80% Kasus Kegawatdaruratan Menelan Benda Asing Menimpa Anak-anak

...

Sesuai pada judulnya, menelan benda asing tanpa disengaja adalah kondisi umum di mana 80% kasus kegawatdaruratan terjadi pada anak-anak. Benda asing atau dalam istilah medisnya Corpus Alienum yang paling sering tertelan oleh anak-anak adalah koin, mainan, magnet, dan baterai.

Sedangkan pada orang dewasa, benda asing yang tertelan biasanya terjadi pada saat makan, seperti tulang dan gumpalan daging.

Menurut studi, 80-90% benda asing yang tertelan akan keluar dengan sendirinya melalui saluran cerna dan sedikit kasus yang butuh tindakan operasi.

Namun, beberapa benda asing menjadi berbahaya apabila menyumbat saluran yang lebih kecil, seperti saluran kerongkongan, apalagi pada anak-anak. Atau bila bendanya tajam bisa sebabkan perlukaan dan perdarahan. Sehingga, penting untuk orangtua ketahui kapan harus segera mencari pertolongan medis.

Sejauh ini, Mayapada Hospital Kuningan (MHKN) pernah menangani kasus balita, usia 4 tahun 10 bulan, menelan uang koin 1000 rupiah. Pasien adalah nasabah asuransi Prudential.  

Karena koin berukuran besar, dan sudah lebih dari empat jam belum ada tanda koin berhasil dikeluarkan melalui BAB, Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K), Spesialis Anak Konsultan Hati dan Saluran Cerna (Gastroenterohepatologi) Mayapada Hospital Kuningan mengambil tindakan pengeluaran koin dengan melakukan endoskopi saluran cerna atas.

Tindakan endoskopi saluran cerna atas itu dilakukan berkolaborasi bersama dokter anestesi anak, agar saat proses endoskopi anak dalam kondisi tertidur tenang.  

Endoskopi ini adalah prosedur medis yang dilakukan memasukkan alat berbentuk selang yang dilengkapi dengan kamera dan senter pada bagian ujungnya untuk melihat organ bagian dalam.

Yang perlu diketahui bahwa selain untuk tujuan pemeriksaan (diagnostik), dokter juga dapat melakukan berbagai tindakan lain melalui endoskopi, salah satunya adalah pengambilan benda asing tersebut

Proses pengeluaran koin tersebut terbilang cepat. Setelah dibius, kurang lebih memakan proses selama 15 menit, koin tersebut dapat dikeluarkan. Seluruh pembiayaan tindakan pasien full covered oleh asuransi Prudential.

dr. Nuraini Irma Susanti, Sp.A (K), Spesialis Anak Konsultan Hati dan Saluran Cerna (Gastroenterohepatologi) Mayapada Hospital Jakarta Selatan menambahkan, “Tindakan endoskopi sendiri sebetulnya cepat untuk dilakukan. Namun pasien dalam hal ini anak-anak atau balita harus kita persiapkan supaya tidak menjadi traumatis dan sekaligus memudahkan dokter dalam melakukan prosedurnya.”

Mayapada Hospital memiliki layanan Pediatric Center dengan fasilitas dan peralatan yang lengkap ditunjang kolaborasi tim dokter multispesialisasi dengan keahlian khusus untuk tangani kasus gangguan dan penyakit pada anak secara komprehensif bahkan untuk kasus sulit dan kompleks.

Untuk penanganan masalah kesehatan saluran cerna anak, Mayapada Hospital selain didukung oleh dokter spesialis anak konsultan gastroenterohepatologi, didukung juga oleh dokter spesialis radiologi konsultan radiologi anak yang dapat melakukan pemeriksaan radiologi dan pencitraan untuk pasien anak, serta tim dokter bedah anak apabila dibutuhkan tindakan pembedahan.

dr. Amalia Evianti Sp.Rad (K), Konsultan Radiologi Anak mengatakan “Pasien anak memerlukan perlakuan khusus supaya mereka bisa tenang dan rileks sebelum pemeriksaan supaya kita mendapatkan gambar yang bagus. Jadi penegakan diagnosisnya bisa optimal.”

“Tindakan pembedahan baru dipertimbangkan jika benda asing yang tertelan berpotensi menyebabkan sumbatan di saluran cerna," ujar dr. Sastiono, Sp.B SubspPed (K), Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Anak Mayapada Hospital Kuningan.

“Apabila dipertimbangkan masih bisa keluar melalui BAB, maka bisa dilakukan pemantauan melalui foto rontgen untuk mengetahui letak benda asing tersebut sudah sampai di mana,” lanjut beliau yang juga pionir dalam transplantasi hati di Indonesia.


Hal-hal yang harus dilakukan saat anak menelan benda asing:

  1. Cari tahu kemungkinan benda asing apa yang tertelan oleh anak
    Beberapa benda asing seperti koin, magnet, baterai, atau benda yang tajam berpotensi untuk menyebabkan kondisi gawat darurat akibat sumbatan atau perlukaan pada organ dalam tubuh.

    Namun, benda seperti manik-manik tumpul biasanya bisa keluar dengan sendirinya. Cukup awasi anak dalam 24 jam apabila tidak ada gejala lainnya.
     
  2. Cek kondisi anak apakah mengalami gejala akut
    Secara umum, orangtua akan mulai cemas ketika anak menelan benda asing dan anak tiba-tiba menunjukkan gejala. Seperti batuk-batuk, muntah atau keluar liur yang banyak, atau anak mengeluh sakit perut dan tidak mau makan.

    Jika anak terlihat sulit bernapas, Anda bisa melakukan pertolongan segera dengan cara tepukan pada punggung atau melakukan Heimlich Maneuver. Segera cari pertolongan medis apabila anak sudah menunjukkan gejala akut.
     
  3. Berikan informasi kepada dokter
    Sampaikan kepada dokter bagaimana kondisi anak dan gejala yang Anda amati. Lebih baik lagi apabila Anda bisa memberi tahu kemungkinan benda apa yang tertelan. Seperti yang dijelaskan oleh dr. Eva Jeumpa Soelaeman, pada kasus anak menelan benda asing, dokter akan melakukan pemeriksaan baik fisik maupun pemeriksaan penunjang apabila diperlukan."

    Nanti dokter akan memutuskan apakah anak cukup diawasi saja sampai benda asing keluar dengan sendirinya, ataukah sampai harus dilakukan tindakan invasif seperti operasi atau pengambilan dengan alat, salah satunya dengan endoskopi saluran cerna.

    Studi menunjukkan, tindakan pengambilan benda asing dengan endoskopi memberikan hasil yang baik dengan tingkat kesuksesan di atas 95% dan komplikasi yang minimal.

Jadi Anda sebagai orangtua, tidak perlu panik saat anak menelan benda asing. Namun usahakan ketahui benda apa yang tertelan dan awasi kondisi anak agar tahu kapan saatnya membawa anak ke dokter.

Untuk konsultasi ke dokter spesialis anak kami, hubungi Call Center 150770.

 

Direview oleh:

heimlich maneuver pada anak

tags :

Pediatric Center Spesialis Anak Kegawatdaruratan Anak