Operasi Bypass Jantung: Cara Ampuh Atasi Penyumbatan Arteri Koroner
Gejala penyakit jantung koroner | Penanganan penyakit jantung koroner
Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018, peningkatan prevalensi penyakit jantung dari 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.
Menurut Dr. dr. Ismail Dilawar, SpBKTV Subsp. JD (K), MARS, Dokter Spesialis Bedah Thoraks, Kardiak, dan Vaskular Subspesialis Jantung Dewasa dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian di antara berbagai jenis penyakit jantung.
dr. Ismail menambahkan, penyakit jantung koroner menempati urutan pertama dalam hal angka kematian akibat penyakit jantung, dengan proporsi mencapai 70-80 persen.
“Selain itu, jumlah penderita penyakit jantung koroner juga tergolong tinggi, yaitu sekitar 70-80 persen dibandingkan dengan jenis penyakit jantung lainnya,” ujarnya.
Penyakit jantung koroner terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri koroner, yang merupakan pembuluh darah yang bertanggung jawab untuk mengantarkan darah ke otot jantung.
Penyakit jantung koroner memiliki beberapa tingkatan keparahan, mulai dari ringan hingga berat.
Gejala Penyakit Jantung Koroner
Gejala awal yang sering muncul adalah rasa nyeri di dada, yang merupakan ciri khas penyakit jantung koroner, dan mudah lelah, terutama saat melakukan aktivitas seperti naik tangga.
Bagi individu yang mengalami rasa tidak nyaman di bagian dada, dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan medis. Dokter akan melakukan pemeriksaan ekokardiografi untuk mengetahui kondisi dan struktur jantung secara menyeluruh.
Kemudian ditambahkan dr. Ismail juga, bahwa dokter akan mencari tahu penyebab dari rasa sakit tersebut. Menurutnya, penyebab paling umum adalah penumpukan lemak di dinding pembuluh darah jantung.
Penanganan Penyakit Jantung Koroner
Setelah didiagnosis dengan penyakit jantung koroner dan ditemukan adanya penyumbatan, dokter jantung akan meresepkan obat-obatan seperti anti kolesterol dan pengencer darah untuk membantu mengatasi kondisi tersebut.
Apabila penyakit jantung koroner itu berada pada tahap ringan, pengobatan dilakukan melalui pemberian obat-obatan. Pada tahap sedang, ada opsi pemasangan ring yang kerap dipilih karena risiko yang lebih kecil.
Pemasangan ring jantung tidak ideal untuk semua pasien. Faktor penentu kelayakan operasi ini adalah kondisi pasien, di mana tidak semua jantung dapat dipasangi ring karena lokasi penyumbatan yang rumit.
"Ketika penyumbatannya sudah banyak sekali, panjang sekali, kemudian sudah persennya sudah berat, di atas 70 persen, pilihannya adalah operasi bypass," ujar dr. Ismail.
Dirinya menekankan bahwa tingkat keparahan penyakit jantung koroner tidak memiliki batasan yang pasti.
Penilaian tingkat keparahan penyakit jantung koroner didasarkan pada beberapa faktor, yaitu:
- Berat ringannya sumbatan
- Jumlah sumbatan
- Panjang sumbatan
Pada kasus penyumbatan arteri koroner yang mencapai 70% atau lebih, operasi bypass jantung menjadi solusi utama untuk mengatasi kondisi tersebut.
Operasi bypass Jantung
Operasi bypass jantung terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- Coronary Artery Bypass Grafting (CABG)
- Off-pump Coronary Artery Bypass Grafting (OPCAB) yang tidak menggunakan mesin bypass jantung
- Minimally Invasive Coronary Artery Bypass Grafting (MICS) melalui sayatan di dada
Menurut dr. Ismail, CABG menjadi operasi yang paling lazim dilakukan. Pada prosedur tindak medis ini, dilakukan pengambilan pembuluh darah lain dari tubuh pasien, misalnya dari kaki, tangan, atau dada bagian belakang.
Beliau menggunakan analogi mobil untuk menjelaskan konsep operasi bypass jantung. Beliau mengatakan bahwa layaknya mobil yang memiliki ban cadangan, manusia juga memiliki pembuluh darah cadangan yang dapat diambil dan digunakan untuk memperbaiki pembuluh darah yang tersumbat dalam operasi bypass.
Lebih jauh, dr. Ismail juga menyarankan agar orang dewasa berusia 30 tahun ke atas untuk melakukan pemeriksaan medis secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi penyumbatan pada jantung sedini mungkin, bahkan yang kecil sekalipun, sehingga dapat ditentukan tindakan medis yang tepat.
Cardiovascular Center Mayapada Hospital merupakan pusat layanan kesehatan terpadu yang khusus menangani penyakit jantung. Pusat ini dilengkapi dengan tim dokter spesialis dan subspesialis yang ahli, serta peralatan canggih dengan teknologi terkini.
Layanan kesehatan jantung ini menyediakan layanan komprehensif untuk menangani berbagai penyakit jantung, mulai dari skrining dan diagnosis hingga operasi jantung, rehabilitasi jantung, dan layanan kegawatdaruratan jantung 24 jam.
Sekarang #JadiMudah buat janji temu dokter spesialis kami melalui aplikasi MyCare by Mayapada Hospital.
Dengan aplikasi MyCare, pasien dapat mengakses layanan dengan cepat karena dapat memperoleh nomor antrean lebih awal dengan proses transaksi layanan yang praktis di berbagai kanal pembayaran.
Direview oleh:
Dr. dr. Ismail Dilawar, SpBKTV Subsp. JD (K), MARS
Dokter Spesialis Bedah Thoraks, Kardiak, dan Vaskular
Subspesialis Jantung Dewasa
Mayapada Hospital Jakarta Selatan
Lihat jadwal praktik di sini
*Artikel ini pernah dimuat sebelumnya di CNN Indonesia
tags :
Cardiovascular Center Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah Penyakit Jantung Koroner Cabg