Kanker Payudara: Keluhan, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

...

Penyakit Kanker Payudara | Dokter Spesialis Onkologi | Dokter Spesialis Kanker

Table of content:

 

Anda mungkin sudah familiar dengan istilah kanker payudara. Namun, apakah Anda sudah mengenal berbagai hal penting tentang penyakit ini?

Artikel ini akan menjelaskan berbagai hal tentang jenis kanker yang satu ini, mulai dari pengertian, keluhan dan gejala, penyebab dan faktor risiko, diagnosis, hingga berbagai macam pengobatan yang bisa dilakukan. Ikuti penjelasan berikut sampai tuntas dan waspadai kanker ini!

 

Apa itu Penyakit Kanker Payudara?

Secara umum, ini merupakan salah satu jenis penyakit kanker yang terjadi ketika munculnya perkembangan sel kanker secara tidak normal atau tidak terkendali di bagian payudara.

Dalam kondisi ini, pembelahan dari sel kanker terjadi dengan cepat, sehingga berpotensi untuk menyebar ke berbagai jaringan sekitarnya.

Kanker ini banyak ditemukan di bagian lobulus atau kelenjar susu dan bagian duktus atau puting payudara. Selain itu, bisa juga ditemukan di bagian lemak atau jaringan ikat yang terdapat pada payudara.

Menurut WHO dan Kemkes, kanker payudara kanker no.1 atau tertinggi di Indonesia. Jika mengacu pada data Kementerian Kesehatan, ini merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Meski terbilang kerap diderita oleh wanita, namun bukan berarti tidak mungkin terjadi pada pria.

 

Keluhan dan Gejala Kanker Payudara

Keluhan dan gejala dari kanker ini bisa berbeda-beda di setiap pasien. Namun, ada beberapa gejala yang cukup umum dialami, yakni sebagai berikut:

  • Terjadi pengerasan atau muncul benjolan pada bagian payudara, sehingga berbeda dengan jaringan lain di sekitarnya;

  • Mengalami pembengkakan dan nyeri pada bagian payudara;

  • Terjadi perubahan di bagian kulit payudara, misalnya muncul cekungan;

  • Muncul darah dari bagian puting payudara;

  • Kulit di sekitar payudara mengelupas;

  • Luka di payudara yang tidak kunjung sembuh

  • Terjadi perubahan tampilan, bentuk, dan ukuran dari payudara;

  • Terdapat pembengkakan atau benjolan di sekitar bawah ketiak;

  • Puting payudara mengalami inversi atau retraksi, yakni kondisi ketika puting tertarik masuk ke dalam;

  • Kulit payudara mengalami pembesaran pori-pori yang menyerupai kulit jeruk;

  • Kulit payudara menjadi kemerahan.

Tidak semua orang merasakan keluhan atau gejala ketika sel kanker sudah berkembang secara tidak normal. Maka dari itu, penting untuk melakukan pemeriksaan terhadap payudara sendiri atau SADARI.

Anda bisa melakukan pemeriksaan ini secara rutin setiap bulannya, khususnya 7-10 hari setelah menstruasi selesai dimana payudara lebih lunak sehingga mudah diraba.

Raba dan perhatikan dengan teliti, apakah ada benjolan atau tidak. Lalu periksa juga, ada atau tidak bentuk yang berubah dari payudara Anda.

Jika ternyata ada, atau mungkin muncul gejala lain yang disebutkan di atas, maka ada baiknya konsultasikan pada dokter.

 

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, kanker ini terjadi karena adanya pertumbuhan yang tidak normal dari sel kanker di bagian payudara. Pertumbuhan tersebut diduga dapat diturunkan secara genetika melalui mutasi gen.

Selain itu, ada pula berbagai faktor risiko yang bisa menjadi pemicu dari kondisi kanker ini, antara lain sebagai berikut:

  • Wanita yang belum punya anak atau belum mengalami proses kehamilan;

  • Wanita yang pertama kali melahirkan di usia lebih dari 30 tahun;

  • Faktor usia, karena kanker ini paling banyak terjadi pada usia di 50 tahun ke atas;

  • Memiliki riwayat tumor jinak di bagian payudara;

  • Mengonsumsi alkohol dengan berlebihan;

  • Mengalami menopause pada usia yang lebih tua atau di atas 55 tahun;

  • Memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara, misalnya dari nenek, adik, kakak, ibu, tante, serta anak kandung;

  • Memiliki keluarga dengan riwayat kanker jenis lainnya;

  • Memiliki riwayat terpapar radiasi;

  • Memulai menstruasi di usia yang cukup dini, yakni sebelum 12 tahun;

  • Mempunyai payudara dengan bentuk yang padat dengan jaringan ikat lebih banyak;

  • Tidak rajin olahraga dan tidak aktif bergerak;

  • Mengonsumsi makanan berlemak dengan jumlah yang berlebihan;

  • Memiliki kebiasaan merokok, atau menjadi perokok pasif (terpapar asap rokok);

  • Menderita obesitas atau kondisi berat badan berlebih.

 

Diagnosis Kanker Payudara

Sebelum dokter melakukan diagnosis, akan ada sesi wawancara medis atau anamnesis terlebih dahulu. Hal-hal yang akan ditanya dalam wawancara ini meliputi keluhan atau gejala yang dialami, riwayat kesehatan dari pasien, riwayat kesehatan dari keluarga pasien, serta bagaimana gaya hidup pasien.

