12 Hal yang Dapat Membuat Anda Menjadi Tuli…

...

Apa sebenarnya proses yang harus dilalui oleh sebuah suara untuk didengar oleh telinga Anda? Gelombang suara akan masuk ke telinga luar Anda dan masuk ke dalam liang telinga Anda. Gelombang suara ini akan membuat gendang telinga dan tulang-tulang kecil di telinga tengah bergetar. Getaran ini kemudian akan menggetarkan cairan yang terdapat di dalam koklea, di mana rambut-rambut mikroskopis berada dan kemudian rambut-rambut ini akan mengirimkan sinyal saraf ke dalam otak sehingga sebuah suara yang masuk dapat Anda mengerti. Jadi, bila ada kerusakan atau sumbatan pada jalur pendengaran ini, maka Anda pun akan mengalami gangguan pendengaran.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa berbagai hal yang biasa Anda lakukan setiap hari ternyata dapat berpengaruh buruk bagi pendengaran Anda? Di bawah ini Anda dapat melihat apa saja hal berbahaya tersebut.

 

Paparan Kronik Terhadap Bising Saat Bekerja

Paparan kronik terhadap suara bising yang cukup keras dapat menyebabkan terjadinya tuli permanen. Penyebab tersering adalah suara bising di tempat kerja, misalnya mesin. Oleh karena itu, gunakan penyumbat telinga atau pelindung telinga saat bekerja.

 

Cedera atau Perubahan Tekanan

Cedera kepala berat dapat menyebabkan terjadinya dislokasi tulang telinga tengah atau kerusakan saraf, yang akan menyebabkan terjadinya tuli permanen. Selain itu, perubahan tekanan secara mendadak, misalnya saat melakukan olahraga terjun payung atau scuba diving juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada gendang telinga, telinga tengah, atau telinga dalam; yang pada akhirnya dapat berujung pada hilangnya fungsi pendengaran.

Gangguan pada gendang telinga biasanya akan sembuh dalam waktu beberapa minggu. Pada kasus yang berat, kerusakan telinga dalam mungkin hanya dapat diatasi dengan tindakan pembedahan.

Memasukkan cotton bud atau benda lainnya ke dalam telinga merupakan ide yang buruk karena dapat membuat gendang telinga pecah dan menyebabkan kerusakan telinga permanen.

 

Obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan telah diketahui dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran sebagai efek sampingnya. Obat yang dimaksud adalah beberapa jenis antibiotika dan obat anti kanker. Selain itu, penggunaan aspirin, NSAID, dan asetaminofen dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan resiko terjadinya ketulian. Pada beberapa kasus, gangguan pendengaran ini hanya bersifat sementara dan akan sembuh saat Anda berhenti mengkonsumsi obat-obatan tersebut.

 

Penyakit Kronik

Beberapa jenis penyakit kronik yang tidak berhubungan secara langsung dengan telinga juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Hal ini dikarenakan penyakit tersebut menyebabkan gangguan aliran darah yang menuju ke telinga dalam atau otak. Beberapa penyakit kronik yang dimaksud adalah gangguan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Selain itu, penyakit autoimun seperti artritis reumatoid juga telah banyak dihubungkan dengan gangguan pendengaran.

 

Tumor

Tumor jinak seperti osteoma, ekostoses, dan polip dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pada liang telinga, yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Pada beberapa kasus, mengangkat tumor jinak ini dapat mengembalikan fungsi pendengaran.

Akustik neuroma atau tumor pada telinga dalam dapat mengganggu fungsi pendengaran dan keseimbangan tubuh karena tumbuh di dekat saraf yang mengatur keduanya. Penderita mungkin akan mengalami gangguan keseimbangan, mati rasa pada bagian wajah, dan telinga terdengung. Pengobatan kadangkala dapat membantu mengurangi gangguan pendengaran yang terjadi.

 

Suara Ledakan

Suara kembang api, letusan senjata api, atau peledak lainnya dapat menyebabkan timbulnya gelombang suara yang sangat kuat; yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran pada orang yang mendengarnya. Hal ini dikarenakan suara keras tersebut membuat gendang telinga pecah atau merusak struktur telinga dalam. Keadaan ini disebut dengan trauma akustik. Gangguan pendengaran yang terjadi dapat bersifat sementara atau permanen.

