Simak Cara Mayapada Hospital Atasi Kasus Langka Acalvaria pada Anak
Setiap orang tua selalu mengharapkan anak mereka dapat lahir dengan sehat dan selamat. Namun pada beberapa kelahiran anak, dapat terjadi cacat atau kelainan bawaan, baik yang ringan hingga yang fatal.
Salah satu kelainan bawaan yang bersifat letal/fatal adalah Acalvaria. Menurut International Journals of Pediatrics, angka kejadian Acalvaria kurang dari 1 per 1 juta kehamilan sehingga kondisi ini termasuk kelainan bawaan yang sangat langka di bidang pediatrik dan neurologi.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi Mayapada Hospital Bandung, dr. Yani Dewi Suryani, Sp.A, Subsp.Neo (K), M.Kes menjelaskan, “Acalvaria ditandai dengan bayi lahir tanpa sebagian kulit kepala, tulang tempurung kepala, dan selaput pembungkus otak. Namun tulang wajah dan otak biasanya terbentuk secara normal.”
Penyebab dari acalvaria masih belum diketahui dengan pasti, namun beberapa peneliti menduga hal ini berhubungan dengan proses pasca pembentukan sistem saraf pusat (neurulasi) mulai dari minggu ke-4 hingga ke-8 kehamilan.
Namun, kelainan dapat pula dipengaruhi oleh faktor lain seperti, faktor genetik, usia dan asupan gizi ibu saat kehamilan, penyakit dan infeksi selama kehamilan, polusi, radiasi, serta penggunaan obat-obat tertentu.
Kasus Acalvaria ini pernah ditangani di Mayapada Hospital Bandung terhadap seorang bayi perempuan. Penanganan kasus ini melibatkan tim dokter yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan spesialisasi, mulai dari sejak masa kehamilan dan berlanjut hingga setelah bayi lahir.
Kelainan pada bayi tersebut pertama kali dicurigai sejak usia kehamilan 12 minggu oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Nana Sarnadi, Sp.OG, MMRS.
Kemudian dr. Nana merujuk pasien ke Prof. Dr. dr. Jusuf Sulaeman Effendi, Sp.OG (K) FM yaitu Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fetomaternal untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengawasan lebih lanjut sampai cukup bulan.
Hingga akhirnya bayi tersebut lahir secara caesar pada akhir November 2023 dan mendapatkan perawatan intensif oleh dr. Yani Dewi Suryani, Sp.A, Subsp.Neo (K), M.Kes di ruangan NICU Mayapada Hospital Bandung.
Mengingat kasus acalvaria yang sangat jarang, sampai saat ini belum ada konsensus dan kesepakatan mengenai penanganan terbaik untuk kasus ini, baik secara konservatif maupun pembedahan.
Selama menjalani perawatan intensif di Mayapada Hospital Bandung, bayi dengan acalvaria tersebut menjalani 2 kali tindakan pembedahan kepala pada Desember 2023.
Operasi pertama dilakukan oleh Dokter Spesialis Bedah Saraf Konsultan Neuro Onkologi dr. Agung Budi Sutiono, Sp.BS, Subsp. N-Onk, PhD, Dr.med.sci tepatnya pada 2 Desember 2023. Tindakan yang dilakukan adalah menutup otak menggunakan selaput otak sintetis untuk memastikan otak terlindungi dan terhindar dari risiko infeksi.
Operasi kedua dilakukan pada 26 Desember 2023 oleh dr. Agung dengan dibantu Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Konsultan Bedah Tangan dr. Betha Egih Riestiano, Sp.BPRE, Subsp.T (K) untuk merawat jaringan otak yang rusak dan merekonstruksi kulit kepala sehingga dapat memberikan perlindungan yang lebih maksimal dan memastikan tumbuh kembang otak optimal, dengan dibantu
Pasca operasi kedua, bayi menjalani terapi pernafasan bersama Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dr. Stenli Irwan Digdjaja, Sp.KFR hingga berhasil bernafas mandiri dan lepas dari bantuan mesin pernafasan pada awal bulan Januari 2024.
Kasus Acalvaria ini menjadi kasus yang cukup fatal dan mengancam keselamatan bayi, baik selama masa kehamilan maupun setelah lahir. Hanya sedikit bayi dengan Acalvaria ini dapat bertahan hidup. Hal ini karena otak yang tidak terlindung sangat rentan terhadap kerusakan akibat fisik maupun infeksi.
Oleh karenanya, diagnosis dini yang tepat selama pemeriksaan kehamilan sangat penting untuk menentukan intervensi yang sesuai dan mencegah angka kematian serta trauma psikologis yang tidak diharapkan saat kelahiran bayi. Kasus acalvaria biasanya dapat terdeteksi menggunakan pemeriksaan USG transvaginal pada usia kehamilan sekitar 12 minggu.
Selain melakukan deteksi dini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya kelainan bawaan lahir.
Pertama, melakukan skrining dan konsultasi pra-konsepsi untuk membantu mengidentifikasi faktor risiko dan tindakan pencegahan yang perlu diambil.
Kedua, mengelola dan mengendalikan kondisi medis dan penyakit yang mungkin mempengaruhi kehamilan, seperti diabetes dan hipertensi.
Ketiga, memastikan asupan gizi yang cukup dan seimbang, khususnya asam folat, selama kehamilan.
Keempat, menghentikan konsumsi alkohol dan menghindari paparan asap rokok maupun zat berbahaya lainnya (zat kimia, obat-obatan, radiasi) selama kehamilan.
Kelima, melakukan imunisasi yang diperlukan sebelum dan selama kehamilan, seperti vaksin rubella.
Permasalahan otak dan saraf dapat diperiksa dan ditangani di layanan Tahir Neuroscience Center yang menangani gangguan saraf, otak, dan tulang belakang mulai dari deteksi dini, diagnosis, tindakan neuro intervensi dan bedah saraf, hingga neuro rehabilitasi.
Konsultasi dan pemeriksaan saraf dan otak di Tahir Neuroscience Center juga dapat diakses oleh pasien melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital yang memudahkan pasien untuk membuat janji temu bersama dokter.
Proses pendaftaran layanan sangat praktis dan cepat karena Anda dapat memperoleh nomor antrean lebih awal dan melakukan transaksi dengan mudah melalui berbagai kanal pembayaran (multi channel payment).
Berbagai bentuk tindakan penanganan lain di Mayapada Hospital dapat Anda ketahui melalui artike-artikel kesehatan yang juga merangkum tips dan informasi layanan di Mayapada Hospital.
Unduh aplikasi MyCare by Mayapada Hospital sekarang, untuk mendapatkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.
Dengan aplikasi MyCare, pasien dapat mengakses layanan dengan cepat karena dapat memperoleh nomor antrean lebih awal dengan proses transaksi layanan yang praktis di berbagai kanal pembayaran.
MyCare juga menyajikan berbagai informasi kesehatan lengkap juga terangkum dalam fitur Health Articles & Tips.
tags :
Tahir Neuroscience Center Acalvaria