Ternyata, Kunci Mengungkap Penyebab Sakit Kepala Kronis bisa dengan Elektroensefalografi (EEG)
Apa Itu Pemeriksaan Elektroensefalografi?
Pemeriksaan elektroensefalografi (disingkat EEG) adalah pemeriksaan yang mengukur aktivitas kelistrikan di otak menggunakan elektroda yang ditempelkan di kulit kepala.
Sel otak berkomunikasi melalui impuls atau rangsangan listrik dan aktif setiap saat bahkan saat tidur. Aktivitas listrik ini tergambar dalam rekaman EEG sebagai gelombang.
Apa Indikasi Pemeriksaan Elektroensefalogram?
EEG adalah salah satu pemeriksaan utama untuk pasien dengan ”kejang” terutama pada pasien epilepsi, namun dapat juga digunakan untuk gangguan otak lainnya seperti gangguan tidur, gangguan fungsi otak (ensefalopati) atau peradangan otak (ensefalitis).
EEG tidak direkomendasikan secara rutin untuk pasien sakit kepala (cephalgia) karena tidak membantu diagnosis sakit kepala primer. EEG hanya membantu pada pasien dengan gejala visual atau aura batang otak.
Dalam beberapa kasus, EEG dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memantau perkembangan migrain, karena perubahan aktivitas gelombang otak telah diamati sebelum dan selama serangan migrain.
Selain itu, EEG dapat digunakan untuk melatih pasien dalam teknik biofeedback untuk mengontrol aktivitas gelombang otak yang dapat membantu mengurangi kejadian atau intensitas sakit kepala tipe tegang (tension type headache).
Pada vertigo kronis, EEG dapat digunakan untuk menyelidiki penyebabnya, seperti disfungsi vestibular atau keterlibatan sistem saraf pusat.
Namun, penggunaan EEG pada vertigo kronis bukanlah prosedur standar, dan kegunaannya bergantung pada situasi klinis spesifik.
Dalam beberapa kasus, EEG dapat digunakan untuk menyingkirkan kondisi lain yang dapat menyebabkan vertigo, seperti serangan epilepsi atau migrain.
EEG juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi kematian otak ”brain death” pada pasien dengan diagnosis mati otak.
Baca juga: Waspadai Sakit Kepala Jika Disertai Kondisi Ini
Apa yang Perlu Dipersiapkan?
Pemeriksaan EEG aman untuk dilakukan dan tidak menimbulkan nyeri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Mencuci rambut dengan shampo sebelum pemeriksaan, namun sebaiknya hindari penggunaan gel rambut dan wax karena dapat mengganggu pemasangan elektroda di kulit kepala;
- Laporkan kepada teknisi EEG mengenai obat-obatan rutin yang masih dikonsumsi, tetaplah konsumsi obat-obat tersebut kecuali dokter menyarankan berhenti;
- Pemeriksaan EEG biasanya memakan waktu 10-30 menit untuk persiapan dan 30-40 menit perekaman, bisa lebih lama pada beberapa kondisi;
- Selama pemeriksaan, teknisi EEG akan melakukan beberapa aktivasi, misalnya meminta pasien untuk membuka-menutup mata, berhitung, membaca, melihat cahaya berkedip kedip, bernafas dalam dan cepat selama 3-5 menit, dan tidur;
- Pada pasien epilepsi, terkadang teknisi EEG juga akan membangkitkan kejang selama pemeriksaan dengan pengawasan dan persiapan khusus;
- Selama pemeriksaan EEG, gerakan tubuh pasien juga direkam oleh kamera untuk membantu dokter menilai kondisi dan diagnosa penyakit.
Pemeriksaan EEG hanya dapat dilakukan atas permintaan dokter, tidak dapat dilakukan atas permintaan pasien sendiri. Hasil EEG akan dibaca oleh dokter yang sudah tersertifikasi untuk membaca EEG.
Jadi, jangan sepelekan dan segera konsultasi ke dokter dengan membuat janji melalui aplikasi MyCare.
Dengan aplikasi MyCare, pasien dapat mengakses layanan dengan cepat karena dapat memperoleh nomor antrean lebih awal dengan proses transaksi layanan yang praktis di berbagai kanal pembayaran.
Direview oleh:
dr. Lydia Agustina, SpS, Msi.Med
Dokter Spesialis Neurologi (Saraf & Otak)
Mayapada Hospital Bogor (MHBG)
Lihat jadwal praktek dokter di sini
tags :
Tahir Neuroscience Center Spesialis Saraf Dan Otak Eeg