Memahami Keluhan Kanker Kulit, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatannya
Tabel konten
Kanker kulit merupakan kondisi ketika sel kulit mengalami pertumbuhan tidak normal. Kondisi tersebut rentan terjadi pada kulit yang sering terekspos matahari, lebih tepatnya terpapar sinar UV (ultraviolet) dari matahari. Sel kulit bisa rusak akibat intensitas paparan sinar UV yang tinggi.
Dampaknya, kulit terkena kanker dan muncul berbagai tanda-tanda perubahan. Misalnya, tahi lalat abnormal, bercak-bercak, hingga benjolan.
Terdapat tiga macam kanker yang umum terjadi pada kulit, yakni karsinoma sel basal, lalu karsinoma sel skuamosa, serta melanoma.
Untuk memahami lebih detail, berikut keluhan, penyebab, diagnosis, serta pengobatan kanker pada kulit!
Kanker yang menyerang kulit umumnya akan muncul di area tubuh yang terpapar sinar matahari lebih sering, contohnya leher, wajah, kulit kepala, hingga lengan. Namun, Anda juga perlu waspada pada area tubuh lain seperti telapak tangan, kaki, serta kelamin.
Sebab, area tersebut juga bisa terkena kanker meskipun tidak terekspos matahari secara langsung. Adapun keluhan atau gejala yang akan dirasakan ketika menderita kanker pada kulit berbeda berdasarkan jenis kankernya, yakni:
-
Karsinoma Sel Basal
Jenis kanker ini akan ditandai dengan kemunculan benjolan yang seperti lilin atau mutiara di permukaan kulit. Area tubuh yang terkena matahari seperti wajah dan leher rentan mengalami kanker jenis ini.
Lalu, bentuk kanker lainnya dapat berupa lesi kulit datar dengan warna coklat atau daging seperti bekas luka. Selain itu, bisa pula berbentuk keropeng atau luka berdarah yang sembuh dan muncul kembali. - Karsinoma Sel Skuamosa
Untuk tipe karsinoma sel skuamosa, area telinga, wajah, serta tangan adalah yang paling sering terkena kanker. Anda yang berkulit lebih gelap cenderung terkena tipe skuamosa pada area yang tidak sering terkena matahari.
Adapun gejalanya antara lain muncul benjolan berwarna merah yang padat. Terdapat juga lesi kulit yang datar dengan kerak dan sisik pada permukaannya.
- Melanoma
Perkembangan melanoma dapat terjadi pada kulit normal ataupun tahi lalat yang telah ada sebelumnya. Pada pria dan wanita, melanoma dapat muncul pada area kulit manapun. Termasuk area yang tidak sering terpapar matahari.
Bentuk melanoma adalah benjolan atau bercak berwarna cokelat. Sekilas akan terlihat menyerupai tahi lalat pada umumnya. Namun, Anda bisa membedakan melanoma dan tahi lalat menggunakan metode ABCDE sebagai berikut:
- Asimetris. Melanoma sebagian besar berbentuk tidak simetris;
- Border (pinggiran). Melanoma memiliki pinggiran yang tidak beraturan, dapat berwarna merah muda, biru kehitaman, hingga putih;
- Color (warna). Melanoma memiliki warna lebih dari satu, tidak seperti tahi lalat yang cenderung satu warna;
- Diameter. Melanoma umumnya memiliki diameter melebihi 6 milimeter;
- Evolusi. Melanoma akan mengalami perubahan warna, ukuran, hingga bentuk, sedangkan tahi lalat umumnya tetap sama dan tidak berevolusi.
Konsultasi dengan dokter spesialis kulit kami bila ada keluhan di kulit. Buat janji dengan klik di sini
Kanker pada kulit terjadi akibat mutasi genetik pada sel kulit. Dugaan kuat yang mendorong mutasi tersebut adalah kelebihan paparan sinar matahari. Potensi kanker meningkat dari sinar ultraviolet yang ada pada sinar matahari.
