Gaya Hidup Manis Picu Diabetes Dini, Kenali Cirinya Sekarang!

...

Kopi susu, boba, matcha latte, minuman manis sudah jadi bagian gaya hidup sehari-hari. Tapi tanpa disadari, konsumsi berlebih bisa memicu penyakit gula (diabetes) sejak usia muda. 

Maka s

etidaknya mulai kenali ciri diabetes sejak dini dan memantau kadar gula darah melalui pemeriksaan GRATIS di Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan, lengkap dengan skrining menyeluruh dan panduan gaya hidup sehat.

Dijelaskan oleh dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Kuningan, usia muda juga rentan memasuki fase prediabetes, di mana kadar gula darah puasa berkisar 100-125 mg/dL, yang normalnya dikisaran 70-90 mg/dL Prediabetes belum dikatakan diabetes, tetapi bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.

“Lalu, dikatakan diabetes, jika kadar gula darah puasa sudah mencapai lebih dari 126 mg/dL. Ciri awalnya, berupa mudah lapar dan lelah, karena tubuh kekurangan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin tidak bekerja optimal untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi. Oleh karena itu tubuh jadi lebih mudah lapar dan lelah,” jelas dr. Roy.

Kedua, sering buang air kecil yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula sehingga tubuh menghasilkan lebih banyak cairan yang dibuang lewat urin,” lanjut dr. Roy.

Ketiga, sering haus dan mulut kering karena tubuh membuang lebih banyak cairan melalui tubuh, membuat sering merasa haus dan mulut terasa kering. Lalu, penurunan berat badan tanpa sebab karena tubuh tidak bisa menyerap energi dengan baik, sehingga tubuh membakar otot dan lemak sebagai sumber energi pengganti. Sehingga, berat badan menurun meski pola makan tidak berubah.

Kemudian, penglihatan kabur akibat perubahan kadar cairan dalam tubuh yang menyebabkan lensa mata membengkak. Hal ini mengubah bentuk lensa dan membuat penglihatan menjadi kabur. Retina (saraf mata) juga dapat terdampak di mana komplikasi jangka panjangnya bisa menyebabkan kebutaan (retinopati diabetik).

Terakhir, kesemutan karena kadar gula darah yang tinggi bisa merusak saraf seperti di tangan dan kaki. Inilah yang menyebabkan rasa kesemutan, mati rasa, rasa panas atau terbakar, hingga nyeri tajam seperti tertusuk. Kondisi ini disebut juga neuropati diabetik. Kondisi ini disebut juga neuropati diabetik. Kerusakan saraf juga menyebabkan hilangnya sensasi dan kemampuan untuk merasakan sakit atau suhu. Ini akan meningkatkan risiko luka yang tidak disadari.

Baca juga: Fakta Seputar Penyakit Diabetes

 

Jika gejala-gejala ini mulai dirasakan, saatnya kamu mulai mendeteksi risiko diabetes secara GRATIS di Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan, mulai dari skrining risiko pradiabetes atau diabetes dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), pemeriksaan gula darah, konsultasi dokter, manajemen diabetes yang menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat.

Layanan Sugar Clinic ini juga tersedia di unit Mayapada Hospital yang ada di Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan Sugar Clinic, kamu dapat menghubungi call center 150770 atau mengakses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.

Penerapan gaya hidup sehat juga dapat dipantau lewat MyCare melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, footsteps, jumlah kalori terbakar, dan BMI. Informasi kesehatan dan berbagai promo layanan tersedia dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk mendapatkan potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

#JadiMudah Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Selanjutnya: Kaum Sweet Tooth, Jangan Sampai Diabetes! Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghindarinya

tags :

Diabetes Center Sugar Clinic