Berbagai Jenis Gangguan Mata yang Sering Ditemukan…
Pandangan kabur, melihat bintik hitam, silau saat melihat cahaya di malam hari; berbagai hal ini merupakan keluhan mata yang sering dialami oleh banyak orang, yang mungkin tidak berbahaya atau justru merupakan gejala awal dari suatu penyakit. Karena sulit untuk dibedakan, ada baiknya bila Anda segera memeriksakan diri ke seorang dokter spesialis mata bila mengalami berbagai hal tersebut.
Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa jenis gangguan mata yang cukup sering ditemukan dan apa saja gejala yang perlu Anda waspadai.
Buta Warna
Buta warna merupakan suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat melihat spektrum warna tertentu. Buta warna sebagian adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat melihat spektrum warna merah dan atau hijau. Buta warna sebagian dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung pada keparahan dan spektrum warna yang tidak dapat dilihat.
Buta warna komplit (amat sangat jarang) merupakan suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat melihat seluruh spektrum warna. Dengan kata lain penderita hanya dapat melihat warna hitam dan putih. Menggunakan kacamata berwarna mungkin dapat membantu seorang penderita buta warna melihat dengan lebih baik.
Rabun Jauh (Miopia)
Saat Anda menderita rabun jauh atau miopia, maka segala sesuatu yang berada pada jarak tertentu atau jauh akan terlihat kabur. Resiko Anda untuk menderita gangguan mata yang satu ini akan meningkat bila salah satu atau kedua orang tua Anda menderita miopia atau bila Anda sering membaca dengan jarak dekat.
Penyebab dari miopia biasanya adalah karena bola mata terlalu panjang atau bentuk kornea yang abnormal atau akibat adanya kelainan pada lensa mata. Berbagai kelainan tersebut menyebabkan titik fokus jatuh tepat di depan retina, bukan pada retina. Gejala miopia biasanya mulai terjadi saat anak memasuki usia sekolah dan remaja. Anak biasanya akan memerlukan penggantian kacamata beberapa kali karena perubahan minus matanya. Keadaan ini biasanya akan stabil (minus tidak berubah lagi) saat anak berusia awal 20 tahun.
Penderita miopia biasanya mengalami kesulitan untuk mengemudi, berolahraga, atau melihat papan iklan atau bahkan televisi. Gejala yang biasa ditemukan adalah pandangan kabur, sering menyipitkan mata, dan mata terasa sangat lelah. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan kacamata, lensa kontak, atau melakukan tindakan pembedahan laser.
Tindakan pembedahan laser (iLASIK) merupakan suatu teknik pembedahan untuk membentuk ulang kornea mata Anda yang dapat membantu mengatasi rabun jauh, rabun dekat, maupun silinder.
Tindakan pembedahan ini memiliki tingkat kesuksesan yang cukup tinggi (lebih dari 90%), akan tetapi sebaiknya tidak dilakukan bila Anda memiliki mata kering yang cukup parah, memiliki bentuk kornea yang tipis atau abnormal, atau menderita gangguan penglihatan berat. Efek samping yang mungkin terjadi adalah sensitif terhadap cahaya.
Rabun Dekat (Hiperopia)
Sebagian besar orang dilahirkan dengan rabun dekat ringan, yang biasanya akan menghilang saat memasuki usia kanak-kanak. Bila rabun dekat tetap ada, maka orang tersebut biasanya akan mengalami kesulitan untuk melihat benda-benda yang terletak cukup dekat dengannya (benda tampak kabur atau buram). Keadaan ini dapat menurun dalam keluarga.
Rabun dekat seringkali terjadi karena bentuk bola mata terlalu pendek. Hal ini menyebabkan titik fokus jatuh di belakang retina, bukan pada retina. Pada kasus yang berat, penderita juga dapat mengalami kesulitan melihat benda atau objek yang terletak cukup jauh.
Selain kelainan bentuk bola mata, kelainan bentuk kornea atau lensa juga dapat menyebabkan terjadinya rabun dekat. Anak-anak yang menderita rabun dekat biasanya memiliki mata juling (strabismus) atau mata malas (amblyopia) dan mungkin mengalami kesulitan membaca. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan mata anak Anda ke seorang dokter spesialis mata.
