Hati-hati, Batu Empedu Kerap Terjadi di Usia Muda!
Batu empedu | Gejala Batu Empedu
Batu empedu adalah suatu kondisi terjadinya pengerasan cairan empedu yang berada di dalam kantung empedu. Kantung empedu adalah organ kecil berbentuk seperti buah pir dengan ukuran panjang 7-10 cm yang terletak di bawah liver.
Kondisi batu empedu biasanya terkait dengan faktor usia lanjut yang banyak ditemukan pada usia 40 tahun ke atas. Namun, saat ini kasusnya semakin banyak terjadi pada usia muda atau usia produktif.
Pemicu timbulnya batu empedu di usia muda umumnya dipengaruhi faktor gaya hidup tidak sehat, seperti: pola makan tinggi lemak jenuh, konsumsi junk food dan makanan instan, obesitas, serta penurunan berat badan yang drastis dalam waktu singkat.
Gejala batu empedu yang umum terjadi adalah nyeri perut. Rasa nyeri perut karena batu empedu berbeda dengan nyeri perut lainnya. Nyeri biasanya terasa tajam dan terlokalisir di perut kanan atas atau di bawah tulang rusuk kanan.
Gejala batu empedu lainnya yang kerap muncul yaitu gangguan pencernaan seperti sering merasa kembung, mual dan muntah terutama setelah konsumsi makanan berlemak. Kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas, penurunan nafsu makan, serta kuning pada kulit dan mata dapat terjadi pada kasus-kasus lanjut.
Penanganan batu empedu
Operasi pengangkatan kantung empedu beserta batunya berdasarkan ada tidaknya gejala terkait batu empedu. Jika batu empedu sudah memberikan gejala, dokter akan menyarankan operasi pengangkatan kantung empedu, dan kita masih dapat menjalani kehidupan normal setelah kantung empedu diangkat.
Pengangkatan kantung empedu biasanya dilakukan dengan teknik operasi laparoskopi, yang dikenal sebagai laparoskopi kolesistektomi.
Teknik operasi laparoskopi adalah bedah invasif minimal yang digunakan pada rongga perut dan panggul. Tidak seperti pembedahan terbuka dengan sayatan 8 - 30 cm, operasi laparoskopi menggunakan satu hingga empat sayatan kecil berukuran 0.5 - 1.2 cm. Satu untuk kamera dan yang lainnya untuk instrumen bedah.
Tujuan operasi laparoskopi ini untuk mengurangi panjang sayatan luka, perdarahan, dan infeksi luka operasi, serta mempercepat penyembuhan pasca operasi.
Teknik baru laparoskopi saat ini dikenal dengan Single Incision Laparoscopic Surgery (SILS) atau Bedah Laparoskopi Sayatan Tunggal, di mana saat operasi hanya dibuat 1 luka sayatan kecil.
Kelebihan SILS dibandingkan teknik laparoskopi biasa tentunya hasil luka sayatannya secara kosmetik, dan lebih baik dalam mengurangi rasa nyeri pasca operasi.
Batu empedu dapat terjadi pada usia muda dan menyebabkan ketidaknyamanan yang bermakna. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko, kita dapat mengurangi kemungkinan terbentuknya batu empedu. Penting untuk memahami gejala-gejalanya dan berkonsultasi serta melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis ketika mengalami keluhan mengarah ke batu empedu.
Gastrohepatology Center Mayapada Hospital
Layanan multi spesialisasi dalam penanganan kasus penyakit gangguan pencernaan mulai dari kerongkongan, lambung, usus kecil dan usus besar, serta termasuk kasus yang melibatkan gangguan pankreas, hati dan kantung empedu.
Informasi lebih lanjut, hubungi Call Center 150770
Direview oleh:
dr. Anita Hartono, Sp.B-KBD
Dokter Spesialis Bedah
Konsultan Bedah Digestif
Mayapada Hospital Surabaya (MHSB)
Lihat jadwal praktiknya di sini
tags :
Gastrohepatology Center Spesialis Saluran Cerna Batu Empedu