Kanker Payudara pada Pria: Gejala dan Faktor Risiko
Kanker payudara sangat jarang terjadi pada pria. Menurut National Breast Cancer Foundation, kanker payudara pada pria hanya mencakup kurang dari 1 persen dari angka kejadian kanker yang ditemukan, dan hanya satu dari seribu pria yang didiagnosa menderita kanker payudara.
Umumnya kanker payudara pada pria ditemukan pada stadium lanjut oleh karena rendahnya kesadaran untuk memeriksakan diri ke dokter.
Bagaimana proses terjadinya kanker payudara pada pria?
Proses terjadinya kanker payudara pada pria sama dengan wanita. Faktor-faktor risiko yang berperan dalam terjadinya kanker ini yaitu:
- Faktor Genetik
Faktor genetik memberikan peran yang paling besar dalam terjadinya penyakit ini. Gen yang berperan adalah BRCA1 dan BRCA2.
Mutasi spesifik dari kedua gen tersebut ditemukan pada negara dan etnis tertentu dan bahkan ada varian yang menyebabkan peningkatan resiko terjadinya kanker payudara pada pria muda.
Pasien generasi pertama dengan riwayat kanker payudara di keluarga memiliki peningkatan risiko terjadinya kanker payudara sebesar 2 – 5 kali lipat seiring dengan jumlah dan onset anggota keluarga yang terkena.
- Faktor Hormonal
Kanker payudara pada pria diketahui lebih sensitif terhadap perubahan hormonal, di mana kadar estrogen yang tinggi dan kekurangan testosteron dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.
Beberapa penyakit yang terkait dengan peningkatan estrogen di dalam tubuh yaitu gangguan fungsi hati, obesitas, sindrom klinefelter, gangguan testis, ginekomastia dan penggunaan obat-obat hormonal.
- Faktor Lingkungan
Paparan lingkungan terhadap radiasi elektromagnetik dan panas diketahui meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. Ditemukan bahwa sebagian besar penderita kanker payudara pada pria bekerja pada industri logam di mana paparan jangka panjang dari radiasi tersebut mengganggu fungsi testis dalam menghasilkan testosteron.
Alkohol diperkirakan memiliki peran dalam peningkatan risiko terjadinya kanker payudara pada pria di mana dari studi didapatkan peningkatan risiko sebesar 6 kali pada pria yang mengonsumsi lebih dari 90 gram per hari.
Ciri kanker payudara pada pria
Kanker payudara pada pria memiliki ciri khas yang sama dengan kanker payudara pada wanita yang telah menopause, tetapi secara klinis dan histopatologi tidak sama dengan kanker payudara pada wanita. Bahkan, kanker payudara pada pria memiliki angka kematian dan tingkat kesintasan yang lebih rendah dibandingkan dengan kanker payudara pada wanita.
Jenis kanker payudara yang ditemukan sebagian besar adalah karsinoma duktal invasif dan sensitif terhadap reseptor hormonal.
Selain pemeriksaan fisik oleh dokter, untuk menegakkan diagnosis penyakit ini perlu dilakukan tambahan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi (mamografi, USG payudara, MRI) dan pemeriksaan histopatologi yang didapatkan dari biopsi jaringan. Pemeriksaan lab, foto rontgen, PET/CT dapat dilakukan untuk mencari kemungkinan penyebaran.
Bila sudah terjadi penyebaran, kanker payudara dapat menyebar terutama pada tulang, kelenjar getah bening, paru dan hati. Gejala yang ditimbulkan akan sesuai dengan lokasi penyebaran di mana dapat terjadi nyeri tulang, penekanan saraf tulang belakang, sesak napas, kuning, pembengkakan pada tangan atau kaki dan lain-lain.
Penanganan dan pengobatan kanker payudara
Kanker payudara pada pria pada dasarnya memiliki penatalaksanaan yang sama dengan wanita. Modalitas terapi yang utama adalah dengan pembedahan dan dapat diikuti dengan kemoterapi, radioterapi, terapi hormonal atau terapi target.
Jenis pembedahan yang sering dilakukan adalah mastektomi radikal di mana dilakukan pengangkatan payudara beserta kelenjar getah bening di sekitarnya.
Stadium dan progresifitas kanker payudara akan menentukan jenis terapi yang dapat dilakukan. Semakin tinggi stadium kanker, maka semakin sulit pula untuk dilakukan terapi.
Pada kanker stadium lanjut, terapi paliatif perlu diberikan pada pasien dan keluarga agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan meringankan penderitaan pasien dan keluarga dalam menjalani peperangan terhadap penyakitnya.
Kanker payudara pada pria sekalipun jarang ditemukan tetap tidak boleh diabaikan. Studi menunjukkan bahwa sebagian besar kanker payudara pada pria ditemukan pada stadium lanjut oleh karena teralu sering menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Semakin dini stadium penyakit ini maka semakin baik pula keberhasilan dari terapi yang diberikan. Bila sudah dinyatakan bebas kanker, pasien juga tidak boleh lupa untuk kontrol secara berkala dan segera ke dokter bila ditemukan gejala-gejala yang tidak biasa. (Foto hanya ilustrasi)
"Sebagian besar kanker payudara pada pria ditemukan pada stadium lanjut oleh karena terlalu sering menunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Kerjasama yang baik antara dokter dan pasien sangat berperan dalam keberhasilan terapi dalam menghadapi berbagai penyakit terutama penyakit kanker."
Informasi dan pendaftaran pasien onkologi (kanker) di Pusat Layanan Unggulan Onkologi Mayapada Hospital, silakan hubungi hotline 150770
Konsultan:
dr. Bajuadji Sp.B(K)Onk, MARS
Dokter Spesialis Bedah Onkologi
Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)
Lihat jadwal praktik di sini
Artikel ini pernah tayang di majalah Forbes Indonesia.
tags :
Oncology Center Spesialis Kanker Kanker Payudara