Gejala yang dapat ditemukan adalah kesulitan untuk membaca, pandangan kabur di malam hari, mata terasa lelah, dan nyeri kepala. Untuk mengatasinya, gunakanlah kacamata atau lensa kontak atau melakukan tindakan pembedahan.
Presbiopia
Kesulitan membaca tulisan merupakan salah satu tanda penuaan. Keadaan ini disebut dengan presbiopia (artinya mata tua dalam bahasa Yunani). Pada sebagian besar orang, keadaan ini mulai terjadi saat mereka memasuki usia 40 tahun.
Presbiopia terjadi karena lensas mata menjadi kurang fleksibel dan tidak dapat mengubah bentuknya untuk memfokuskan penglihatan pada benda yang berjarak dekat. Untuk mengatasinya, gunakanlah kacamata.
Astigmatisma (Silinder)
Jika Anda menderita astigmatisma atau silinder pada salah satu atau kedua bola mata, maka pandangan Anda pada jarak berapa pun biasanya terganggu. Keadaan ini terjadi saat kornea memiliki bentuk yang tidak normal. Akibatnya, terbentuk banyak titik fokus yang jatuh pada berbagai tempat pada retina. Penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu mengatasinya. Selain itu, tindakan pembedahan juga dapat membantu mengatasinya.
Gejala yang dapat ditemukan adalah pandangan kabur, nyeri kepala, dan mata terasa sangat lelah.
Glaukoma
Glaukoma dapat membuat Anda kehilangan penglihatan Anda dengan merusak saraf optik di dalam mata Anda. Penderita mungkin tidak akan mengalami gejala apapun. Gejala awal yang biasa ditemukan adalah hilangnya lapang pandang sebagian, awalnya lapang pandang samping, yang kemudian akan diikuti oleh hilangnya lapang pandang pusat.
Pada sebagian besar kasus glaukoma, peningkatan tekanan di dalam mata menyebabkan terjadinya kerusakan saraf optik dan membuat penderita kehilangan penglihatannya. Pada keadaan normal, mata manusia dipenuhi oleh cairan yang berfungsi untuk memberikan nutrisi pada berbagai struktur di dalam mata. Akan tetapi, bila cairan ini menjadi berlebihan, maka tekanan di dalam mata Anda pun akan meningkat dan merusak saraf optik yang terletak di bagian belakang mata.
Untuk mendeteksi adanya glaukoma sedini mungkin, dianjurkan agar Anda melakukan pemeriksaan mata secara teratur setiap 1-2 tahun sekali, terutama bila Anda telah berusia lebih dari 40 tahun. Glaukoma dapat diatasi dengan obat-obatan atau tindakan pembedahan. Tanpa pengobatan glaukoma akan menyebabkan terjadinya kebutaan total.
Degenerasi Makula
Age related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula terkait usia akan merusak dan menghancurkan penglihatan pusat, yang akan membuat Anda sulit untuk membaca atau mengemudi kendaraan bermotor. Gejala yang dapat ditemukan adalah lapang pandang pusat tampak hitam atau garis lurus tampak bergelombang. Resiko terjadinya AMD akan meningkat bila Anda berusia lebih dari 60 tahun, merokok, memiliki tekanan darah tinggi, menderita obesitas, berjenis kelamin wanita, atau memiliki anggota keluarga yang menderita glaukoma.
AMD terjadi akibat adanya gangguan yang mengenai bagian pusat dari retina, yang disebut dengan makula. Degenerasi makula terbagi menjadi 2 jenis yaitu "basah" dan "kering". Pada AMD "kering", biasanya ditemukan kumpulan bintik kuning yang disebut dengan drusen pada makula. Seiring dengan semakin memburuknya penyakit, jaringan makula pun akan hancur. Hal ini tentu saja akan mengganggu proses penghantaran sinyal dari retina ke dalam otak.
Pada AMD "basah", terbentuk pembuluh darah abnormal, yang akan membentuk jaringan parut pada makula dan merusak makula. Garis lurus yang tampak bergelombang merupakan gejala awal dari AMD "basah". AMD "basah" merupakan jenis AMD yang lebih berat dan lebih cepat berkembang. Kedua jenis AMD akan membuat lapang pandang pusat Anda tampak seperti suatu area kehitaman.
