Sakit Kepala Biasa Atau Migrain Ya???

...

Saat Anda mengalami sakit kepala mungkin agak sulit bagi Anda untuk membedakan apakah Anda sedang menderita sakit kepala biasa atau justru migrain. Walaupun demikian, mengetahui dengan pasti apa jenis sakit kepala yang sedang Anda alami sangatlah penting karena hal ini berarti bahwa Anda dapat memperoleh pengobatan yang lebih sesuai. Selain itu, mengetahui jenis sakit kepala yang Anda alami juga dapat membantu mencegah terjadinya berulangnya sakit kepala tersebut. Jadi bagaimanakah cara membedakan sakit kepala biasa dari migrain???

 

Apa Itu Sakit Kepala?

Sakit kepala merupakan rasa nyeri yang tidak menyenangkan di dalam kepala Anda yang dapat menyebabkan kepala terasa tertekan dan sakit. Sakit kepala dapat bervariasi dari ringan hingga sedang dan biasanya terjadi pada kedua sisi kepala.

Beberapa daerah kepala yang biasa "diserang" saat mengalami sakit kepala adalah daerah dahi, pelipis, dan leher belakang. Lama berlangsungnya sakit kepala dapat bervariasi dari 30 menit hingga 1 minggu.

Menurut Mayo Clinic, jenis sakit kepala yang paling sering adalah sakit kepala tension. Pemicu jenis sakit kepala ini adalah stress, ketegangan otot, atau rasa cemas.

Selain sakit kepala tension, ada beberapa jenis sakit kepala lain yang juga cukup sering ditemukan, yaitu:

  • Sakit kepala cluster. Sakit kepala jenis ini biasanya hanya mengenai 1 sisi kepala tetapi biasanya tidak separah migrain. Gejala lain yang sering ditemukan adalah hidung meler, mata berair, atau hidung tersumbat
  • Sakit kepala sinus. Sakit kepala ini seringkali salah didiagnosa sebagai migrain. Gejala lain yang sering ditemukan adalah demam, hidung tersumbat, batuk, dan wajah terasa seperti tertekan.

 

 

Apa Itu Migrain?

Sakit kepala migrain biasanya cukup berat dan seringkali disertai dengan beberapa gejala lain selain sakit kepala. Beberapa gejala lain yang dapat ditemukan pada sakit kepala migrain adalah:

  • Mual
  • Nyeri di belakang salah satu mata atau telinga
  • Nyeri di pelipis
  • Melihat kilatan cahaya atau titik hitam
  • Menjadi lebih sensitif terhadap cahaya dan atau suara
  • Gangguan penglihatan sementara
  • Muntah

Bila dibandingkan dengan sakit kepala tension atau sakit kepala lainnya, sakit kepala migrain biasanya lebih berat. Sakit kepala migrain biasanya hanya mengenai satu sisi kepala. Akan tetapi, mungkin saja migrain mengenai kedua sisi kepala. Perbedaan lainnya adalah kualitas  nyeri. Sakit kepala migrain biasanya menimbulkan nyeri hebat yang sangat menyiksa dan akan membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Sakit kepala migrain dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu migrain dengan aura dan migrain tanpa aura. Aura adalah suatu sensasi yang dirasakan oleh penderita sebelum ia mengalami serangan migrain. Sensasi ini biasanya terjadi antara 10-30 menit sebelum serangan terjadi. Beberapa aura yang sering dialami oleh penderita migrain adalah:

  • Mengalami kesulitan berpikir atau sulit berkonsentrasi
  • Melihat kilatan cahaya atau garis yang tidak biasanya
  • Merasa kesemutan atau mati rasa di daerah wajah atau tangan
  • Mencium atau merasakan atau mengecap sesuatu hal yang tidak biasanya

Sementara itu, sejumlah penderita migrain dapat mengalami berbagai gejala lain selama 1 atau 2 hari sebelum serangan migrain terjadi. Berbagai gejala lain ini disebut dengan fase prodromal. Beberapa gejala yang dapat ditemukan adalah:

  • Sembelit
  • Depresi
  • Sering menguap
  • Mudah marah
  • Leher terasa kaku
  • Ngidam suatu makanan yang tidak biasanya

 

Pengobatan Sakit Kepala

Untungnya, sakit kepala tension biasanya dapat diatasi dengan berbagai jenis obat sakit kepala yang dijual bebas di pasaran. Selain obat, teknik relaksasi tampaknya juga dapat membantu mengatasi sakit kepala tension karena dapat membantu mengurangi stress. Beberapa teknik relaksasi yang dapat dilakukan adalah:

  • Kompres hangat atau mandi air hangat
  • Pijat
  • Meditasi
  • Peregangan otot leher

 

Pengobatan Migrain

Sayangnya, obat migrain tidak terlalu efektif untuk mengatasi migrain. Selain itu, mengkonsumsi obat migrain terlalu lama, lebih dari 10 hari setiap bulannya, maka hal ini justru dapat memicu terjadinya nyeri kepala, yang justru dapat memperburuk gejala.

 

Pencegahan Migrain

Sementara itu, untuk mengobati migrain, pencegahan tampaknya merupakan terapi yang paling baik untuk dilakukan. Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

  • Mengubah pola makan Anda, misalnya menghindari berbagai jenis makanan yang dapat memicu terjadinya nyeri kepala, seperti minuman beralkohol atau minuman berkafein
  • Mengkonsumsi obat anti depresi, obat anti hipertensi (tekanan darah tinggi), atau obat anti kejang
  • Mengatasi stress

 

Sumber: healthline

tags :