Seberapa Amankah Pemanis Buatan?
Merupakan hal yang normal bila Anda ingin mengkonsumsi makanan manis, apalagi bila Anda baru saja mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak karbohidrat sederhana atau bila Anda sedang merasa stress.
Selain terasa enak di lidah, makanan manis juga akan menstimulasi pelepasan berbagai zat kimia di dalam otak seperti endorfin dan serotonin, yang akan membuat seseorang merasa rileks dan senang. Hal inilah yang seringkali membuat banyak orang mengkonsumsi makanan manis secara berlebihan, yang menyebabkan terjadinya berbagai jenis gangguan kesehatan seperti obesitas, kerusakan gigi, dan diabetes.
Pada zaman modern ini, untuk menggantikan gula alami yang dapat membuat berat badan meningkat, banyak orang mulai mengganti gula alami dengan pemanis buatan, yang sebagian besarnya tidak mengandung kalori, kecuali sorbitol, yang masih mengandung 4 kalori setiap gramnya.
Berbagai jenis pemanis buatan dapat ditemukan pada makanan dan minuman siap saji seperti minuman bersoda, permen, jus buah, es krim, dan berbagai jenis produk diabetik. Akan tetapi, benarkah pemanis buatan itu aman bagi kesehatan? Apakah keputusan Anda benar untuk mengganti gula dengan pemanis buatan?
Dalam jumlah sedikit dan jarang, pemanis buatan sebenarnya masih aman untuk dikonsumsi. Mengkonsumsi pemanis buatan secara berlebihan tidak dianjurkan karena beberapa jenis pemanis buatan masih mengandung kalori.
Beberapa contoh pemanis buatan yang dapat ditemukan adalah:
- Aspartam (dapat ditemukan di dalam Equal)
- Saccharin (Hermestas)
- Sukralosa (Splenda)
- Stevia (Equal Stevia, Jovia)
- Xylitol (XyloSweet)
Para ahli gizi mengatakan bahwa pemanis buatan yang hanya mengandung sedikit atau tidak mengandung kalori sama sekali seperti aspartam, dapat membantu menurunkan berat badan. Untuk penderita diabetes, pilihlah pemanis buatan yang tidak mengandung glukosa untuk membantu mengendalikan kadar gula darah.
Hingga saat ini, para ahli tidak menemukan adanya dampak berbahaya dari konsumsi pemanis buatan pada kesehatan seseorang secara keseluruhan. Akan tetapi, pada orang yang menderita gangguan keturunan tertentu (inherited disorder phenylketonuria/PKU), dianjurkan untuk menghindari berbagai jenis makanan dan minuman yang mengandung aspartam, karena mereka tidak dapat mengkonsumsi asam amino fenilalanin.
Selain itu, dianjurkan untuk tidak menggunakan aspartam saat memasak atau memanggang karena proses pemanasan akan mengubah susunan protein aspartam sehingga makanan akan terasa pahit.
Sumber: www.dokter.id
tags :