Retinopati Diabetikum
Diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 dapat menyebabkan hilangnya penglihatan sebagian dan berujung pada kebutaan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah kecil di dalam retina. Keadaan ini biasanya dapat diobati, akan tetapi jangan tunggu hingga gejala timbul. Saat gejala seperti penglihatan kabur, bintik hitam, atau nyeri mata timbul; maka penyakit mungkin sudah berat. Oleh karena itu, dianjurkan agar orang yang menderita diabetes melakukan pemeriksaan mata setiap tahun, bahkan lebih sering bila mereka sudah mulai mengalami gangguan mata karena diabetes. Cara terbaik untuk mencegah terjadinya retinopati diabetikum adalah dengan menjaga kadar gula darah Anda tetap dalam batas normal.
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil yang berfungsi untuk memberi nutrisi pada retina. Pembuluh darah ini dapat membengkak, rusak, dan akhirnya membuat cairan di dalamnya merembes keluar. Pada beberapa kasus, dapat terbentuk berlusin-lusin pembuluh darah baru yang abnormal (retinopati proliferatif). Pembuluh darah abnormal yang baru terbentuk ini sangat rapuh dan dapat pecah dengan mudah. Berbagai proses ini secara berangsur-angsur akan merusak retina dan menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau bahkan buta.
Katarak
Saat memasuki usia 80 tahun, sebagian besar orang pasti akan mengalami katarak. Katarak akan membuat penglihatan Anda menjadi kabur secara perlahan, yang akan membuat Anda sulit membaca, mengemudi, dan melihat di malam hari. Diabetes, merokok, atau menghabiskan terlalu banyak waktu berjemur di bawah sinar matahari dapat meningkatkan resiko terjadinya katarak. Tindakan pembedahan yang bertujuan untuk mengganti lensa mata sangat efektif dalam mengatasi katarak.
Pada keadaan normal, lensa mata yang sehat berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. Seiring dengan semakin bertambahnya usia seseorang, protein pun akan menumpuk di dalam lensa mata, yang membuat lensa menjadi keruh. Hal ini akan membuat fokus cahaya tidak jatuh tepat pada retina. Akibatnya, penglihatan pun akan menjadi buram, ketajaman penglihatan warna berubah, dan silau saat melihat cahaya terutama di malam hari. Katarak tahap lanjut bahkan dapat terlihat dengan mata telanjang, di mana bagian tengah mata berwarna putih.
Retinitis Pigmentosa
Retinitis pigmentosa merupakan suatu gangguan mata yang dapat diturunkan dari orang tua. Gangguan ini biasanya bermula dari gangguan penglihatan di malam hari. Gejala berikutnya yang terjadi adalah gangguan lapang pandang samping secara perlahan, yang lama-kelamaan akan membuat penderita seperti melihat di dalam terowongan, yang akan berujung pada kebutaan.
Pada penderita retinitis pigmentosa, jaringan retina yang sensitif terhadap cahaya akan mati secara perlahan setelah bertahun-tahun. Saat hal ini terjadi, maka jaringan retina ini pun akan berhenti mengirimkan sinyal ke dalam otak dan membuat Anda kehilangan penglihatan Anda.
Pada pemeriksaan mata, dokter biasanya akan menemukan bintik hitam abnormal (pigmen) di sekitar retina. Selain itu, penderita juga dapat mengalami katarak dini dan pembengkakan retina (edema makula).
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi vitamin A dosis tinggi dapat membantu mengembalikan penglihatan yang hilang. Akan tetapi, dianjurkan agar Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsi vitamin A dosis tinggi karena dapat dapat beracun.
Floater
Bintik hitam atau benang halus yang bergerak pada penglihatan disebut dengan floater, yang merupakan debris atau kotoran di dalam cairan vitreus. Floater biasanya tidak akan menutupi penglihatan dan lebih mudah terlihat pada cahaya terang. Floater merupakan hal sering ditemukan dan biasanya tidak berbahaya. Akan tetapi, bila mereka muncul secara mendadak atau lebih sering dan tampak lebih banyak atau Anda juga melihat kilatan cahaya; segera periksakan diri Anda ke seorang dokter spesialis mata.
