Pentingnya Deteksi Dini Kanker Hati

...

Kanker hati berkaitan langsung dengan akumulasi penumpukan lemak di hati, yang berhubungan dengan obesitas dan diabetes. 

Secara umum, kanker hati terbagi jadi dua macam. Pertama, kanker hati primer yang terjadi akibat perubahan sel-sel hati normal menjadi abnormal. Kedua, kanker hati yang berasal dari penyebaran kanker dari organ lain seperti usus besar, paru-paru, atau payudara.

Kanker hati primer yang paling banyak adalah hepatocellular carcinoma (HCC). Mayoritas penderitanya di dunia memiliki penyakit hati kronis seperti sirosis hati, yaitu terbentuknya jaringan parut di hati akibat penyakit kronis.

Menurut dr. Hendra Nurjadin, Sp.PD, KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Gastroenterologi Hepatologi dari Mayapada Hospital Tangerang (MHTG), Sirosis hati tidak hanya disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih. Banyak kasus sirosis yang ditemukan disebabkan oleh penyakit hati yang tidak berhubungan dengan alkohol atau disebut Nonalcoholic Steatohepatitis (NASH).

“NASH ini terjadinya penumpukan lemak di hati, yang berhubungan dengan obesitas, sindrom metabolik dan diabetes," ujar dr. Hendra Nurjadin, Sp.PD, KGEH

Lebih lanjut, ia menjelaskan, infeksi hepatitis B dan C yang banyak terjadi di Indonesia juga merupakan penyebab banyaknya sirosis hati. Infeksi itu dapat meningkatkan risiko terjadinya kasus kanker hati.

Meski demikian, hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi. Sementara hepatitis C dapat dengan mudah diobati, cukup hanya 3 bulan saja dengan obat-obatan antivirus yang baru.

Baca juga: Hati-hati Kanker Hati

 

Deteksi Dini Kanker Hati

Diagnosis dini disebut sebagai kunci utama penanganan penyakit kanker hati, kata Prof. Dr. Abdul Aziz Rani, Sp.PD-KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Gastroenterologi Hepatologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).

Di Indonesia, banyak pasien datang terlambat berobat kanker hati. Selain tidak melakukan medical check-up secara berkala, pasien juga kerap menduga sakit yang dirasa sebagai sakit maag dan hanya menjalani pengobatan maag.

"Setelah penyakit menjadi berat dan keluhan menjadi semakin nyata seperti nyeri pada perut, perut membesar, mudah memar dan perdarahan, kulit dan mata menguning, serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, barulah pasien datang, padahal pasien datang dalam kondisi sudah stadium lanjut," ujar Prof. Dr. Abdul Aziz Rani, Sp.PD-KGEH.

dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEH dari Mayapada Hospital Kuningan (MHKN) menambahkan, “Deteksi dini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan hepatitis, pemeriksaan rutin USG Hati, serta pemeriksaan darah fungsi hati termasuk penanda tumor AFP (Alfa Feto Protein).” 

“Dan bagi seseorang yang sudah menderita hepatitis B dan C serta memiliki fungsi hati yang abnormal, penting menjalani pemantauan rutin minimal enam bulan sekali." 


Pengobatan Kanker Hati

Bagaimana pengobatan kanker hati? Menurut dr. Rofi Yuldi Saunar, Sp.B-KBD, Dokter Spesialis Bedah - Konsultan Bedah Digestif dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, untuk pengobatan perlu dilakukan penelusuran menyeluruh mengenai kondisi setiap pasien dari berbagai sudut pandang. Seperti juga kanker yang beragam, pengobatan pun berbeda-beda.

Penelusuran menyeluruh itu bertujuan agar penanganan kanker hati dapat disusun sesuai kebutuhan individu, atau tailored cancer treatment. Peran tumor board penting. Mayapada Hospital selalu merencanakan perawatan terbaik dan ideal bagi setiap individu pasien sebagai tim melalui pertemuan rutin.

Tim yang terlibat untuk penanganan kanker hati, termasuk dokter bedah digestif, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi, patologi anatomi, radiologi, radiasi onkologi, hingga anestesi, serta spesialisasi lain sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.

Baca juga: Pencegahan, Diagnosis, dan Pengobatan Penyakit Kanker

dr. Agung Sumastoro, Sp.B-KBD dari Mayapada Hospital Kuningan mengatakan, "Ada pilihan terapi lain bagi pasien yang tidak dapat menjalani reseksi atau pengangkatan tumor. Misalnya, transplantasi hati, terapi ablasi, terapi embolisasi, serta sistemik.

Kemudian dr. Dion Ade Putra, Sp.B-KBD dari Mayapada Hospital Tangerang (MHTG) menekankan, pemeriksaan kesehatan dilakukan secara rutin dapat memperpanjang kehidupan. 

“Dengan pemeriksaan kesehatan berkala, banyak penyakit dapat diketahui sejak awal, sehingga mendapatkan penanganan yang lebih maksimal,” kata dr. Dion Ade Putra, Sp.B-KBD. 

Jangan ragu melakukan deteksi dini kanker hati agar terhindar dari risiko penyakit yang lebih serius. 

Info pelayanan skrining kanker hati hubungi hotline 150770.

tags :

Oncology Center Spesialis Kanker Spesialis Onkologi