Osteoporosis

Masyarakat Awam sering menyebut penyakit ini sebagai keropos tulang. Menurut spesialis ortopedo dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Dimas Raditya, Sp.OT, osteoporosis terjadi akibat berkurangnya kalsium dalam tulang seiring bertambahnya usia. Penyakit ini dijuluki silent thief karena gejalanya tidak kita rasakan. "Ketika gejala itu muncul, penyakitnya sudah parah,seperti terasa nyeri di hampir seluruh tulang dan sendi, badan membungkuk atau tulangnya mudah patah," paparnya.

Osteoarthritis

Osteoarthritis (OA) atau radang sendi juga merupakan penyakit yang populer, terutama di kalangan perempuan usia 45 tahun ke atas. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, 25 persen orang yang berusia 65 tahun di dunia menderita OA, sementara di Asia Tenggara, jumlah penderitanya diperkirakan mencapai 24 juta jiwa.

Langkah Terbaik Untuk Pencegahan

Osteoporosis dan osteoathritis dapat membuat kita mengalami cacat permanen dan sulit disembuhkan jika sudah terserang. Karena itu langkah terbaik untuk menghindari keduanya adalah mencegah.

Osteoporosis dapat dicegah dengan menjalankan pola makan gizi seimbang disertai asupan kalsium dan vitamin D yang tepat sejak dini, lengkapi juga dengan olahraga rutin sesuai umur dan mengontrol berat badan. Mengurangi merokok, alkohol, kafein dan minuman berkarbonasi juga akan membantu. "Yang tak boleh diabaikan juga adalah mencegah cedera ketika Anda sudah terdiagnosa osteoporosis," tandas dr. Dimas.

Sementara itu, mencegah osteoarthitis bisa dilakukan dengan menyiasati faktor resiko (mengontrol berat badan, menghindari gerakan-gerakan yang berpotensi menyebabkan cedera dan kebiasaan bertumpu pada persendian dalam waktu lama), rutin berolahraga sesuai usia, istirahat yang cukup dan menjalankan pola makan yang sehat juga.

tags :