Cerebral Palsy: Kelumpuhan Otak pada Anak dan Bagaimana Cara Diagnosisnya

...

Cerebral palsy merupakan penyakit yang dapat disebut sebagai lumpuh otak. Pada penyakit ini terdapat kerusakan saraf otak yang memengaruhi gerakan dan koordinasi tubuh terutama tungkai-tungkai di tubuh (tangan dan kaki).

Cerebral palsy digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala/gangguan yang sifatnya non progresif pada pasien usia muda, di mana kelainan utamanya terletak pada otak, namun menyebabkan kelainan pada fungsi motorik. 

Kelainan fungsi motorik tersebut bisa berupa kelemahan/paresis, kekakuan/spastik, atau gerakan involunter/inkoordinasi.

Walaupun kelainan pada otak bersifat non progresif/tidak berkembang, namun manifestasi kelainan motoriknya terus berkembang seiring dengan pertumbuhan dan kurangnya penanganan karena berbagai sebab.

Kelainan motorik tersebut seringkali (namun tidak selalu) diiringi dengan gangguan sensasi, persepsi, kognisi (intelegensi), komunikasi, dan perilaku. Bisa juga disertai dengan penyakit lainnya seperti epilepsi.


Kerusakan otak pada anak

Kerusakan otak pada cerebral palsy dapat terjadi pada bayi/anak, pada waktu prenatal (kehamilan), natal (kelahiran) dan postnatal (paska kelahiran). Semua kejadian yang mengakibatkan gangguan otak pada masa pertumbuhan otak yang cepat berpotensi menimbulkan cerebral palsy.

Manifestasi klinis dari cerebral palsy tergantung dari bagian mana dari otak yang terkena dan seberapa besar. Variasinya yang luas menyebabkan manifestasi cerebral palsy bisa terjadi pada anak dengan intelektual yang pintar, namun berjalan jinjit. Sampai anak yang tidak bisa berkomunikasi dan harus menggunakan kursi roda, serta mengidap epilepsi masuk dalam kategori cerebral palsy.

Angka kejadian cerebral palsy meningkat seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran yg memungkinkan bayi dengan berat lahir sangat rendah bisa bertahan hidup. Data dari Amerika menyatakan tiap 1000 kelahiran hidup, diperkirakan 2-3 anak menderita cerebral palsy.


Diagnosis klinis cerebral palsy

Cerebral palsy merupakan diagnosis klinis berdasarkan dari pengenalan keterlambatan dari milestone motorik, misal: terlambat duduk, berdiri atau berjalan dan juga perubahan dari tonus (tegangan) otot atau reflek. 

MRI otak terkadang dilakukan bila penyebabnya kurang jelas. Namun 10% pasien dengan cerebral palsy menunjukkan hasil MRI yang normal.

Informasi dan pendaftaran pasien, hubungi hotline 150770.

Ditulis oleh:
dr. Patar P. Oppusunggu, Sp.OT (K)
Dokter Spesialis Bedah Ortopedi
Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)

Lihat jadwal praktik di sini.


*Artikel ini sebelumnya tayang di rumahcerebralpalsy.com

tags :

Orthopaedic Center Spesialis Pediatrik Spesialis Tulang Dan Sendi