Penyakit Diabetes: Gejala, Jenis dan Pengobatannya

...

Apa itu diabetes?

Diabetes tergolong penyakit mematikan. Penyakit degeneratif yang berlangsung lama, kronis dan berdampak.

Menurut dr Benjamin Sastro, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Mayapada Hospital Tangerang, diabetes adalah penyakit progresif. Prinsipnya gampang. Orang yang terkena diabetes gula darahnya tinggi. Itu saja.

Kenapa gula darahnya tinggi? Dalam ilmu medis, keberadaan gula atau zat glukosa dalam darah disebut gula darah. Kadar gula darah yang normal pada tubuh penting bagi kinerja dan kesehatan tubuh. Namun beda cerita jika kadarnya terlalu tinggi atau rendah.

Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau rendah bisa memberikan dampak buruk baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Kadar gula darah Anda dikatakan terlalu tinggi jika melebihi angka 200 mg/dL. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, yaitu hormon yang dilepas oleh pankreas.

Insulin berfungsi menyebarkan gula dalam darah ke seluruh sel-sel tubuh agar bisa diproses menjadi energi. “Insulin itu seperti kunci saja,” kata dr Benjamin.

Kebanyakan kondisi ini dialami oleh penderita diabetes yang tidak bisa menjalani gaya hidup sehat, misalnya terlalu banyak makan, kurang berolahraga, atau lupa mengonsumsi obat diabetes atau insulin.

Logikanya kalau orang sakit gula, insulinnya berkurang. Kenapa insulinnya kurang. Ternyata banyak, makanya diabet itu dibagi sampai 4.


Jenis dan tipe diabetes

Diabetes tipe 1
Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin. Umumnya, diabetes tipe 1 kerap terjadi pada anak-anak, remaja atau dewasa muda. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi pada usia berapa pun.

Diabetes tipe 2
Pada diabetes tipe 2, sel-sel tubuh kurang sensitif terhadap hormon insulin, meskipun produksi dan kadar hormon insulin normal.

Menurut dr Benjamin, dari sekian banyak penderita diabetes, terbanyak adalah diabetes tipe 2. Umumnya, diabetes tipe 2 cenderung dialami pada orang dewasa dan lanjut usia (lansia). Namun, kini diabetes tipe 2 juga mulai ditemukan pada anak-anak dan remaja.

Diabetes tipe 3
Diabetes tipe 3 adalah gabungan dari kedua tipe (1 dan 2) dan dikaitkan dengan fungsi otak. Kurangnya suplai insulin ke dalam otak dapat menurunkan kerja dan regenerasi sel otak sehingga memicu terjadinya penyakit Alzheimer.

Sejumlah faktor risiko yang menimbulkan kondisi diabetes tipe 3 adalah obesitas, sehingga sangat dianjurkan menjaga berat badan ideal untuk mencegah diabetes.

Diabetes tipe 4
Diabetes tipe 4 adalah diabetes gestasional, jenis diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Tipe diabetes ini terjadi selama kehamilan bisa menyerang ibu hamil, walau tidak memiliki riwayat diabetes.

Menurut American Pregnancy Association, klasifikasi diabetes ini muncul karena plasenta ibu hamil akan terus menghasilkan sebuah hormon khusus.

Nah, hormon inilah yang menghambat insulin bekerja dengan efektif. Akibatnya, kadar gula darah Anda pun menjadi tidak stabil selama kehamilan.
 

Gejala dan tanda diabetes

Diabet ini makin lama makin banyak penderitanya. Ini membuat khawatir banyak orang dan ilmuwan termasuk WHO. Karena di dunia ini penambahannya luar biasa. Diperkirakan mencapai puncaknya pada 2025- 2030. Indonesia mungkin di urutan 7-8. Tetapi di tahun 2025 mungkin naik di peringkat 6.

Sebagai langkah pencegahan diabetes supaya tidak semakin kronis, kenali tanda dan gejalanya sebagaimana dilansir dari artikel p2ptm.kemkes.go.id

  • Meningkatnya frekuensi buang air kecil
  • Rasa haus berlebihan
  • Penurunan berat badan
  • Sering merasa sangat lapar
  • Kulit jadi bermasalah
  • Penyembuhan lambat
  • Infeksi jamur
  • Iritasi genital
  • Lemas dan mudah tersinggung
  • Pandangan kabur
  • Kesemutan atau mati rasa

 

Pencegahan diabetes

Agar tidak terkena gula, sejumlah faktor berikut dapat dilakukan untuk mencegah diabetes:

  • Menerapkan pola hidup sehat.
  • Jangan terlalu gemuk. Orang gemuk dengan orang kurus perbandingannya 8:1.
  • Perokok dan usia tua, rentan terkena gula. Jadi, jangan merokok.
  • Jaga pola makan. Pola makan berhubungan dengan kegemukan. Semua itu kait-mengait.
  • Rutin berolahraga.
  • Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam setahun.

 

Pengobatan diabetes

Penyakit gula tidak bisa diobati. Yang kita lakukan paling mengontrol gula itu senormal mungkin supaya dampak komplikasi yang tidak diinginkan, kecil atau rendah. Itulah yang orang jalani untuk penanganan diabet.

Sering masyarakat terkena diabet berpikir yang penting makan obat, padahal bukan itu pemecahannya. Ada urutan penanganan. Makanya ia mesti mengetahui bagaimana riwayat diabetnya.

Menurut dr Benjamin, pengobatan bagi penderita diabet adalah…

  • Pola makannya harus diatur.
  • Harus rutin olah raga. Karena aktivitas itu selain membakar energi, juga memperbaiki fungsi dari insulinnya. Itu menurunkan kadar gula.
  • Obat-obatan, atau menggunakan insulin untuk membantu menurunkan gula darah. (Foto hanya ilustrasi)

Buat janji konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam mengenai penyakit diabetes semakin mudah melalui fitur book an appointment yang ada di website atau daftar di sini.

 

Artikel tentang diabetes ini disarikan dari majalah Health Insight, portal kesehatan seperti alodokter, hellosehat, dan situs kementerian kesehatan Indonesia.

tags :

Spesialis Penyakit Dalam Diabetes Diabetes Center