Pertolongan Pertama Ibu Hamil Terkonfirmasi Covid-19

...

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini masih terbilang tinggi. Orang tua, anak-anak, tidak terkecuali ibu hamil pun terinfeksi penyakit yang menyerang seluruh dunia ini. 

Ibu hamil rentan terinfeksi Covid-19 karena perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan, membuat daya tahan tubuh ibu hamil menjadi rendah.

Maya Friends, jika Anda sedang mengandung dan terinfeksi Covid-19, tidak perlu khawatir. Dokter Darrell Fernando, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Mayapada Hospital Kuningan (MHKN) memberikan tips bagaimana pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh ibu hamil saat terinfeksi Covid-19.

"Perlu diperhatikan, edukasi ini hanya merupakan pertolongan pertama atau dasar pada kondisi ringan," ujar dr. Darrell Fernando, Sp.OG. "Dan tidak dapat menggantikan pemeriksaan langsung ke dokter."

Pertolongan pertama ibu hamil terkonfirmasi Covid-19

Lapor ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pelaporan ini bertujuan untuk pemantauan kondisi dan pencatatan serta tracing yang diperlukan

Jika melakukan isolasi mandiri di rumah, sediakan alat-alat penunjang kesehatan, seperti:

  • Oxymeter: untuk mengukur saturasi oksigen
  • Termometer: untuk mengukur suhu tubuh
  • Fetal doppler: untuk memantau detak jantung janin (dengan supervisi dokter atau bidan)

Kenali gejala yang muncul
Saat terinfeksi Covid-19, kenali tanda gejala yang muncul. Apakah gejala ringan atau berat.

  • Gejala ringan 
    Berupa: sakit kepala, batuk ringan, demam, pilek, anosmia, nyeri tulang dan otot.
     
  • Gejala berat
    Berupa: sesak napas, napas cepat, saturasi <93%, penurunan kesadaran, kontraksi rahim, perdarahan, gerak janin berkurang.

    Bila Anda mengalami gejala berat, segera ke rumah sakit agar mendapat pertolongan lebih lanjut. 


Ukur kondisi vital Anda

  • Ukur tanda vital sebanyak 2-3 kali sehari.
  • Tanda vital normal: frekuensi napas 12-20 kali per menit, frekuensi nadi <100 kali per menit, saturasi oksigen >95%
  • Detak jantung janin normal: 120-160 kali per menit

Periksa lab sesuai indikasi
Anda dapat melakukan pemeriksaan laboratorium dasar seperti:

  • Hematologi lengkap
  • Fungsi hati (SGOT, SGPT)
  • Fungsi ginjal (ureum, kreatinin)
  • Gula darah
  • hs-CRP
  • D-dimer

Konsultasikan kondisi dan hasil lab kepada dokter spesialis paru atau penyakit dalam. Kunjungan ke dokter spesialis kandungan dapat ditunda hingga 3 minggu, kecuali ada gejala atau tanda bahaya pada kehamilan

Pantau gerakan janin

Sejak usia kehamilan 28 minggu, Anda dapat memantau gerakan janin. Normalnya sekitar 10-12 kali per hari atau 1 kali per jam. Bila gerakan dirasa berkurang, segera hubungi dokter kandungan Anda atau melakukan telekonsultasi.

Konsumsi obat simptomatik atau sesuai gejala dengan pengawasan dokter

  • Konsumsi Parasetamol (3 x 500-1000 mg) per hari bila ada gejala demam.
  • Konsultasikan terlebih dahulu jika mengkonsumsi obat batuk/pilek.
  • Tidak membeli obat sembarangan tanpa pengawasan dokter. Hal ini dapat membawa dampak pada kehamilan

Konsumsi makanan sehat dan bergizi

Lengkapi makanan dengan makro dan mikro nutrien seimbang. Hindari makanan yang terlalu banyak diproses, fast food, tinggi pengawet dan lain-lain

Konsumsi vitamin sesuai anjuran dokter

Selain vitamin kehamilan yang sudah rutin dikonsumsi, Anda dapat menambahkan vitamin C, Vitamin D dan Zinc sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter.

Cuci hidung dengan cairan isotonok (NaCl 0,9%)

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas lokal area hidung, mengurangi gejala pilek/tersumbat dan mengurangi viral load pada area hidung.

Berkumur dengan cairan pencuci mulut antiseptik (mouthwash)

Mouthwash yang mengandung antiseptik (seperti alkohol /chlorhexidine/povidone iodine) membantu menjaga kebersihan rongga mulut dan saluran nafas atas. Maksimal penggunaan 2 minggu, jangan berkepanjangan karena berisiko iritasi pada rongga mulut.

Posisi tidur yang aman

Sejak usia kehamilan 24 minggu, posisi tidur yang dianjurkan adalah miring menghadap kiri. 

Posisi proning belum dianjurkan kepada ibu hamil pasien Covid-19 mengingat adanya penekanan pada rahim. Menurut dr. Darrell Fernando, Sp.OG, laporan kasus di Amerika Serikat menyatakan posisi proning dapat dilakukan pada usia kehamilan < 34 minggu dengan catatan hal ini dilakukan dengan pengawasan ketat di rumah sakit. (Tochler, 2020)

Jika Anda mengalami penurunan saturasi oksigen, diharapkan untuk segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut

Pandemi ini belum usai, mari kita bersama-sama membantu satu sama lain dengan taat protokol kesehatan 6M untuk mencegah penularan Covid-19.

Narasumber:

dr. Darrell Fernando, Sp.OG
Dokter Spesialis Kebidanan 
dan Kandungan
Mayapada Hospital Kuningan (MHKN)

Lihat jadwal praktik di sini

tags :

Obstetrics & Gynecology Center Pcrr Center Spesialis Kebidanan Dan Kandungan