Gelombang Suara Kejut untuk Menghancurkan Batu Ginjal
Pengobatan penyakit batu ginjal: Tanpa bedah, tidak pakai rasa sakit, pasien pun dapat segera pulih.
Duduk seharian bekerja, lupa minum, dan jarang melakukan gerakan berarti. Jika seperti itu aktivitas kamu, sebaiknya waspadalah, karena gangguan tubuh bisa mengancam kesehatan kamu. Bisa menyebabkan urin pekat, kemudian mengkristal dan mengendap membentuk batu ginjal.
Apalagi bila kamu termasuk penggemar minuman ringan bersoda. Itu dapat meningkatan kalsium yang memicu kristal menjadi batu ginjal. Gawatnya, terbentuknya batu ginjal tidak menimbulkan gejala sehingga kita kerap tidak menyadarinya.
Kita akan dikagetkan setelah merasakan nyeri yang muncul karena adanya tekanan tinggi pada ginjal akibat sumbatan batu di saluran yang lebih kecil. Kondisinya akan lebih parah ketika batu ginjal turun ke saluran kencing (ureter). Batu tersebut akan berusaha dikeluarkan dengan gerak peristaltik dari saluran kencing yang membuat kita merasa mulas, keringat dingin, mual dan sampai muntah, serta sakit di bagian samping pinggang.
Penghancuran dengan ESWL
Kabar gembiranya, penanggulangan problem batu ginjal kini tak harus selalu dengan pembedahan. Metode Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) mampu menghancurkan batu ginjal dari luar tubuh, kemudian mengeluarkannya melalui ureter (saluran kencing).
ESWL menggunakan gelombang suara kejut untuk menghancurkan batu ginjal menjadi pecahan kecil dan halus. Pasien cukup berbaring dan tubuh did ekatkan dengan mesin ESWL.
Kemudian melalui USG dan radiasi sinar X minimal, dokter akan melihat posisi batu ginjal. Tindakan dilakukan dengan memfokuskan gelombang kejut tepat pada batu ginjal yang akan dihancurkan. Prosesnya membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam.
Dalam satu menit, dapat dihasilkan 60, 90, atau 120 gelombang kejut, tergantung pengaturan pada mesinnya.
Dengan 5.000 hingga 6.000 gelombang kejut, diharapkan batu ginjal dapat pecah kemudian keluar bersama urin. "Tapi tidak boleh lebih dari itu," dr. Komarudin Boenjamin Sp.BU dari Mayapada Hospital Tangerang mengingatkan. "Kalau berlebihan, jaringan ginjalnya bisa memar."
Seperti dijepret karet saja
Metode ESWL sifatnya non-invasif (tidak memerlukan pembedahan), tidak perlu memasukkan alat sama sekali ke dalam tubuh. Dengan begitu, tidak ada luka dan pasien tidak perlu dibius. Cukup diberi obat panahan rasa sakit. "Rasanya seperti dijepret karet saja," jelas dr. Komarudin. Bahkan kadang pasien merasa seperti dipijat, "Sampai bisa tertidur saking nyamannya."
Namun ada juga pasien yang sensitif dan mengalami rasa yang lebih dari itu. "Kalau ada yang tidak tahan bisa diubah pengaturan mesinnya," lanjutnya, "tapi otomatis akan memakan waktu lebih lama."
Setelah tindakan selesai, keesokan harinya pasien diobservasi. Jika tidak ada masalah dapat langsung pulang.
Ukuran dan jenis batu ginjalnya
Perlu diperhatikan bahwa batu ginjal yang dapat dipecahkan oleh metode ESWL ukuran terbatas, maksimal hingga 2 cm. Dalam satu sesi akan dipecahkan batu ginjal seukuran 1 cm.
Jika batu ginjalnya berukuran 2 cm, sesi tambahan akan dilakukan dua minggu hingga sebulan kemudian demi menjaga kesehatan ginjal. Metode ini memang tidak boleh sering diterapkan kepada seorang pasien.
"Diharapkan dalam dua sesi batu ginjal sudah pecah sampai habis. Lebih dari itu ginjal akan mengerut dan fungsinya menurun," ungkap dr. Komarudin.
Lantas, adakah batu ginjal tertentu yang sukar dipecahkan?
"Pada dasarnya, sekitar 80-90% kasus batu ginjal dapat dipecahkan dengan ESWL, karena umumnya batu ginjal merupakan sejenis kapur yang relatif gampang dipecahkan," tuturnya.
"Namun ada juga jenis fosfat yang sulit dipecahkan karena mengandung kalsium yang padat." Maka untuk pasien dengan ukuran maupun jenis batu ginjal yang kurang ideal untuk diberi tindakan dengan metode ESWL, butuh penanganan lewat bedah minimal maupun operasi besar.
Dari sisi usia, metode ini dapat dimanfaatkan oleh orang dari segala usia, asalkan masih sanggup berjalan. Karena setelah batu ginjal dipecahkan, pasien perlu bergerak agar hancurannya lebih mudah dikeluarkan bersama urin, tidak mengendap.
Penanggulangan Optimal
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum dan sesudah tindakan agar penanggulangan batu ginjal melalui metode ESWL berlangsung optimal.
Persiapan
- Sebelum tindakan ESWL, pasien perlu diperiksa fungsi ginjalnya apakah ada gangguan yang berhubungan dengan pendarahan. Ini untuk mengantisipasi jaringan ginjal mudah berdarah jika terkena getaran dari gelombang kejut.
- Ada pasien yang dianjurkan untuk berpuasa selama enam jam sebelum tindakan, namun tetap boleh minum air putih. Ini berlaku bagi pasien yang batu ginjalnya sulit terdeteksi posisinya karena terhalang kotoran-kotoran di usus. Kalau kondisi ususnya bersih, tidak puasa tidak mengapa.
Pasca tindakan
- Perlu banyak minum dan bergerak agar pecahan batu ginjal lebih mudah keluar bersama urin.
- Meski amat jarang terjadi pendarahan, pasien perlu kontrol untuk memeriksakan kondisi ginjalnya terkait kemungkinan tersebut seminggu kemudian.
- Selain kemungkinan pendarahan, kontrol juga dilakukan untuk memeriksa apakah ada pecahan batu ginjal yang menyumbat ureter. Jika sampai terjadi pendarahan atau ada sumbatan oleh pecahan batu ginjal, seperti dijelaskan dr. Komarudin, umumnya pasien cukup diberi obat, amat jarang sampai harus operasi.
Jika kamu atau keluarga mempunyai penyakit batu ginjal atau gangguan kesehatan ginjal, segera kunjungi Pusat Layanan Tahir Uro-Nephrology di Mayapada Hospital. Book an Appointment, cek di sini.
tags :
Spesialis Urologi Tahir Uro-Nephrology Center Batu Ginjal