Kenali Tanda Pembesaran Prostat dengan Pemeriksaan yang Tepat
Salah satu masalah yang dapat dialami oleh pria adalah pembesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Ini adalah kondisi membesarnya kelenjar prostat yang mengakibatkan aliran urin tidak lancar dan buang air kecil terasa tidak tuntas.
Kelenjar prostat merupakan bagian dari alat reproduksi pria yang terletak di antara kandung kemih dan saluran urine bagian bawah. Fungsinya untuk memproduksi dan menyalurkan cairan semen pada laki laki.
Ukuran prostat akan bertambah seiring dengan pertambahan usia dan didukung dengan kondisi buah zakar yang sehat, sehingga dapat menghasilkan hormon testosteron.
Menurut, Dr. dr. Wahjoe Djatisoesanto, Sp.U (K), Dokter Spesialis Urologi Konsultan Onkologi Mayapada Hospital Surabaya, terjadinya pembesaran prostat tidak selalu menimbulkan keluhan berkemih, diperkirakan hanya sekitar 50% pasien dengan pembesaran prostat memiliki keluhan.
“Penyakit pembesaran prostat jinak terjadi pada sekitar 70% pria di atas usia 60 tahun. Angka tersebut akan meningkat hingga 90% pada pria berusia di atas 80 tahun. Akan tetapi, di Indonesia belum terdapat data angka prevalensi penyakit ini secara nasional.” jelas dr. Wahjoe.
Menurut beberapa studi, penyebab pembesaran prostat jinak dihubungkan dengan faktor riwayat dalam keluarga, kurangnya aktivitas fisik, diet rendah serat, konsumsi vitamin E, konsumsi daging merah, obesitas, sindrom metabolik, inflamasi kronik pada prostat, hingga penyakit jantung.
Dokter Wahjoe menerangkan bahwa pembesaran prostat jinak juga dapat disertai keluhan atau gejala yang disebut Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS).
Gejala tersebut terdiri dari gejala obstruksi (voiding symptoms). Gejala ini meliputi pancaran kemih lemah dan terputus (intermitensi), serta merasa tidak puas setelah berkemih.
Kemudian gejala iritasi (storage symptoms) dimana frekuensi berkemih meningkat, atau keinginan berkemih secara tiba-tiba dan tidak dapat dikendalikan, dan sering berkemih di malam hari.
Lalu, gejala pasca berkemih. Gejala ini berupa urin yang hanya menetes bahkan sampai tidak dapat berkemih sama sekali.
Apabila gejala-gejala tersebut dialami seseorang, maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan terjadinya pembesaran kelenjar prostat.
Menurut dr. Syamsu Hudaya, Sp.U (K), Dokter Spesialis Urologi Konsultan Onkologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan, pemeriksaan menyeluruh sangat diperlukan untuk menentukan penanganan terbaik pada masalah pembesaran kelenjar prostat.
“Pemeriksaan bertujuan untuk memeriksa ukuran prostat, performa berkemih, dan ada atau tidaknya keganasan prostat sehingga membantu dalam menentukan terapi definitifnya.” imbuhnya.
Pemeriksaan pembesaran kelenjar prostat dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium meliputi pengecekan urin lengkap, Prostate Specific Antigen (PSA), dan pemeriksaan fungsi ginjal.
Selain itu, dapat pula dilakukan pemeriksaan radiologi dengan Ultrasonografi (USG), pemeriksaan Uroflowmetri untuk mengevaluasi performa kemih pasien, dan melakukan tindakan biopsi (bila diperlukan) untuk menentukan apakah terdapat keganasan pada prostat.
Lebih lanjut, penanganan pembesaran prostat jinak dapat dilakukan dengan terapi secara minimal invasif, dengan keunggulan seperti mengurangi risiko perdarahan, mengurangi rasa nyeri dan efek samping lainnya, serta proses pemulihan yang cepat.
Metode penanganan secara minimal invasif ini tentu perlu dilakukan oleh tim dokter yang berpengalaman seperti yang ada di layanan Tahir Uro Nephrology Center Mayapada Hospital.
Layanan Tahir Uro Nephrology Center adalah layanan khusus untuk menangani gangguan pada ginjal dan saluran kemih mulai dari deteksi dini, diagnosis, penanganan non-invasif dan minimal invasif.
Jika Anda mengalami gejala gangguan prostat, Anda dapat menemukan berbagai jenis pemeriksaan di layanan Uro Nephrology Center dan melakukan penjadwalan pemeriksaan dengan dokter melalui melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.
Melalui MyCare pasien dapat mengakses layanan dengan cepat karena dapat memperoleh nomor antrean lebih awal dengan proses transaksi layanan dengan pembayaran multi channel.
MyCare juga dilengkapi fitur seperti Healthy Lifestyle yang terkoneksi dengan Google Fit dan Health Access. Berbagai informasi kesehatan lengkap juga terangkum dalam fitur Health Articles di MyCare.
Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store, pengguna yang baru pertama kali registrasi akan mendapat point reward untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.
tags :
Tahir Uro-Nephrology Center