Fakta Seputar Penyakit Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.
Dokter Andra Aswar, Sp.PD- KEMD, Spesialis Penyakit Dalam dari Mayapada Hospital Kuningan (MHKN) memberikan jawaban seputar penyakit diabetes dan kaitannya dengan Covid-19.
Mengapa penderita diabetes lebih rentan terhadap Covid-19?
Ada beberapa faktor pengaruh Covid-19 terhadap penderita diabetes. Pertama, virus ini disebut-sebut memasuki sel yang infeksinya melalui suatu reseptor di permukaan sel yang disebut Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2).
Kedua, pada orang penderita diabetes itu terjadi peningkatan eskpresi terhadap gen yang menjadi reseptor ACE2. Sementara, Covid-19 ini masuk ke tubuh merekat pada sel-sel yang mempunyai reseptor ACE2. Jadi semakin tinggi reseptornya, semakin mudah Covid-19 tersebut menempel.
Untuk penderita diabetes, ACE2 ini meningkat, sehingga reseptornya meningkat, dan penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi Covid-19.
Apakah diabetes bisa sembuh?
Ini merupakan salah satu yang sering menjadi salah persepsi di masyarakat. Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan diabetes. Yang ada adalah mengontrol kadar gula darah. Saat ini diabetes terkontrol atau tidak terkontrol.
Prinsipnya pada penderita diabetes, gula darahnya tinggi karena ada satu kelenjar yang disebut pankreas, di mana pada orang normal memproduksi insulin dalam jumlah cukup. Insulin ini bertujuan untuk menormalkan kadar gula dalam darah.
Jadi saat kita mengkonsumsi makanan yang banyak, maka insulin yang diproduksi juga menjadi banyak, sehingga gula darah yang di produksi setelah kita makan tersebut akan jadi netral.
Pada orang penderita diabetes, pankreas ini telah mengalami penurunan fungsi, sehingga insulin yang diproduksi rendah atau kualitas kerja insulinnya kurang baik. Jadi dia tidak bisa menetralisir kebaikan gula dalam darah.
Sementara pengobatan yang ada saat ini, belum bisa memperbaiki fungsi pankreas yang menurun, jadi kita tidak mengenal istilah ‘sembuh’ pada diabetes, karena pankreas tidak bisa dikembalikan ke kondisi semula.
Pertama, kita bisa membantu pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak, sehingga kalau terjadi kenaikan gula dalam darah, jumlah insulin yang tadinya sedikit dengan dibantu obat bisa meningkat, dan menetralkan gula dalam darah.
Yang kedua diberikan insulin dari luar untuk membantu kerja insulin dalam darah dan membantu pankreas tadi dan mengontrol gula dalam darah. Jadi bukan istilah sembuh, tapi lebih kepada ‘terkontrol’ atau ‘tidak terkontrol’.
Apa penyebab diabetes, benarkah karena terlalu berlebih mengonsumsi gula?
Penyebab diabetes ini kita kembalikan lagi pada tipe-tipe diabetes. Ada 4 tipe diabetes:
Diabetes Tipe Pertama. Biasanya sudah diderita sejak kecil. Pada tipe pertama ini, biasanya kelenjar pankreas yang dimiliki dalam tubuh tidak berfungsi sama sekali, jadi tidak ada produksi insulin oleh pankreas, sehingga tidak ada yang bisa mengontrol kadar gula dalam darah. Penyebabnya biasanya karena autoimun, idiopatik, kelainan genetik dan lainnya.
Diabetes Tipe 2. Tipe ini cenderung lebih disebabkan karena gaya hidup. Konsumsi kalori yang berlebihan, menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan menumpuk selama bertahun-tahun, dan pada suatu waktu pankreas menjadi ‘capek’ dan tidak bisa memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula dalam darah. Atau pun insulin yang diproduksi kualitasnya kurang baik untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
Diabetes Tipe Lain. Ada hal-hal tertentu yang menyebabkan baik pankreas itu fungsinya menurun sesaat atau insulin bekerja tidak optimal. Misalnya pada penderita yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya golongan steroid. Obat-obatan jenis ini kerjanya menghambat aktivitas insulin untuk mengeluarkan kadar gula dalam darah. Atau misalnya ada infeksi di pankreas, itu menyebabkan produksi insulin menurun dan mengakibatkan gula darah naik.
Diabetes pada Kehamilan. Tipe ini terjadi pengaruh dari peningkatan kadar hormon saat hamil, pola konsumsi selama hamil, di mana hormon-hormon ini menurunkan kerja insulin sehingga kadar gula mudah naik dalam darah.
Benarkah penderita diabetes tidak boleh makan makanan yang mengandung gula?
Prinsip makan pada diabetes itu dikenal dalam bentuk Total Kalori yang dikonsumsi per hari. Jadi bukan lagi karena makanan yang mengandung gula atau tidak, tetapi jumlah kalori yang dikonsumsi. Adapun bisa dijadikan pilihan untuk menggunakan gula sintesis yang tidak ada kalori, namun memiliki rasa manis, yang bisa dikonsumsi dalam batasan tertentu.
Jadi pada penderita diabetes gula masih dikonsumsi, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan kalorinya dalam sehari.
Narasumber:
dr. Andra Aswar, Sp.PD- KEMD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Mayapada Hospital Kuningan (MHKN)
Lihat jadwal praktik di sini
Informasi dan pendaftaran pasien di Mayapada Hospital Kuningan (MHKN)
Jl. H. R. Rasuna Said Blok C No.17
Karet Kuningan, Kec.Setiabudi
Jakarta Selatan - DKI Jakarta 12940
Hotline: 150770
Telp: (021) 509 - 12929
WhatsApp: 0821-1230-2521
tags :
Spesialis Penyakit Dalam Diabetes Diabetes Center