Teknologi dalam dunia kedokteran terus berkembang, salah satunya pada bidang intervensi pulmonologi. Pulmonologi adalah cabang kedokteran yang menangani penyakit dan gangguan pada sistem pernapasan, termasuk kondisi seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (POK), pneumonia, kanker paru-paru, dan banyak lainnya.

Sedangkan intervensi pulmonologi merupakan sub-bidang pulmonologi, mengacu pada prosedur dan perawatan medis yang secara khusus ditujukan untuk diagnosis, terapi atau untuk mengelola kondisi yang mempengaruhi sistem pernapasan, khususnya paru-paru.

Menurut dr. Efata Bivian Polii Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), intervensi pulmonologi biasanya berfokus pada prosedur minimal invasif atau tanpa operasi terbuka, untuk mendiagnosis dan merawat kondisi paru-paru.

Beberapa metode tindakan medis dalam intervensi pulmonologi, antara lain:

1.  Bronkoskopi

Suatu prosedur untuk mengetahui kondisi saluran pernapasan dan paru-paru dengan memasukkan selang tipis dan fleksibel dengan kamera (bronkoskop) ke dalam saluran napas.

Selain untuk mengidentifikasi, bronkoskopi juga bertujuan untuk biopsi serta mengeluarkan benda asing dari saluran pernapasan.

2.  Pleuroskopi

Mirip seperti bronkoskopi, pleuroskopi menggunakan selang fleksibel dengan kamera yang dimasukkan melalui sayatan kecil di dinding dada, yang memungkinkan dokter bisa melihat langsung ruang pleura (dinding dada). Prosedur ini sering digunakan untuk diagnosis atau pengobatan penyakit pleura.

3.  Torakosentesis

Prosedur untuk mengeluarkan cairan atau udara dari ruang antara paru-paru dan dinding dada menggunakan jarum. Prosedur ini juga disebut sebagai proses sedot cairan dari paru-paru dan dilakukan jika terjadi penumpukan cairan di pleura dikarenakan gagal jantung, pneumonia, dan kanker paru.

Mayapada Hospital mengadopsi dan memanfaatkan perkembangan teknologi di bidang intervensi pulmonologi dengan menghadirkan layanan “Advanced Interventional Pulmonology”. Salah satu teknik terbaru yang dihadirkan pada layanan “Advanced Interventional Pulmonology” adalah bronkoskopi menggunakan teknologi cryo yang didukung oleh unit electrosurgical canggih VIO3, dan terapi koagulasi plasma argon (APC).

Teknologi ini merupakan metode terbaru dan lebih canggih yang didedikasikan untuk penanganan penyakit paru dan saluran napas.

Saat ini, Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) menjadi rumah sakit di Indonesia yang telah mengadopsi teknologi tersebut dan dapat melakukan bronkoskopi cryo bagi pasien di mana teknik ini belum diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Pulmonologi Medik Kritis Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), dr. Eric Daniel Tenda, DIC, Ph.D, Sp.PD, K-PMK, FINASIM mengungkapkan, “Teknik cryo ini pada prinsipnya membekukan jaringan yang akan diambil di saluran pernapasan dengan gas CO2 sehingga jaringan tersebut dapat menempel pada ujung alat cryo."

"Sedangkan teknik Argon Plasma Coagulation (APC) menggunakan gas argon untuk menghantarkan energi berfrekuensi tinggi. Teknik APC bermanfaat untuk menghentikan perdarahan saluran napas dan untuk debulking tumor, yaitu prosedur pengurangan ukuran tumor, terutama yang terletak di saluran napas besar.”

Dokter yang mendalami bidang intervensi pulmonologi di Imperial College London ini juga mengatakan bahwa bronkoskopi cryo menunjang para dokter untuk memberikan penanganan yang lebih maksimal untuk pasien.

Sebagai penunjang tindakan Bronkoskopi Cryotherapy, VIO3 dan APC memiliki keunggulan untuk memudahkan dokter dalam mengoperasikan alat dan meminimalisir kerusakan jaringan serta perdarahan pada pasien sehingga akan mengurangi rasa nyeri pascaoperasi yang dialami pasien.

Mayapada Hospital merupakan rumah sakit swasta pertama yang memiliki alat ERBE Elektrosurgikal VIO3. 

Tiga fungsi utama bronkoskopi cryo untuk pasien:

1.  Cryo-Biopsi

Biopsi dilakukan jika dokter mencurigai adanya tumor atau kelainan pada paru untuk mengambil sejumlah kecil jaringan yang nantinya diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Keunggulan biopsi bronkoskopi dengan teknik cryo adalah sampel jaringan yang didapat bisa lebih besar dan utuh sehingga pemeriksaan sampel menjadi lebih akurat.

2.  Cryo-Rekanalisasi

Rekanalisasi dilakukan untuk membuka jalan napas yang tersumbat, contohnya karena benda asing, massa tumor, atau gumpalan darah. Dokter akan melakukan pengambilan benda tersebut dengan teknik cryo sehingga jalan napas menjadi lega kembali.

3.  Cryo-Devitalisasi

Devitalisasi dilakukan untuk membekukan dan merusak jaringan contohnya pada sel-sel kanker yang terlalu besar untuk menyumbat saluran napas. Dengan tindakan ini, sel kanker menjadi rusak, tumor mengecil, dan saluran napas lebih terbuka. Devitalisasi ini juga dapat dialkukan pada kasus penyempitan pipa pernapasan karena tuberculosis atau TBC.

Tindakan Bronkoskopi Cryotherapy ini dapat dikerjakan di ruang operasi maupun di ruang rawat intensif dengan dukungan dokter spesialis anestesi yang siaga. 

Dikatakan oleh dr. Shinta Hutajulu, Sp.AN-KIC, Dokter Spesialis Anestesi Konsultan Intensive Care dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), “Tentunya Bronkoskopi Cryotherapy membutuhkan koordinasi dan kerja sama yang baik antara dokter operator, dokter anestesi, serta tim medis yang baik dan sudah berpengalaman. Dalam prosedur ini, pasien akan menjalani pembiusan umum untuk mengoptimalkan oksigenasi dan menjaga patensi jalan napas tetap aman.”

Bronkoskopi Cryotherapy yang ada di layanan “Advanced Interventional Pulmonology” Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) didukung oleh para dokter spesialis dan subspesialis yang meliputi:

• Dokter spesialis penyakit dalam
• Dokter spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi dan medik kritis khususnya intervensi pulmonologi
• Dokter spesialis anestesi konsultan intensive care
• Dan tim medis lainnya yang andal, profesional, dan berpengalaman. 

Buat janji konsultasi dengan dokter spesialis paru kami atau hubungi Call Center 150770

LAYANAN INTERVENSI PULMONOLOGI MAYAPADA HOSPITAL JAKARTA SELATAN

tags :