Jantung Berdebar Tak Teratur karena Aritmia? Ini Tips Olahraga dan Pengobatannya!

...

Pernah merasakan jantung berdebar kencang tak beraturan saat berolahraga? Jika ya, bisa jadi Anda mengalami aritmia atau gangguan irama jantung

Tak perlu khawatir. Kondisi aritmia tak lantas menghentikan kebiasaan olahragamu. Justru, olahraga yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kualitas hidupmu. 

Kondisi aritmia yang dapat dialami atlet atau pun Anda yang gemar olahraga perlu mendapat arahan khusus dari dokter spesialis jantung seperti yang ada di layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital. 

Layanan unggulan (Center of Excellence) Cardiovascular Center Mayapada Hospital menghadirkan solusi penanganan berbagai masalah jantung termasuk aritmia yang diderita oleh para pecinta olahraga pada umumnya. 

Lantas bagaimana olahraga yang aman untuk penderita aritmia? Simak tips dari dokter!

Menurut dr. Rerdin Julario, Sp.JP (K), Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Aritmia di Mayapada Hospital Surabaya, olahraga yang aman bagi penderita aritmia memang perlu dikonsultasikan  terlebih dahulu dengan dokter spesialis jantung sebelum memulai program olahraga. 

Dokter akan menilai jenis dan tingkat keparahan aritmia secara komprehensif, serta memberikan saran olahraga yang sesuai dengan kondisi pasien.

"Olahraga yang direkomendasikan untuk penderita aritmia umumnya adalah olahraga aerobik intensitas rendah hingga sedang, seperti berjalan kaki, berenang, bersepeda, yoga, dan tai chi,” ujar dr. Rerdin. 

Perlu diingat pula bahwa olahraga harus dimulai dengan perlahan dan tingkatkan intensitas secara bertahap. Tak perlu memaksakan diri, tetapi dengarkan sinyal dari tubuh dan istirahat jika merasa lelah. 

Bantuan alat pemantau detak jantung atau Heart Rate Monitor (HRM) juga berguna untuk memastikan Anda berolahraga pada zona detak jantung yang aman. 

Jika timbul rasa tidak nyaman disertai berdebar-debar di dada, denyut jantung yang tidak teratur atau sangat cepat/lambat, pusing atau pingsan, sesak napas, atau nyeri dada, segera hentikan olahraga dan hubungi dokter.

Sementara itu, pengobatan aritmia dapat dilakukan berdasarkan jenis dan keparahan kondisi tersebut serta gejala yang dialami pasien. Tentu, hal ini memerlukan pemeriksaan yang komprehensif dari dokter. 

“Salah satu tindakan penanganan aritmia adalah dengan melakukan Ablasi Jantung," kata dr. Agung Fabian Chandranegara, Sp.JP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Konsultan Aritmia dari Mayapada Hospital Tangerang (MHTG). 

Ablasi jantung adalah prosedur medis minimal invasif dengan menggunakan kateter (kabel tipis dan fleksibel) melalui pembuluh darah di pangkal paha, leher, atau lengan, dan mengarahkan kateter tersebut ke jantung menggunakan panduan gambar dari sinar X.

Energi panas (radiofrequency ablation) dikirim melalui kateter untuk menonaktifkan atau mengeliminasi bagian yang menyebabkan aritmia. "Ini menghentikan impuls listrik yang abnormal dan memungkinkan irama jantung yang normal,” ujar dr. Agung. "Dengan begitu, penderita aritmia masih bisa melanjutkan aktivitas olahraga mengikuti panduan dari dokter." 

Jika Anda mengalami kondisi aritmia dan tetap ingin berolahraga, Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter dalam layanan Cardiovascular Center yang tersedia di seluruh unit Mayapada Hospital.

Pemeriksaan yang komprehensif dilakukan oleh tim dokter multidisiplin didukung oleh fasilitas yang lengkap dan canggih. 

Mengedepankan layanan berstandar internasional, Mayapada Hospital terus berupaya memperkuat kompetensi dokter dan tenaga medis lainnya untuk memberikan outcome yang optimal bagi pasien.  

Selain itu, Anda dapat merencanakan program olahraga yang tepat bersama dengan dokter spesialis kedokteran olahraga yang ada pada layanan Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital sambil berkolaborasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. 

Dokter Taufan Favian Reyhan, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan mengatakan, program olahraga pada dasarnya dapat disesuaikan dengan kondisi pasien. "Jika pasien mengalami aritmia dan masih ingin aktif berolahraga, maka kita juga perlu berkoordinasi dengan dokter spesialis jantung, supaya bisa menemukan latihan-latihan yang efektif untuk penderita aritmia,” katanya. 

Layanan SITPEC dikhususkan bagi para sport enthusiast hingga atlet untuk mendapatkan penanganan mulai dari program preventif, skrining sebelum olahraga, hingga penanganan cedera dan pasca cedera.  

Mayapada Hospital tahun ini kembali menjadi official hospital partner untuk ajang kompetisi olahraga lari Pocari Sweat Run Indonesia 2024. 

Mayapada Hospital bersama Pocari Sweat berupaya meningkatkan kesadaran para pecinta olahraga lari yang akan ikut dalam Pocari Run 2024. 

Mayapada Hospital menyediakan self assessment yaitu asesmen mandiri yang perlu diisi oleh para runners sebelum mengikuti ajang Pocari Sweat Run 2024. 

Selain itu, Mayapada Hospital turut mengawal persiapan para runners dengan memberikan paket Medical Check Up (MCU) Runner di seluruh unit Mayapada Hospital selama rangkaian Race Pack Collection mulai 18 Juli - 20 Juli 2024. 

Info lebih lanjut, hubungi Call Center 150770.

tags :

Cardiovascular Center Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah Aritmia