Covid-19 ditemukan memiliki penyakit penyerta atau komorbid berupa hipertensi. Disusul penyakit penyerta diabetes melitus sebesar 34,4%.

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, orang-orang yang mempunyai penyakit penyerta atau komorbid, merupakan kelompok yang paling berisiko, dan bila terinfeksi virus corona akan menjadi parah.²

Apa itu Komorbid?

Komorbid atau penyakit penyerta merupakan istilah dunia kedokteran yang menggambarkan kondisi bahwa ada penyakit lain yang dialami selain dari penyakit utamanya

Mengapa Penyakit Penyerta atau Komorbid memiliki faktor risiko fatal?

Orang yang mempunyai penyakit bawaan atau komorbid merupakan kelompok paling berisiko terinfeksi virus. Kebanyakan yang diderita adalah penyakit tidak menular bersifat kronis.

Penyakit ini membuat imun tubuh atau sel-sel baik seseorang menurun secara bertahap. Akibatnya, pasien komorbid mempunyai imun tubuh yang tidak sebagus orang sehat dan normal lainnya. Sehingga, pasien dengan penyakit penyerta rentan terkena infeksi karena imun tubuh mereka melemah dan lebih sulit melawan infeksi yang baru.

Orang yang memiliki komorbid, apabila terinfeksi COVID-19 dapat mengalami kondisi infeksi berat hingga kematian. Karena virus corona (Covid-19) menyerang sistem pernapasan, menular, dan bisa menyebabkan penderitanya terkena infeksi pernapasan berat.

Apa saja ragam Penyakit Komorbid yang termasuk di dalam faktor risiko?

Risiko tinggi jika terpapar Covid-19:

  1. Kanker.
  2. Penyakit yang berhubungan dengan ginjal.
  3. Penyakit yang berhubungan dengan paru-paru.
  4. Pasien yang pernah menjalani transplantasi organ dalam.
  5. Obesitas.
  6. Penyakit jantung seperti: gagal jantung, jantung koroner, dan lemah jantung.
  7. Penyakit Sel Sabit.
  8. Diabetes melitus tipe 2 (penyakit gula).

Risiko sedang jika terpapar Covid-19:

  1. Asma.
  2. Penyakit Cerebrovascular, yakni penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan suplai darah ke otak
  3. Kelainan bawaan yang menggangu saluran pernapasan pada bayi.
  4. Hipertensi atau darah tinggi.
  5. Penyakit dengan spektrum Immunodefisiensi.
  6. Dementia.
  7. Penyakit Liver.
  8. Kehamilan.
  9. Fibrosis paru.
  10. Perokok.
  11. Talasemia.
  12. Diabetes melitus tipe 1 (penyakit gula).

 

Siapa saja yang rentan terkena Covid-19 selain pasien dengan Penyakit Penyerta/Komorbid?

Pada dasarnya, semua orang mempunyai persentase faktor risiko yang tinggi. Pasien komorbid adalah salah satu kelompok dari kelompok lain yang rentan terkena Covid-19. Namun, di bawah ini adalah kelompok orang yang rentan terkena Covid-19, yaitu:

  1. Pasien Komorbid
    Pasien dengan penyakit penyerta pada dasarnya lebih rentan terinfeksi penyakit apapun. Terutama bila penyakit tersebut sudah menahun.
     
  2. Lansia (Lanjut Usia)
    Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, yang termasuk lansia adalah orang yang berumur 60 tahun ke atas. Pada dasarnya, kemampuan imun dalam melindungi tubuh cenderung melemah seiring bertambahnya usia, terutama untuk para lansia.

    Imunitas diibaratkan sebagai sistem pertahanan tubuh yang terdiri atas sel, jaringan dan organ yang kompleks. Semua yang terdapat di dalam sistem pertahanan tersebut bekerjasama melindungi tubuh dari benda asing yang bisa menyebabkan infeksi/peradangan seperti bakteri dan virus.

    Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin bertambahnya umur, kemampuan imun dalam melindungi tubuh dapat berkurang. Namun, dengan menggabungkan pola hidup sehat dan aktif, berpotensi memperkuat sistem kekebalan tubuh.
     
  3. Balita
    Sistem pertahanan tubuh anak-anak di bawah lima tahun, imun tubuhnya belum sempurna. Sedangkan anak-anak di atas 6 tahun, rata-rata sudah membentuk imun tubuh yang sempurna. Selama anak-anak mendapatkan gizi baik, tidak stunting dan cukup istirahat, mereka akan jarang dan susah terkena penyakit


Apa tindakan pencegahan yang harus dilakukan pasien komorbid selama pandemi ini?

Penting diketahui, bahwa pasien komorbid memiliki risiko faktor yang tinggi untuk terkena infeksi virus tersebut. Namun, tidak selalu pasien komorbid yang terinfeksi virus corona mengalami perburukan yang fatal. 

Beberapa kasus menunjukkan bahwa pasien komorbid dapat sembuh dan menjalani aktivitas normal setelah recovery. Selama imun tubuh pasien masih bisa merespon dengan baik, sebisa mungkin menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti:

  1. Rajin mencuci tangan dan memakai masker dengan benar
  2. Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
  3. Menerapkan pola hidup sehat yang ketat seperti makanan bergizi dan aktif berolahraga
  4. Cukup istirahat dan berpikiran yang positif (Foto hanya ilustrasi)

Apabila Anda belum mengetahui apakah memiliki komorbid atau tidak, periksakan kesehatan Anda dan konsultasikan dengan dokter kami. Anda bisa buat janji dengan dokter kami dengan klik di sini.

tags :

Penyakit Penyerta Komorbid Spesialis Penyakit Dalam