Banyak penderita diabetes merasa was-was ketika ingin mengonsumsi buah, karena banyak yang menganggap buah otomatis meningkatkan kadar gula darah. Akibatnya, banyak penderita diabetes memilih untuk menghindari konsumsi buah karena takut kadar gula jadi lebih tinggi.

Guna meluruskan berbagai anggapan dan mitos seputar konsumsi buah pada penderita diabetes, dr. Soebagijo Adi Soelistijo, Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACP, Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Surabaya, memaparkan fakta medis yang tepat serta tips mengonsumsi buah secara sehat dan aman.

Mitos 1: Penderita diabetes harus berhenti makan buah.

Buah dikenal kaya akan fruktosa alami, serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk daya tahan tubuh, kesehatan jantung, hingga mencegah komplikasi. Kuncinya ada pada pemilihan jenis, porsi, dan cara mengonsumsinya.

Mitos 2: Semua buah bisa langsung menaikkan gula darah.

Beberapa buah mengandung indeks glikemik rendah, seperti apel, pir, stroberi, dan jeruk yang lebih aman karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.

Mitos 3: Minum jus lebih sehat daripada makan buah utuh.

Biasanya, buah akan kehilangan kandungan seratnya saat diolah menjadi jus, apalagi jika ditambah dengan gula yang semakin meningkatkan gula darah lebih cepat. Sehingga, dr. Soebagijo menyarankan konsumsi buah utuh agar serat, vitamin, dan mineralnya tetap terjaga.

Mitos 4: Pisang, mangga, dan durian dilarang untuk penderita diabetes.

Buah tropis ini memang punya kadar gula lebih tinggi, tetapi bukan berarti tidak boleh sama sekali. Selama porsinya wajar dan tidak dikombinasikan dengan sumber karbohidrat lain, tetap aman untuk dikonsumsi.

Baca juga: Sehat Hari Ini, Bebas Komplikasi Besok: Sudah Cek Gula Darahmu?

Menurut dr. Soebagijo, mengenali indeks glikemik (IG) juga membantu penderita diabetes memilih buah dengan lebih bijak. Ia kemudian menjelaskan tingkatan indeks glikemik pada buah-buahan sebagai berikut:

• Buah dengan IG rendah (≤55) menaikkan gula darah secara perlahan, dan relatif aman. Contohnya, apel, pir, stroberi, jeruk, kiwi.

• Buah dengan IG sedang (56–69) menaikkan gula darah dengan kecepatan sedang. Contohnya, pepaya, nanas, pisang matang.

• Buah dengan IG tinggi (≥70) bisa menaikkan gula darah dengan cepat dan sebaiknya dibatasi. Contohnya, semangka, mangga matang, kurma, buah kering manis.

Agar lebih aman, penderita diabetes disarankan memilih buah rendah IG, membatasi porsi buah sekitar satu genggam tangan sekali makan, serta mengombinasikannya dengan sumber protein atau lemak sehat, seperti apel yang dimakan bersama kacang almond. Waktu terbaik mengonsumsi buah adalah di sela waktu makan sebagai camilan, bukan langsung setelah makan besar.

Selain menerapkan pola makan yang tepat, penderita diabetes kini juga dapat memperoleh pendampingan gaya hidup sehat melalui Sugar Clinic Mayapada Hospital yang menyediakan skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah (HbA1c dan kolesterol), serta layanan konsultasi dengan dokter spesialis untuk mendeteksi risiko prediabetes maupun diabetes, sekaligus menjaga metabolisme tubuh tetap seimbang.

Sugar Clinic Mayapada Hospital

Sugar Clinic tersedia di berbagai unit Mayapada Hospital, termasuk Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Pasien dapat dengan mudah melakukan booking skrining, menjadwalkan konsultasi dokter, hingga mengakses layanan darurat melalui fitur Emergency Call.

MyCare juga dilengkapi dengan fitur Health Articles & Tips yang menyediakan informasi kesehatan terkini dan fitur Personal Health yang terintegrasi dengan Health Access dan Google Fit untuk memantau langkah, kalori, detak jantung, hingga BMI.

#JadiMudah unduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store, dan dapatkan poin diskon bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital

Selanjutnya: Generasi Sandwich Harus Jaga Anak, Rawat Orang Tua, Tapi Siapa yang Jaga Kamu dari Diabetes?

tags :