 

Konser, Suara Keras, dan Telinga Berdengung

Apakah telinga Anda terasa berdengung setelah menonton konser? Hal ini dikarenakan suara yang dihasilkan saat konser sangatlah keras. Sebuah konser rock rata-rata mengeluarkan suara dengan kekuatan 110 desibel, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga Anda hanya dalam waktu 15 menit.

Gangguan pendengaran permanen dapat terjadi bila Anda mendengarkan suara bising dengan kekuatan di atas 85 desibel dalam jangka waktu lama. Suara bising lainnya dapat berasal dari gergaji listrik. Pembicaraan normal biasanya menghasilkan suara dengan kekuatan 60 desibel.

Untuk menghindari terjadinya gangguan pendengaran permanen, gunakan sumbat telinga dan batasi paparan terhadap suara bising.

 

 

Headphone dan Earphone

Apakah orang lain dapat mendengar suara musik atau bahkan lirik lagu yang sedang Anda dengarkan melalui earphone Anda? Bila ya, maka Anda mungkin harus menurunkan volume suara lagu yang sedang Anda dengarkan tersebut. Hal ini dikarenakan menggunakan headphone atau earphone dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen. Semakin keras dan semakin lama Anda mendengarkan musik tersebut, maka semakin besar resiko Anda untuk mengalami gangguan pendengaran. Untuk menjaga fungsi pendengaran Anda, pelankan suara lagu Anda dan jangan terlalu lama mendengarkan lagu menggunakan headphone atau earphone.

 

Kotoran Telinga yang Menumpuk

Kotoran telinga berfungsi untuk melindungi liang telinga dari debu dan bakteri. Akan tetapi, kotoran telinga dapat menumpuk dan akhirnya mengeras. Hal ini akan menyebabkan terjadinya sumbatan pada liang telinga, yang dapat mempengaruhi pendengaran. Selain itu, kotoran telinga yang mengeras juga dapat membuat Anda mengalami nyeri telinga atau telinga terasa seperti tersumbat.  Jika Anda mengalami hal ini, jangan mencoba untuk mengeluarkan kotoran tersebut sendiri, segera periksakan diri Anda ke seorang dokter.

 

Menderita Sakit di Masa Kanak-kanak

Banyak penyakit yang terjadi pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Infeksi telinga dapat menyebabkan telinga tengah menjadi penuh oleh cairan dan menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran ini biasanya akan sembuh bila infeksi dan cairan di dalam telinga menghilang.

Infeksi lainnya juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada telinga tengah atau telinga dalam dan menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran permanen. Beberapa penyakit yang telah diketahui dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran pada anak adalah cacar air, ensefalitis, influenza, campak, meningitis (radang selaput otak), dan gondongan.

Vaksin dapat membantu melindungi anak Anda dari berbagai penyakit tersebut. Berkonsultasilah dengan dokter spesialis anak Anda mengenai hal ini.

 

Gangguan Pendengaran Bawaan

Beberapa orang anak memang dilahirkan dalam keadaan tuli. Keadaan ini disebut dengan tuli kongenital. Keadaan ini biasanya memang diturunkan dalam keluarga, akan tetapi juga dapat terjadi pada anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami diabetes atau infeksi saat hamil.

Gangguan pendengaran juga dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan secara prematur atau karena hal lainnya seperti trauma saat persalinan yang membuat bayi tidak mendapatkan cukup oksigen. Jaundice neonatal juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran pada bayi.

 

Penuaan

Pendengaran biasanya akan melemah seiring dengan semakin bertambahnya usia Anda. Hal ini pasti akan terjadi walaupun Anda telah menjaga telinga Anda dengan baik di sepanjang kehidupan Anda.

Gangguan pendengaran yang terjadi di usia tua ini biasanya disebabkan oleh hilangnya rambut-rambut halus pada telinga dalam. Sayangnya, hingga saat ini tidak ada cara untuk mencegah terjadinya hal ini.

 

Sumber: www.dokter.id

 

tags :