Penanganan Luka Kaki pada Penderita Diabetes
Diabetes adalah penyebab utama amputasi ekstremitas bawah nontraumatik di Amerika Serikat, dan sekitar 14 hingga 24 persen pasien diabetes yang mengalami ulkus kaki harus diamputasi. Bagaimanapun, penelitian telah menunjukkan bahwa perkembangan ulkus kaki dapat dicegah.
Luka yang terjadi pada penderita diabetes melitus dinamakan Ulkus Diabetik.
Apa itu Ulkus Diabetik?
Ulkus diabetik adalah luka terbuka yang umumnya terletak di bagian bawah kaki. Hal ini diakibatkan kontrol gula darah yang buruk serta kelainan saraf, kelainan pembuluh darah (vaskular) atau kombinasi keduanya.
Penyakit ulkus diabetik ini bisa memberikan infeksi lain atau komplikasi terkait ulkus lainnya.
Gangguan dan kerusakan pada kaki karena Ulkus Diabetik
- Gangguan pembuluh darah besar (makroangiopati) dan kecil (mikroangiopati).
- Gangguan sensorik: kaki mati rasa jika terjadi luka atau benturan.
- Gangguan motorik pada otot kaki, menjadi tidak sempurna dan tidak seimbang juga titik tumpu kaki menjadi terganggu sehingga mudah terluka.
- Kerusakan saraf otonom menyebabkan kaki mejadi kering sehingga pecah-pecah dan mudah mengalami infeksi.
Lakukan konsultasi ke dokter bila ada keluhan berikut:
- Kesemutan
- Mati rasa/baal
- Kaki terasa dingin
- Kuku kaki kusam
- Sering bengkak
- Jari kaki berubah menjadi kehitaman
"Ulkus Kaki Diabetik harus cepat ditangani karena dapat menyebabkan infeksi dan gangguan aliran darah," ujar dr. Budhi Arifin Noor, Sp.B, SubspBVE (K), Dokter Spesialis Bedah - Konsultan Bedah Vaskular dan Endovaskular dari Mayapada Hospital Bogor (BMC).
Tips penanganan luka kaki diabetes
- Pasien harus sering periksa mandiri dan membersihkan kaki secara teratur.
- Mengoleskan pelembab/lotion ke kaki yang kering.
- Meraba kaki secara berkala untuk mengetahui fungsi sensasi atau raba terhadap luka.
- Yang terpenting adalah merawat sebelum terjadi luka.
Tips mencegah terjadinya luka kaki pada pasien diabetes
- Memakai alas kaki yang tepat.
- Rutin kontrol gula darah.
- Jaga pola makan dan diet gizi seimbang sesuai anjuran dokter.
- Selalu menggunakan alas kaki untuk menghindari luka.
- Tidak merokok.
Sebagai catatan, beberapa orang mungkin memiliki risiko lebih besar terkena ulkus kaki diabetik daripada yang lain jika mereka memiliki:
- Neuropati diabetik.
- Gaya hidup lebih buruk.
- Riwayat merokok.
- Gula darah tinggi.
- Riwayat kelainan bentuk kaki (seperti bunion atau lengkungan tinggi).
- Obat-obatan yang merusak kekebalan.
- Pemakaian sepatu yang tidak tepat.
"Untuk mencegah terjadinya luka kaki pada pasien diabetes, sebaiknya rutin kontrol gula darah dan selalu memakai alas kaki yang tepat agar menghindari luka kaki," ujar dr. Budhi.
Segera konsultasikan ke dokter untuk mengurangi risiko infeksi dan amputasi, meningkatan fungsi dan kualitas hidup serta juga mengurangi biaya perawatan kesehatan.
Ditulis oleh:
dr. Budhi Arifin Noor, Sp.B, SubspBVE(K)
Spesialis Bedah Konsultan Bedah Vaskular dan Endovaskular
Mayapada Hospital Bogor (MHBG)
Lihat jadwal praktik di sini
tags :
Internal Medicine Center Spesialis Penyakit Dalam Diabetes