Mayapada Healthcare (PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk) (IDX:SRAJ), melalui seluruh jaringan Mayapada Hospital, menghadirkan layanan Chest Pain Unit yang fokus pada pemeriksaan, evaluasi cepat, diagnosis, dan penanganan pasien yang mengalami keluhan nyeri dada.

Chest Pain Unit membantu pasien mengetahui penyebab nyeri dada yang dirasakan, baik yang disebabkan oleh kondisi jantung (seperti serangan jantung atau angina) maupun non-jantung (seperti gangguan paru-paru, pencernaan, otot, hingga faktor psikologis seperti kecemasan).

Navin Sonthalia – President Director & CEO Mayapada Healthcare menjelaskan, “Mayapada Healthcare terus membuka ruang improvement dalam setiap aspek layanan kesehatan di Mayapada Hospital untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan kesehatan yang cepat, tepat, dan terintegrasi. Dengan hadirnya layanan Chest Pain Unit, kami tidak hanya berupaya meminimalkan risiko keterlambatan diagnosis yang dapat berujung pada komplikasi serius, tetapi juga mendorong masyarakat untuk melakukan evaluasi nyeri dada secara dini sebelum kondisi menjadi lebih parah. Layanan ini menjadi salah satu upaya kami dalam meningkatkan pengalaman pasien (patient experience) sekaligus memastikan keselamatan pasien (patient safety) melalui pendekatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care).”

Senada dengan itu, dr. Dini Handayani, MARS, FISQua, FIPC – Chief of Medical Officer Mayapada Healthcare menjelaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap gejala nyeri dada. Ia mengungkapkan,

“Seringkali, orang menunda mencari pertolongan medis hingga gejala nyeri dada semakin parah. Padahal, nyeri dada dapat menjadi tanda awal masalah jantung yang harus segera ditangani atau keluhan ringan yang bisa cepat diatasi. Chest Pain Unit kami hadirkan agar masyarakat dapat memastikan penyebab nyeri dada yang dialami, tanpa harus menunggu kondisi memburuk.”

Baca juga: Tiba-tiba Nyeri Dada Saat Aktivitas Seksual, Normal atau Alarm Jantung?

Lebih lanjut, dr. Dini menambahkan bahwa Chest Pain Unit Mayapada Hospital memberikan pemeriksaan awal secara gratis bagi pasien dengan keluhan nyeri dada yang setelah evaluasi tidak ditemukan indikasi gangguan jantung. Sedangkan pasien yang terindikasi memiliki penyakit jantung akan mendapatkan rujukan cepat ke dokter spesialis dan subspesialis di Cardiovascular Center Mayapada Hospital untuk penanganan lebih lanjut sesuai protokol medis.

Chest Pain Unit beroperasi 24 jam penuh di area layanan gawat darurat (IGD) Mayapada Hospital yang ada di Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bogor, Surabaya, Bandung, hingga Nusantara (IKN), dengan layanan yang dilengkapi protokol internasional “Door to Balloon” kurang dari 90 menit untuk penanganan cepat kasus serangan jantung, didukung fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab) serta tim dokter spesialis jantung intervensi yang selalu siap siaga.

Chest Pain Unit terbuka bagi masyarakat yang ingin melakukan evaluasi nyeri dada secara dini, baik dengan atau tanpa riwayat penyakit jantung. Untuk skrining jantung yang lebih menyeluruh, masyarakat dapat membuat janji konsultasi di Cardiovascular Center melalui Call Center 150770 atau aplikasi MyCare dari Mayapada Hospital.

Peluncuran Chest Pain Unit ini memperkuat integrasi layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital, yang selama ini dikenal menyediakan perawatan komprehensif untuk berbagai kondisi jantung – mulai dari diagnosis, terapi intervensi, hingga rehabilitasi. Didukung teknologi diagnostik canggih seperti Electrocardiogram (EKG), treadmill test, echocardiography, CT Cardiac, Holter monitor, hingga Transesophageal Echocardiogram (TEE), serta didukung tim dokter multidisiplin untuk menangani kasus jantung kompleks, termasuk serangan jantung, aritmia, gagal jantung, hingga prosedur intervensi dan bedah jantung.

#JadiMudah Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Selanjutnya: 5 Tahun Melayani, Mayapada Hospital Kuningan Rayakan dengan Kontribusi Sosial dan Inovasi Layanan Kesehatan

tags :