Gejala Tumor Sumsum Tulang Belakang dan Pengobatannya
Tumor sumsum tulang belakang adalah massa sel abnormal yang tumbuh di sumsum tulang belakang. Lokasi pertumbuhan tumor di antara selubung pelindungnya, atau pada permukaan selubung yang menutupi sumsum tulang belakang.
Tumor sumsum tulang belakang dapat bersifat primer, yaitu berkembang di dalam sumsum tulang belakang. Bisa juga bersifat sekunder, yaitu penyebaran dari bagian lain dari tubuh.
Tumor primer biasanya jinak. Contoh tumor ekstramedular yang dapat mempengaruhi sumsum tulang belakang termasuk meningioma, neurofibroma, schwannoma dan tumor selubung saraf.
Tumor sumsum tulang belakang primer dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering terlihat pada orang dewasa muda dan setengah baya.
Sebagian besar tumor sumsum tulang belakang kanker bersifat sekunder, yang berarti mereka menyebar dari kanker di lokasi lain dari tubuh.
Metastase atau penyebaran kanker ke otak atau sumsum tulang belakang sekitar 20%. Kanker sekunder ini paling sering berasal dari kanker paru-paru, prostat atau payudara.
Menurut dr. Agus Yudawijaya, Sp.S., MSi.Med, Dokter Spesialis Saraf dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), “Tumor pada atau dekat sumsum tulang belakang dapat mengganggu komunikasi saraf, fungsi dan secara serius mengancam jiwa dan menyebabkan kecacatan signifikan maupun kelumpuhan permanen bila tidak diobati.”
3 Kelompok utama tumor sumsum tulang belakang berdasarkan lokasi:
- Tumor ekstradural
Tumor yang tumbuh di luar dura mater (membran yang melindungi sumsum tulang belakang) dan biasanya berada di tulang yang mengelilingi sumsum tulang belakang. Sebagian besar tumor sumsum tulang belakang bersifat ekstradural.
- Tumor intradural - ekstramedular
Tumor yang tumbuh di luar sumsum tulang belakang dan di dalam dura mater.
- Tumor intramedular
Tumor yang tumbuh di dalam sumsum tulang belakang.
Gejala tumor sumsum tulang belakang
Tumor sumsum tulang belakang umumnya berkembang perlahan dan memburuk seiring waktu. Gejala yang ditimbulkan bervariasi tergantung pada lokasinya. Gejala muncul ketika tumor menekan sumsum tulang belakang atau saraf. Tumor juga dapat membatasi aliran darah ke sumsum tulang belakang.
Gejala umum meliputi:
- Nyeri. Nyeri punggung biasanya merupakan gejala yang paling menonjol dengan kualitas nyeri berat atau terbakar.
- Perubahan sensorik. Perubahan sensorik dapat berupa rasa baal, kesemutan, penurunan sensitivitas terhadap suhu atau sensasi dingin.
- Masalah motorik. Tumor yang menghambat komunikasi saraf dapat menyebabkan gejala terkait otot, seperti kelemahan otot progresif atau hilangnya kendali atas usus atau kandung kemih.
Bagian tubuh yang terkena gejala akan bervariasi tergantung pada lokasi tumor pada sumsum tulang belakang. Secara umum, gejala terjadi pada bagian tubuh yang berada pada level yang sama dengan atau lebih rendah dari tumor.
Diagnosis tumor tulang sumsum tulang belakang
Jika Anda memiliki salah satu gejala tumor sumsum tulang belakang, dokter akan melakukan rangkaian pemeriksaan dan meninjau riwayat medis Anda.
Pemeriksaan fisik mencakup pemeriksaan neurologis standar, yaitu gerakan mata, refleks mata, dan reaksi pupil; refleks; pendengaran; sensasi; kekuatan; serta keseimbangan dan koordinasi.
Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang radiologis berupa:
- Computed tomography (CT) scan tulang belakang
- Magnetic resonance imaging (MRI) tulang belakang
Teknik ini dapat memberikan gambar tumor di dekat tulang yang lebih baik daripada CT scan. - Myelogram
- Pungsi lumbal. Prosedur ini merupakan pengambilan sampel cairan serebrospinal untuk mendeteksi sel-sel abnormal yang bisa menunjukkan adanya tumor sumsum tulang belakang.
- Biopsi. Sampel tumor dapat diangkat dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menyingkirkan kondisi lain. Teknik biopsi memerlukan perencanaan dan pencitraan yang cermat (seperti MRI atau CT scan atau keduanya).
Pencegahan tumor sumsum tulang belakang
Tumor sumsum tulang belakang tidak dapat dicegah. Namun penyebaran/ metastasis suatu kanker ke sumsum tulang belakang dapat dicegah atau disembuhkan dengan pemeriksaan skrining atau deteksi dini.
Pengobatan tumor sumsum tulang belakang
- Pembedahan
Menurut dr. Gibran Aditiara Wibawa, Sp.BS., MBA, Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, rekomendasi pengobatan tumor sumsum tulang belakang primer non kanker dan kanker biasanya pembedahan.
