Atasi Kanker Tulang Tanpa Amputasi di Mayapada Hospital

Nyeri tulang disertai benjolan di persendian bisa menjadi gejala kanker tulang, akibat pertumbuhan sel abnormal pada jaringan tulang. Dahulu, pengobatan kanker tulang sering melibatkan amputasi.
Namun kini, prosedur Limb Salvage Surgery memungkinkan pengangkatan jaringan kanker tanpa amputasi, dengan perbaikan tulang menggunakan mega prosthesis atau rekonstruksi biologis dari jaringan tubuh sendiri.
“Limb Salvage Surgery lebih menguntungkan karena mampu mempertahankan fungsi dan bentuk tungkai, sehingga kualitas hidup lebih terjaga dibandingkan amputasi,” jelas dr. Iwan Setiawan, Sp.OT(K)-Onk, Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Onkologi dan Rekonstruksi di Mayapada Hospital Tangerang (MHTG).
Namun, prosedur ini hanya dapat dilakukan jika tumor belum menyebar, pembuluh darah dan saraf utama bebas dari sel kanker, serta sebagian besar jaringan otot masih bisa diselamatkan.
Jenis kanker tulang: Primer dan sekunder
- Kanker tulang primer: berasal dari tulang itu sendiri, seperti osteosarcoma pada anak hingga dewasa muda (lutut, pinggul, bahu).
- Kanker tulang sekunder: berasal dari penyebaran kanker organ lain (metastasis), lebih sering menyerang usia >45 tahun, tulang belakang, pipih, dan panjang.
Penanganan kanker tulang
“Selain pembedahan, penanganan juga bisa melalui kemoterapi, terapi target, dan radioterapi, tergantung jenis dan stadium kanker,” jelas dr. Muhammad Rizqi Adhi Primaputra, Sp.OT (K) Onk, Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Onkologi Orthopaedi Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).
- Kemoterapi & terapi target: untuk mencegah penyebaran sebelum/sesudah operasi
- Radioterapi: untuk kasus sisa jaringan kanker atau kanker tulang sekunder
“Diagnosis diawali dengan pencitraan seperti rontgen, CT scan, MRI, PET Scan, hingga Bone Scan. Jika dicurigai, dilakukan biopsi untuk memastikan jenis sel kanker,” lanjut dr. Rizqi.
Stadium kanker ditentukan dari lokasi, ukuran, penyebaran, dan area yang terdampak. Ini yang menentukan langkah pengobatan.
Baca juga: Sering Memakai High Heels Dapat Memicu Masalah Tulang dan Otot
Waspadai Gejala & Faktor Risiko
“Kanker tulang biasanya diawali dengan nyeri tulang bertahap yang memburuk, sering lebih sakit di malam hari, bisa disertai patah tulang tiba-tiba, lemas, penurunan berat badan, dan hilangnya nafsu makan,” sebut dr. M. Hardian Basuki, Sp.OT(K), Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Onkologi dan Rekonstruksi Mayapada Hospital Surabaya (MHSB).
Faktor risiko:
- Genetik & riwayat keluarga
- Penyakit Paget (pertumbuhan tulang abnormal & rapuh)
- Usia >45 tahun + riwayat kanker
Penanganan terpadu di Orthopedic Center Mayapada Hospital
Orthopedic Center menyediakan:
- Layanan onkologi ortopedi lengkap
- Tim dokter multidisiplin
- Ortho Board untuk strategi pengobatan terbaik
- Akses rawat jalan/inap cashless (termasuk Allianz)
Kini bisa konsultasi langsung lewat aplikasi MyCare.
Di MyCare, kamu bisa:
- Booking dokter & jadwal perawatan
- Akses Health Articles & Tips
- Pantau langkah, kalori, detak jantung, dan BMI lewat Personal Health
- Hubungkan ke Google Fit
- Nikmati reward point & potongan harga untuk pengguna baru
#JadiMudah Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.
Selanjutnya: Bukan Sekadar Capek, Pegal Bisa Jadi Sinyal Cedera Otot!
tags :
Spesialis Tulang Dan Sendi Orthopedic Center Kanker Tulang Spesialis Kanker Oncology Center