Setelah itu, akan ada beberapa tahap pemeriksaan yang dilakukan untuk melakukan diagnosis, antara lain yakni sebagai berikut:

  • Pemeriksaan fisik SADANIS atau pemeriksaan fisik payudara yang dilakukan oleh dokter atau tenaga medis.

  • Pemeriksaan mammografi atau rontgen payudara, supaya bisa terdeteksi jika terdapat kelainan di bagian payudara.

  • Biopsi payudara, untuk mengambil sampel dari jaringan payudara. Sampel ini selanjutnya akan diperiksa di bagian laboratorium, sehingga dapat ditentukan apakah sel dari sampel tersebut bersifat jinak atau ganas (kanker). Teknik biopsi yang terkini dan lebih baik secara akurasi dikenal dengan nama Vacuum Asissted Breast Biopsy. Biopsi merupakan keharusan dalam mendiagnosis suatu kanker.

  • Pemeriksaan USG payudara, untuk melihat seperti apa bentuk, ukuran, dan tekstur benjolan payudara karena benjolan tersebut bisa berupa kista dengan cairan maupun massa padat.

  • MRI dan CT scan, supaya bisa terlihat seperti apa penyebaran kanker dan seberapa ukuran sel kanker tersebut.

 

Pengobatan Kanker Payudara

Untuk mengobati kanker pada payudara, maka ada sejumlah tindakan yang dapat dilakukan, berikut penjelasannya:

  • Tindakan Operasi
    Pertama yakni tindakan operasi yang terbagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain yakni sebagai berikut:

  1. BCS
    BCS atau Breast Conserving Surgery adalah tindakan operasi dengan mengangkat jaringan dari payudara yang ditumbuhi sel kanker. Jadi, hanya benjolan atau tumornya saja yang diangkat, dengan mempertahankan organ payudaranya.. Selain itu, dilakukan juga pembersihan terhadap kelenjar getah bening yang terpengaruh kondisi kanker.
     
  2. Operasi Mastektomi
    Selanjutnya, ada tindakan yang dilakukan dengan mengangkat keseluruhan dari jaringan payudara dan kanker yang ada di dalamnya. Selain itu, tindakan ini juga berlaku untuk bagian kelenjar getah bening yang terkena dampaknya.
  3. Operasi Mastektomi dan Rekonstruksi
    Ketiga, ada operasi mastektomi yang dilanjutkan dengan tindakan untuk mengembalikan jaringan payudara supaya bisa tampak seperti bentuk semula. Tindakan ini bisa memanfaatkan jaringan tubuh sendiri atau menggunakan implan.

  • Kemoterapi
    Kemoterapi merupakan salah satu jenis sistemik terapi. Sistemik terapi artinya memberikan obat melalui peredaran darah, contohnya lewat infus, untuk menjangkau sel-sel kanker di seluruh tubuh.

  • Radioterapi
    Selanjutnya, ada radioterapi yang merupakan pengobatan kanker dengan memanfaatkan sinar-X. Tujuannya yakni untuk membunuh serta menghambat pertumbuhan sel kanker. Dengan alat radioterapi yang canggih, sinar dapat ditargetkan dengan presisi ke sel kanker, sehingga berdampak minimal ke sel sehat sekitarnya.

  • Terapi Hormon
    Terapi hormon, yang juga salah satu jenis dari terapi sistemik, bekerja dengan menghambat produksi atau efek hormon estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini memicu pertumbuhan sel kanker payudara pada wanita dengan jenis kanker payudara yang reseptor hormonnya positif (HR+). Sehingga, terapi hormon dapat memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker.

  • Terapi Target
    Terapi target, jenis terapi  sistemik lainnya, merupakan pengobatan kanker payudara yang bekerja dengan menargetkan molekul spesifik pada sel kanker. Molekul ini (HER2) berperan penting dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel kanker. Dengan cara ini, terapi target dapat mematikan sel kanker secara lebih efektif dan meminimalkan kerusakan pada sel sehat.

  • Imunoterapi
    Imunoterapi dan target terapi adalah salah satu  pengobatan kanker payudara yang tergolong baru dan inovatif. Berbeda dengan terapi sistemik konvensional seperti kemoterapi, imunoterapi bekerja dengan cara meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker secara spesifik.

 

Itu tadi berbagai penjelasan tentang kanker di bagian payudara. Kanker ini menjadi penyakit yang sangat perlu diwaspadai, terlebih bagi Anda yang memiliki faktor risiko atau bahkan sudah mengalami keluhan tertentu.

Untuk melakukan pencegahan kanker payudara dan berbagai macam penyakit, penting bagi Anda untuk menerapkan pola hidup yang sehat. Selain itu, pemeriksaan kesehatan rutin juga bisa jadi solusi untuk lebih mengetahui kondisi tubuh secara detail. Lalu, jika dirasa sudah muncul keluhan atau gejala kanker di atas, maka sebaiknya segera hubungi dokter.

Konsultasi dengan Dokter Spesialis Onkologi kami. Buat janji di sini atau hubungi Call Center 150770.

 

tags :

Oncology Center Spesialis Kanker Dokter Spesialis Kanker Penyakit Kanker Dokter Spesialis Onkologi