Sebab, sinar UV akan merusak kulit serta memicu terjadinya pertumbuhan sel kulit yang tidak normal. Kemudian, terdapat faktor internal dan eksternal yang memicu kanker pada kulit. Ikuti informasi di bawah ini:
Faktor Internal
Kanker di kulit dapat terjadi karena faktor dari dalam, di antaranya yakni dijelaskan pada poin-poin berikut:
-
Memiliki Riwayat Kanker Kulit
Bila terdapat anggota keluarga yang pernah menderita kanker pada kulit sebelumnya, maka risiko mengalaminya pun lebih besar. Selain itu, penderita kanker ini juga berisiko tinggi menderita penyakit tersebut kembali. -
Kulit Berwarna Putih
Terlepas dari warnanya, kulit siapa saja dapat terkena kanker. Tetapi, Anda yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena penyakit ini. Hal tersebut berhubungan dengan jumlah melanin pada kulit berwarna putih lebih sedikit. Perlindungan kulit ketika terpapar sinar ultraviolet pun jadi kurang maksimal. -
Banyak Tahi Lalat
Faktor internal berikutnya adalah keberadaan tahi lalat pada kulit. Bila ukuran tahi lalat besar atau jumlahnya banyak, maka risiko mengalami kanker pada kulit lebih tinggi. -
Solar Keratosis
Solar keratosis adalah kondisi prakanker yang rentan berubah jadi kanker di kulit. Bentuknya berupa bercak bersisik dan kasar yang warnanya bervariasi. Dapat muncul di tangan atau wajah. -
Imun Tubuh Lemah
Imun tubuh orang yang menggunakan obat imunosupresif atau menderita HIV/AIDS cenderung lebih lemah. Oleh sebab itu, risiko terkena kanker pada kulit lebih tinggi.
Faktor Eksternal
Adapun faktor dari luar yang memicu kanker pada kulit antara lain yakni dijelaskan pada poin-poin berikut:
-
Terpapar Radiasi
Anda yang memiliki jerawat atau menderita eksim atopik rentan terkena kanker di kulit jika menjalani radioterapi. Jenis kanker yang umum dialami adalah karsinoma sel basal. -
Terekspos Sinar Matahari
Bila tinggal di dataran tinggi atau wilayah beriklim tropis, kulit rentan terkena kanker akibat terekspos sinar matahari. Terlebih bila tidak menggunakan sunscreen (tabir surya). -
Terkena Bahan Kimia
Arsenik jadi salah satu contoh bahan kimia karsinogenik (menyebabkan kanker). Anda yang bekerja di industri pertambangan hingga pertanian perlu waspada akan paparan arsenik jangka panjang. Sebab, dapat membuat kulit ruam atau tumbuh kutil.
Memastikan kelainan pada kulit memerlukan pemeriksaan terhadap warna, tekstur, bentuk, serta ukurannya. Pemeriksaan tersebut membantu dokter menyimpulkan penyebab perubahan pada kulit. Apakah benar karena kanker atau ternyata karena kondisi kesehatan yang lain.
Selain itu, dokter akan melakukan biopsi pada kulit. Prosedur tersebut mengharuskan dokter mengambil sampel yang berasal dari jaringan kulit. Lalu, sampel akan diperiksa dengan cermat di laboratorium.
Setelah itu, dokter akan menentukan stadium kanker apabila hasil pemeriksaan sampel jaringan kulit di laboratorium memang menunjukkan keberadaan sel kanker. Jika diperlukan, pasien akan diperiksa lebih lanjut.
Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan meliputi CT scan, Magnetic resonance imaging (MRI), hingga biopsi pada kelenjar getah bening agar dapat mengidentifikasi penyebaran sel kanker.
Menyesuaikan jenis, stadium, hingga lokasi kanker, berikut berbagai opsi pengobatan yang tersedia:
- Krioterapi
Pada stadium awal, krioterapi dilakukan menggunakan nitrogen cair. Tujuannya untuk menciptakan suhu dingin serta mematikan sel kanker. -
Operasi Mohs
Operasi akan dijalankan dengan pengangkatan jaringan kanker bersamaan dengan bagian kulit di sekitarnya yang sehat. Lalu, sel tumor pada setiap lapisan kulit akan diangkat untuk diperiksa di bawah mikroskop. Jadi, dapat memastikan tidak tersisa lagi sel kanker pada kulit. -
Radioterapi
Melalui radioterapi, sel kanker akan dihilangkan melalui paparan radiasi. Metode ini dilaksanakan jika pembedahan sudah tidak mungkin dilakukan atau karena sel kanker telah menyebar dengan luas. -
Kuretase
Kuret merupakan alat yang digunakan pada metode ini untuk pengangkatan jaringan kanker. Kemudian, sisa sel kanker akan dibakar memakai kauterisasi atau jarum listrik. -
Kemoterapi
Untuk kemoterapi, pembunuhan sel kanker dilaksanakan melalui pemberian obat oral atau injeksi (suntikan).
Konsultasi dengan konsultan hematologi dan onkologi medik kami mengenai pengobatan kanker. Buat janji di sini
-----
Kanker kulit merupakan penyakit yang mengganggu penampilan dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Bila Anda menyadari perubahan abnormal pada kulit, jangan dibiarkan. Segera konsultasi ke dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis langsung dari ahlinya! Buat janji dengan menghubungi Call Center 150770.
tags :
Oncology Center Spesialis Kanker Kanker Kulit