Mengenal Hernia Nukleus Pulposus (HNP), Penyebab Nyeri Tulang Belakang
Nyeri leher | Nyeri Pinggang | Penyakit Hernia Nukleus Pulposus | Gejala Hernia Nukleus Pulposus
Nyeri leher atau pinggang adalah gejala yang paling sering ditemukan pada pasien dengan masalah tulang belakang. Nyeri ini dapat berupa nyeri di sekitar leher atau pinggang saja atau nyeri yang menjalar.
Nyeri leher atau punggung dapat berasal dari berbagai struktur di tulang belakang dimulai dari otot, ligamen, bantalan sendi (diskus) dan sendi facet, saraf, dan tulang.
Nyeri merupakan proses alamiah dari tubuh yang memberikan sinyal kepada kita bahwa ada sesuatu yang salah di tempat tersebut. Dengan menganalisa sifat nyeri yang dikeluhkan, sedikit banyak dapat memprediksi letak sumber nyeri dan juga penyebabnya.
Berdasarkan waktunya, terdapat 3 kategori nyeri:
- Nyeri akut: Terjadi dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu
- Nyeri sub akut: Nyeri dari 2 minggu hingga 3 bulan
- Nyeri kronik: Nyeri lebih dari 3 bulan (> 12 minggu)
Salah satu penyebab nyeri pada tulang belakang adalah Hernia Nukleus Pulposus (HNP) HNP adalah kondisi inti dari bantalan sendi tulang belakang keluar dari tempatnya akibat robekan dari jaringan annulus.
Hal ini dapat terjadi di bantalan sendi leher, punggung (thoracal) ataupun pinggang (lumbar). Rentang usia yang paling sering terkena adalah usia muda dengan rentang usia 20-50 tahun.
Faktor risiko Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
Ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu keluarnya isi bantalan tersebut, di antaranya adalah :
-
Kelebihan berat badan, menyebabkan tekanan ekstra pada bantalan tulang belakang terutama di pinggang bagian bawah.
-
Orang dengan pekerjaan yang banyak menggunakan kekuatan fisik seperti mengangkat, menarik, mendorong, membungkuk ke samping, dan memutar berulang-ulang dapat meningkatkan risiko HNP.
-
Genetika.
-
Merokok, diperkirakan dapat mengurangi suplai oksigen ke bantalan sendi sehingga lebih cepat rusak.
-
Sering mengemudi atau duduk dalam waktu lama, ditambah dengan getaran dari mesin kendaraan bermotor dapat memberikan tekanan pada tulang belakang.
-
Tidak banyak bergerak atau kurang olahraga.
Gejala Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
Gejala yang ditimbulkan tergantung terjadinya HNP.
Bila berada di leher, maka gejalanya berupa:
-
Nyeri di leher.
-
Sensasi berat, pegal kadang rasa panas di sekitar leher.
-
Nyeri menjalar ke bahu atau lengan atau tangan.
-
Disertai rasa kesemutan dan lebih baal.
-
Bila berat dapat disertai gangguan keseimbangan dalam berjalan.
Bila terjadi di pinggang, maka gejalanya berupa:
-
Nyeri di pinggang kadang diikuti dengan pinggang yang miring untuk mencari posisi yang nyaman.
-
Tidak kuat duduk ataupun berdiri lama.
-
Rasa pegal yang hebat di sekitar pinggang.
-
Tidak bisa menekuk pinggang dikarenakan nyeri hebat dan tarikan ke paha belakang dan betis.
-
Dapat disertai nyeri menjalar ke paha atau tungkai bawah atau betis atau kaki.
-
Kadang disertai kesemutan dan panas di area yang terdampak.
-
Dapat disertai gangguan kencing dan buang air besar.
-
Dapat terjadi kelemahan pada kedua kaki.
Penegakan diagnosis Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
Untuk dapat mendiagnosis HNP, maka yang dilakukan pertama adalah anamnesis atau tanya jawab dengan dokter. Diperlukan informasi yang lengkap untuk mengetahui diagnosis, mulai dari sifat nyeri, gejala, pekerjaan, faktor risiko hingga riwayat keluarga akan ditanyakan oleh dokter untuk bisa mengantarkan pada diagnosis.
Selanjutnya akan dilakukan beberapa pemeriksaan dimulai dari cara berjalan, pemeriksaan fisik di area tempat nyeri, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan neurologis yang teliti.
Dari data-data di atas akan dirangkum menjadi diagnosis sementara dan selanjutnya bila masih akut akan diberikan obat-obatan sementara dan dievaluasi kurang lebih selama 2 minggu.
Bila gejala tidak kunjung membaik, pemeriksaan akan dilanjutkan ke pemeriksaan penunjang dimulai dari rontgen/ X Ray atau bisa langsung dilakukan pemeriksaan MRI (Magnetic resonance imaging) yang merupakan standar emas untuk penegakan diagnosis HNP.
Pengobatan Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
Penatalaksanaan HNP dibagi menjadi dua:
1. Pengobatan non operatif
-
Dimulai dengan diistirahatkan, dan kemudian dilanjutkan dengan latihan bertahap.
-
Pemberian obat-obatan (medikamentosa) seperti penahan nyeri, anti peradangan, dan pelemas otot.
-
Fisioterapi.
Bila dalam kurun waktu 6 minggu tidak ada perbaikan dapat dilanjutkan dengan:
-
Injeksi kortikosteroid, seperti Selective Nerve Root Block (SNRB) atau Transforaminal Epidural Steroid Injection (TESI) ataupun Caudal Epidural Steroid Injection (CESI).
-
Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD)
2. Pengobatan operatif
Bila gejala tidak kunjung sembuh hingga 12 minggu, maka opsi selanjutnya adalah pengobatan dengan operasi.
Dulunya operasi adalah hal yang menakutkan, namun sekarang berbagai teknik baru bermunculan membuat para pasien HNP dapat bernafas lega.
Sayatan panjang, pemasangan pen di tulang belakang sudah mulai ditinggalkan dengan berevolusinya pengobatan HNP menggunakan teknik minimal invasif.
Adapun pilihannya adalah :
-
Percutaneous Endoscopic Lumbar atau Cervical DIscectomy (PELD/PECD)
Teknik ini dapat dilakukan pada kasus-kasus HNP yang sedang atau berat -- isi bantalan diskus keluar ke tempat saraf dan menyebabkan penekanan saraf yang hebat sehingga menimbulkan gejala nyeri pinggang ataupun nyeri menjalar ke kedua kaki atau salah satu kaki. Dapat dilakukan dengan pembiusan lokal ataupun pembiusan umum. -
Biportal Endoscopic Spinal Surgery (BESS) atau Unilateral Biportasl Endoscopic (UBE)
Teknik ini dapat dilakukan pada kasus HNP, stenosis tulang belakang, spondylolisthesis, abses akibat TBC tulang belakang, dan hampir semua kasus tulang belakang.
Teknik ini menggunakan 2 sayatan kecil. Satu digunakan untuk memasukkan endoscopy/ kamera dan satu lubang lain untuk instrument tindakan.
Informasi lebih lanjut mengenai Hernia Nukleus Pulposus (HNP), hubungi Call Center 150770.
Direview oleh:
dr. Abdul Kadir Hadar, Sp.OT (K) Spine
Dokter Spesialis Ortopedi(Tulang dan Traumatologi)
Konsultan Tulang Belakang
Mayapada Hospital Bandung (MHBD)
Lihat jadwal praktek di sini
tags :
Orthopaedic Center Spesialis Tulang Dan Sendi