Mayapada Hospital terus mengembangkan layanan bedah saraf termasuk dengan adanya mikroskop bedah canggih Robotic Visualization System berstandar internasional Kinevo 900.
dr. Nia Yuliatri, Sp.BS., M.Kes mengatakan, mikroskop Robotic Visualization System dan Neuronavigasi Intraoperative membantu dokter spesialis bedah saraf beserta tim dokter melakukan tindakan operasi minimal invasif.
Alat ini juga dapat menjangkau daerah medula spinalis dan tulang belakang yang terletak di area dalam dan sulit, sehingga akan menurunkan risiko dan memaksimalkan pengambilan jaringan tumor.
“Jadi mikroskop ini dapat digunakan pada kasus pembuluh darah otak seperti AVM, angioma cavernous, tumor otak, spinal, dan batang otak, kasus tulang belakang,” ujar dr. Nia Yuliatri, Sp.BS., M.Kes
Kasus tulang belakang yang bisa menggunakan mikroskop ini antara lain microdecompression spine dan ACDF (anterior cervical decompression & fusion), serta pembedahan fungsional/ microvascular decompression pada kasus trigeminal neuralgia dan hemifacial spasm.
- Radioterapi
Selain itu, Mayapada Hospital juga memiliki pesawat Radioterapi LINAC (Linear Accelerator) yang memiliki keunggulan mendistribusi sinar radiasi maksimal pada target sel kanker dan minimal pada sel jaringan sehat. Radioterapi dilakukan oleh dokter ahli onkologi radiasi.
Dokter Spesialis Onkologi Radiasi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), dr. Ratnawati Soediro, Sp.Onk Rad, menjelaskan, radioterapi di Mayapada Hospital Jakarta Selatan didukung oleh alat dengan teknologi mutakhir terkini dan tim profesional.
Radioterapi yang dimiliki memungkinkan untuk melakukan advanced techniques dengan berbagai keunggulannya termasuk verifikasi 4D apabila dibutuhkan, sehingga presisi dan akurasi meningkat, lebih nyaman, serta efek samping yang minimal.
Pesawat radioterapi LINAC dapat melakukan advanced techniques seperti Stereotactic Radiosurgery (SRS) dan Stereotactic Radiotherapy (SRT).
Stereotactic Radiosurgery (SRS) menggunakan sinar radiasi yang terfokus secara tepat dan presisi untuk mengobati tumor dan masalah lain pada otak dan tulang belakang, seperti kanker, epilepsi, trigeminal neuralgia, dan AVM (arteriovenous malformation).
Stereotactic Radiotherapy (SRT) merupakan radioterapi dari berbagai sudut di sekitar tubuh untuk terapi tumor. Ini berarti tumor menerima radiasi dosis maksimal dan jaringan di sekitarnya menerima dosis minimal.
- Kemoterapi
“Kemoterapi dapat direkomendasikan untuk jenis tumor tertentu, biasanya setelah perawatan bedah,” kata dr. Wulyo Rajabto, Sp.PD-KHOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Hematologi Onkologi Medik dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Lebih lanjut, ia mengatakan, obat kortikosteroid juga dapat diresepkan untuk mengurangi pembengkakan pasca operasi tumor dan penekanan akibat tumor itu sendiri.
Selain itu, terapi rehabilitasi mungkin diperlukan untuk membantu seseorang mendapatkan kembali kontrol dan kekuatan otot setelah radiasi atau operasi.
Waspada keluhan sakit punggung
Sakit punggung adalah masalah umum dan jarang merupakan tanda kanker. Namun, hubungi dokter Anda untuk evaluasi nyeri punggung yang persisten atau memburuk, terutama jika itu membuat Anda tetap terjaga di malam hari.
Jika Anda mengalami mati rasa, kesemutan atau kelemahan anggota tubuh, hubungi dokter Anda untuk segera evaluasi. Hal tersebut sangat penting bagi orang yang mempunyai riwayat kanker di keluarga.
Menurut dr. Roslan Yusni Hasan, Sp.BS, kesembuhan pasien tergantung pada lokasi tumor pada sumsum tulang belakang, jenis tumor dan ukuran tumor pada saat diagnosis awal.
“Diagnosis dan perawatan dini sangat penting untuk memulihkan fungsi dan mencegah kerusakan permanen pada sumsum tulang belakang,” katanya, yang berpraktik di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Tangerang.
Tahir Neuroscience Center dan Oncology Center Mayapada Hospital menyediakan layanan komprehensif dalam penanganan tumor otak dan kanker lainnya, dengan peralatan terkini serta kolaborasi multi-spesialisasi dokter, mulai dari deteksi dini, diagnosis, terapi tindakan bedah, kemoterapi, imunoterapi dan radioterapi, hingga rehabilitasi medis saat proses penyembuhan.
tags :
Tahir Neuroscience Center Spesialis Saraf Dan Otak Oncology Center Spesialis Kanker