Mayapada Hospital Terpilih Menjadi Salah Satu Rumah Sakit Rujukan Pengembangan Health Tourism Indonesia 

...

Mayapada Healthcare, melalui seluruh unit pelayanan unggulan Mayapada Hospital, menjadi bagian dari National Brand destinasi Wisata Kesehatan (Health Tourism) Indonesia.

Penunjukkan tersebut diawali dari pemilihan rumah sakit-rumah sakit yang memiliki unggulan pelayanan medik yang tercantum dalam buku Katalog Wisata Kesehatan Indonesia tahun 2018, yang diterbitkan Kementerian Kesehatan dan Kemenparekraf.

Dari situ, kemudian dilakukan penilaian dari sisi non-klinis oleh Kemenparekraf dan Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (PERKEDWI), sehingga terpilihlah Mayapada Hospital.

Salah satu layanan kesehatan terpadu dalam konsep Wisata Kesehatan Indonesia yang diunggulkan dari Mayapada Hospital sebagai berikut:

  • Spektrum saluran pencernaan (Gastrohepatology Centre), mulai dari penanganan kanker, tumor, operasi terbuka maupun laparoskopi, hingga spektrum penyakit yang berhubungan dengan organ dalam di saluran cerna.
     
  • Layanan kesehatan kanker (Oncology Centre) dengan semua penanganan spektrum kanker.
     
  • Layanan Orthopedic Centre, disertai layanan kedokteran olahraga, hingga semua kasus dengan spektrum tulang lainnya.     

Peresmian Mayapada Hospital sebagai salah satu rumah sakit rujukan dalam rangka pengembangan Health Tourism Indonesia ini juga ditandai oleh peninjauan serta kedatangan langsung pada hari ini, yakni Wantimpres H.R Agung Laksono; Inspektur Utama (Irtama) Kemenparekraf Restog Krisna Kusuma S.H., M.Si., Ak.

Kemudian hadir pula Deputy Bidang Produk Wisata & Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Rizki Handayani Mustafa; serta Deputy Bidang Koordinasi Pariwisata & Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Odo R.M Manuhutu untuk melakukan MCU di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) sebagai kick off dari peresmian tersebut.


Potensi dasar pariwisata medis di Indonesia

Kementerian Pariswisata dan Ekonomi Kreatif dalam siaran pers lewat portal resminya menyatakan, wisata medis saat ini menjadi salah satu yang dijadikan unggulan dalam menarik minat wisatawan di sejumlah negara.

Data research and market bulan Maret 2020 menyebutkan, potensi dasar pariwisata medis global hingga tahun 2026 diperkirakan mencapai 179,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 2.580,4 triliun.

Langkah penggalakan program wisata kesehatan ini merupakan langkah pembenahan secara struktural, karena pertahun ada hampir Rp 100 triliun lebih yang dibelanjakan di luar negeri terkait layanan kesehatan, yang sebenarnya bisa dilakukan di Indonesia dan harus bergandengan tangan untuk menangani isu-isu strategis dalam pengembangan wisata kesehatan di Indonesia

Jonathan Tahir, selaku Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare mengatakan, “Kami siap bergandengan tangan dengan pemerintah dan organisasi profesi untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kedokteran wisata sebagai destinasi unggulan Wisata Kesehatan Indoensia (Indonesia Health Tourism).

Melihat potensi yang begitu besar, kami yakin dokter-dokter maupun tenaga kesehatan di Indonesia perlu meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya agar mampu untuk bersaing di kancah regional Asia. Harapan kami, program ini dapat memaksimalkan Indonesia untuk bisa masuk ke dalam jajaran trip destination di ASIA melalui ruang lingkup Health Tourism.”

Dr. Mukti E. Rahadian, MARS, MPH, selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (PERKEDWI) mengatakan, “PERKEDWI sebagai himpunan seminat di lingkungan Majelis Peningkatan Pelayanan Keprofesian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia juga memiliki komitmen yang kuat untuk bekerjasama dengan seluruh entitas bussines collaborative di bidang wisata kesehatan di Indonesia.

untuk meningkatkan profesionalitas para dokter Indonesia dalam rangka mendorong percepatan penyelenggaraan lima pilar konsep Wisata Kesehatan Indonesia yang terdiri dari wisata medik Indonesia, wisata kebugaran, estetika, anti penuaan dan herbal Indonesia, wisata ilmu kedokteran dan Kesehatan Indonesia, wisata kesehatan olahraga Indonesia, serta dukungan layanan kesehatan pada destinasi prioritas & superprioritas,”

Saat ini, semua unit Mayapada Hospital menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seperti diantaranya:

  • Pemisahan alur serta gedung perawatan dan poliklinik untuk pasien Covid-19 dan non Covid-19.
  • Pembatasan keluar masuk pintu utama.
  • Screening suhu tubuh dengan thermal.
  • Penyediaan sanitizer di setiap titik masuk dan keluar Mayapada Hospital.
  • Wajib memakai masker ganda guna mendapatkan akses masuk.
  • Menyiapkan table shield di tiap ruang konsultasi, serta disinfektan secara berkala di setiap sudut rumah sakit.
Brigjenpol (Purn) dr. Leny Pintowari, Sp.KO - DR (H.C) dr. H.R Agung Laksono (Wantimpres).
Brigjenpol (Purn) dr. Leny Pintowari, Sp.KO dan dr. BennyTumbelaka, Sp.OT, MHKes, Sp.KP, MARS.
Penyerahan plakat ke Odo RM. Manuhutu (Deputi Bidang Parekraf, Kemenko Marves)
Penyerahan plakat ke Ir. Rizky Handayani Mustafa, MBTM.
Brigjenpol (Purn) dr. Lany Pintowari, Sp.KO - Restog Krisna Kusuma S.H., M.si., Ak
Wantimpres DR (H.C) dr. H.R Agung Laksono menjalani MCU di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).
Odo RM. Manuhutu menjalani MCU di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).

tags :

Corporate News