Waspadai Microsleep, Si Pencuri Kesadaran saat Berkendara
Sering mengantuk saat berkendara di jalan? Waspada Microsleep! Microsleep dapat menjadi ancaman saat di perjalanan yang kerap disepelekan dan tidak diantisipasi dengan baik sehingga memicu kecelakaan fatal di jalan. Lantas seperti apa microsleep itu?
Menurut dr. Paulina Thiomas Ulita, Sp.N, Dokter Spesialis Neurologi Mayapada Hospital Tangerang, microsleep adalah kondisi hilangnya kesadaran atau konsentrasi seseorang karena rasa lelah dan mengantuk.
“Microsleep bisa berlangsung selama sepersekian detik bahkan hingga 10 detik penuh. Karena durasi waktunya singkat, seringkali seseorang tidak menyadari ketika mereka mengalami microsleep” jelasnya.
Dengan demikian, microsleep dapat membahayakan seseorang khususnya bagi pengemudi saat di perjalanan. Hal ini karena ketika mengalami microsleep, pengemudi mungkin bereaksi lebih lambat terhadap situasi yang justru memerlukan konsentrasi dan respon cepat.
Selain itu, pengemudi juga mungkin menjadi kurang waspada terhadap tanda bahaya di jalan seperti jalanan licin, berlubang, atau berkendara keluar jalur.
Terdapat beberapa tanda-tanda microsleep yang seharusnya segera diwaspadai sebelum menimbulkan kecelakaan di jalan.
“Microsleep biasanya ditandai dengan mata yang sudah berkedip-kedip, sering menguap, kemudian tubuhnya terasa rileks. Kadang juga sudah menunjukkan tanda nodding (kepala sudah terkantuk-kantuk),” jelas dr. Paulina.
Selain itu, seseorang yang mengalami microsleep dapat diawali dengan melamun atau hilang fokus, tidak menyadari apa yang terjadi, tidak mendengar pembicaraan orang lain, atau bingung ketika diajak berkomunikasi.
Dokter Paulina juga mengungkapkan microsleep ini sering terjadi ketika berkendara di jalan tol, karena bentuk jalan yang lurus dan sedikit hambatan, membuat pengendara rentan bosan dan mengantuk.
“Saat seperti itulah tingkat kewaspadaan turun sehingga hormon kortisolnya juga rendah. Kalau hormon kortisolnya rendah, maka yang terjadi adalah mengantuk dan aktivitas seluruh tubuh jadi menurun. Bahkan aktivitas otot juga menjadi turun.” tambahnya.
Baca juga: Waspada Highway Hypnosis dan Microsleep, Si Pencuri Kesadaran saat Berkendara
Bila tanda-tanda microsleep muncul maka sudah seharusnya pengendara wajib berhenti untuk beristirahat sejenak. Apabila tidak dimungkinkan untuk berhenti dan beristirahat, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi microsleep.
Coba untuk makan permen karena mengunyah dapat membantu mengurangi rasa kantuk. Selalu sedia air putih untuk minum, atau bisa juga dengan mengonsumsi minuman berkafein seperti teh dan kopi untuk menyegarkan tubuh.
Mengobrol dengan teman perjalanan juga bisa mencegah kantuk dan meningkatkan kewaspadaan selama berkendara, atau bisa pula dengan mendengarkan musik yang bertempo cepat.
Selain itu, pastikan untuk beristirahat dan tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh. Tidur malam yang berkualitas dan durasi yang cukup (6-8 jam) dapat membantu menjaga konsentrasi dan kewaspadaan ketika berkendara.
Ada baiknya untuk merencanakan perjalanan dan jadwal berkendara dengan cermat. Hindari mengemudi pada jam-jam yang rentan membuat mengantuk seperti di malam hari atau setelah makan besar.
Dapat pula disiasati dengan membagi perjalanan menjadi beberapa segmen yang lebih pendek dengan menyisihkan jadwal istirahat yang cukup di dalamnya.
Apabila Anda sering mengalami microsleep atau mengalami masalah gangguan pola tidur sehingga mengganggu aktivitas dan konsentrasi Anda, lakukan konsultasi dengan dokter spesialis saraf seperti yang ada di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital dengan pelayanan yang komprehensif.
Anda dapat melakukan konsultasi bersama dokter dengan membuat jadwal konsultasi baik secara langsung maupun virtual (telekonsultasi) melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.
Melalui MyCare, akses layanan kesehatan di Mayapada Hospital menjadi lebih mudah dan cepat karena Anda dapat memperoleh nomor antrean lebih awal sehingga tak perlu antre panjang lagi. Selain itu, MyCare juga telah terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran untuk melakukan transaksi layanan dengan cepat.
Untuk mendukung aktivitas olahraga dan kebugaran, MyCare juga terhubung dengan Google Fit dan Health Access untuk memantau jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung dan body mass index.
Berbagai tips kesehatan lainnya juga dapat Anda temui di aplikasi MyCare dengan berbagai informasi kesehatan terkini dan informasi layanan di Mayapada Hospital. Unduh aplikasi MyCare by Mayapada Hospital, karena pengguna yang baru pertama kali registrasi akan memperoleh reward point untuk potongan harga di berbagai layanan di Mayapada Hospital.
Selanjutnya: Jaga Nutrisi dan Hidrasi untuk Performa Lari yang Optimal
tags :
Tahir Neuroscience Center