Olahraga Ibu Hamil: Manfaat dan Anjuran Latihannya
Ibu hamil (bumil) yang sehat dan tanpa kontraindikasi disarankan tetap hidup aktif dan menjalankan latihan fisik atau olahraga secara teratur. Hal ini bermanfaat dalam menjaga kesehatan ibu dan juga janin. Rekomendasi American College of Sports Medicine (ACSM), ibu hamil tanpa kontraindikasi dapat melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit dalam seminggu.
Manfaat olahraga bagi ibu hamil
- Kenaikan berat badan dapat terkontrol
Ibu hamil yang aktif mengalami kenaikan berat badan secara berlebihan lebih rendah 20% daripada ibu hamil yang kurang aktif.
- Menurunkan risiko penyakit diabetes saat hamil
Berdasarkan penelitian, ibu hamil yang aktif berisiko terkena penyakit diabetes lebih rendah 59% dibanding ibu hamil yang kurang aktif.
- Menurunkan risiko preeklampsia
Preeklamsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu.¹ Penelitian menunjukkan ibu hamil yang berolahraga secara rutin menurunkan risiko preeklampsia 24%.
- Menurunkan risiko low back pain
- Membantu perkembangan janin
- Kebugaran tubuh tetap terjaga selama kehamilan
Kontraindikasi melakukan olahraga bagi ibu hamil terbagi 2, yaitu relatif dan absolut.
- Bagi ibu hamil yg memiliki kontraindikasi relatif wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (Sp.KO) dan dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Sp.OG) sebelum memulai olahraga.
Beberapa kontraindikasi relatif diantaranya anemia berat, bronkhitis kronis, diabetes mellitus tipe 1 yang tidak terkontrol, obesitas dengan komorbid (penyakit penyerta) yang parah, berat badan di bawah nilai normal yang sangat ekstrim, hipertensi yang tidak terkontrol, hipertiroid yang tidak terkontrol, perokok berat, dll.
- Bagi ibu hamil dengan kontraindikasi absolut artinya ibu hamil tidak dapat melakukan olahraga karena dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Misalnya perdarahan yang menetap pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, penyakit jantung, penyakit paru restriktif, plasenta previa setelah kehamilan 26 minggu, preeklampsia, kehamilan ganda yang berisiko lahir prematur, dan lain-lain.
Menurut American College of Sports Medicine (ACSM), latihan fisik atau olahraga yang dianjurkan bagi ibu hamil meliputi latihan kardio seperti berjalan, renang, sepeda dengan frekuensi 3-4 x seminggu dengan durasi 15-30 menit.
Selain itu, disarankan juga latihan kekuatan otot dengan frekuensi 2x seminggu, misalnya kegel exercise untuk melatih otot panggul, dan lain-lain.
Bumil harus segera menghentikan olahraga bila terjadi gejala seperti:
- Perdarahan
- Sesak nafas
- Pusing
- Nyeri dada
- Nyeri atau bengkak pada betis
- Menurunnya gerakan janin
- Otot yang melemah
- Pecah ketuban
Sebelum memulai olahraga lakukan pemanasan ringan terlebih dahulu dan akhiri olahraga dengan pendinginan. Ibu hamil sebaiknya menghindari olahraga kontak, olahraga dengan intensitas berat, dan olahraga yang bisa mengakibatkan hilangnya keseimbangan, seperti sepak bola, basket, olahraga sepatu roda, ice hockey, dan scuba diving.
Selain itu, ibu hamil sebaiknya juga menghindari olahraga di lingkungan yang panas. Perhatikan asupan minum yang cukup setiap berolahraga untuk menghindari terjadinya dehidrasi. (Foto: ilustrasi)
Stay fit and sexy during pregnancy with exercise
Ditulis oleh:
dr. Elsye, Sp.K.O
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga
Mayapada Hospital Kuningan (MHKN)
Lihat jadwal praktiknya di sini.
tags :
Spesialis Kedokteran Olahraga Spesialis Kebidanan Dan Kandungan Obstetrics & Gynecology Center