Bintik putih atau hitam yang menetap dan hilangnya lapang pandang samping secara mendadak juga merupakan pertanda bahwa Anda harus segera memeriksakan diri ke seorang dokter.
Ambliopia (Mata Malas)
Saat Anda masih kanak-kanak, bila salah satu mata Anda tidak dapat melihat dengan baik, maka otak Anda terkadang akan lebih "menyayangi" mata yang satu lagi. Keadaan ini disebut dengan ambliopia. Ambliopia dapat terjadi karena mata juling atau gangguan ketajaman penglihatan pada salah satu mata. Perban atau obat tetes mata yang bertujuan untuk membuat mata yang sehat memiliki penglihatan yang kabur dapat memaksa otak untuk menggunakan mata yang lainnya. Jika keadaan ini tidak segera diatasi di masa kanak-kanak, gangguan penglihatan karena ambliopia dapat bersifat permanen.
Benda Asing Pada Mata
Banyak ujung saraf terletak pada permukaan kornea Anda, jadi adanya benda yang sangat kecil sekalipun dapat membuat Anda kesakitan atau tidak nyaman. Saat Anda menemukan adanya benda asing pada mata Anda, jangan menggosok mata Anda atau Anda akan menyebabkan terjadinya kerusakan serius pada mata Anda. Bersihkan mata Anda secara perlahan dengan air.
Jika benda asing pada mata Anda tidak juga berhasil keluar, segera periksakan diri Anda ke seorang dokter spesialis mata yang dapat mengangkatnya dengan mudah dan yang akan memberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotika untuk mencegah terjadinya infeksi pada kornea mata Anda.
Mata Kering
Air mata berfungsi untuk melumasi mata Anda. Oleh karena itu, jika aliran air mata berkurang; misalnya akibat udara kering, penuaan, atau gangguan kesehatan lainnya; maka mata Anda dapat terasa nyeri dan teriritasi. Pada beberapa orang yang menderita mata kering ringan, penggunaan obat tetes mata yang berisi air mata buatan biasanya dapat membantu. Akan tetapi, bila Anda menderita mata kering yang cukup berat, maka Anda mungkin membutuhkan obat lain atau tindakan pembedahan untuk mengatasinya.
Infeksi Mata
Infeksi mata merupakan peradangan pada mata yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, bahan iritan, atau alergi. Gejala yang biasa ditemukan adalah mata tampak merah, terasa gatal atau panas, dan belekan. Sebagian besar infeksi mata disebabkan oleh infeksi virus yang tidak membutuhkan pengobatan antibiotika. Dokter hanya akan memberikan antibiotika bila peradangan mata Anda disebabkan oleh infeksi bakteri. Karena infeksi mata yang disebabkan oleh virus dan bakteri sangat menular, maka pastikan Anda lebih sering mencuci tangan Anda hingga sembuh. Jika gatal merupakan keluhan utama Anda, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah alergi.
Stye (Bintitan)
Stye merupakan suatu benjolan merah lunak yang tampak seperti jerawat pada atau di dekat tepi kelopak mata. Stye merupakan salah satu jenis infeksi pada kelopak mata (blefaritis). Stye biasanya akan sembuh dalam waktu 1 minggu. Untuk mempercepat penyembuhan, kompreslah stye dengan kompres hangat 3-6 kali setiap hari. Jangan menggunakan lensa kontak atau riasan mata hingga stye sembuh.
Alergi
Alergi dapat membuat mata Anda menjadi berair dan gatal. Serbuk sari, rumput, debu, dan bulu binatang merupakan pemicu alergi yang paling sering ditemukan. Untuk menghindari kekambuhan, pastikan jendela kamar dan mobil Anda selalu tertutup. Gunakan seprai dan sarung bantal yang bersifat hipoalergenik. Bersihkan rumah Anda dengan benar setiap harinya. Untuk mengatasi gejala, dokter biasanya akan memberikan obat tetes mata anti alergi, air mata buatan, dan obat anti alergi.
Sumber: www.dokter.id
tags :