Langkah Tepat Mencegah Sakit Ginjal

...

Penyakit ginjal masih menjadi momok yang ditakuti banyak orang. Siksaan rasa sakit, biaya pengobatan yang tidak sedikit, dan masa terapi yang membutuhkan waktu lama ketika terjadi gagal ginjal, membuat orang memilih untuk menghindar dari penyakit ini.

Penyakit ginjal merupakan salah satu penyakit katastropik, yaitu penyakit yang berbiaya tinggi dan secara komplikasi dapat membahayakan nyawa penderitanya.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI 2013 menyebutkan, sebanyak 499.800 penduduk Indonesia mengidap penyakit gagal ginjal. Jumlahnya naik dari tahun 2011, di mana pasien penyakit ginjal terdata sekitar 70.000 menurut Persatuan Nefrologi Indonesia.

Belum ada pengobatan mutakhir tentang penyakit ini, namun bukan berarti kita bisa mengabaikannya mengingat akibat yang ditimbulkan memang cukup mengkhawatirkan. Penyakit ginjal kronis, misalnya, tak akan bisa membuat ginjal kembali menjadi normal. Bahkan bisa makin parah hingga mengancam nyawa jika pengobatan tidak dilakukan dengan benar.

Silent Disease

Menurut konsultan ginjal hipertensi dari Mayapada Hospital Tangerang, dr. Ratna Juliawati Soewardi, Sp.PD-KGH, penyakit ginjal dijuluki sebagai silent disease. "Ya, penyakit ini tidak menunjukkan tanda dan gejala terutama pada stadium awal. Gejalanya baru muncul ketika level penyakitnya mulai parah," katanya.

Lebih lanjut dr. Ratna memaparkan gejala-gejala penyakit ginjal yang biasa muncul, yaitu badan lemas, pucat (akibat Hemoglobin dalam darah yang rendah), mual, muntah, nafsu makan hilang, urin sedikit dan berbusa, hingga kaki membengkak (akibat cairan tubuh yang berlebih tertimbun di dalam tubuh).


Penyakit ginjal, menurut dr. Ratna, terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Penyakit (gagal) ginjal akut

Kegagalan fungsi ginjal yang tibatiba akibat komplikasi dari penyakit yang sedang diderita seseorang. Jika penyakitnya ringan, kondisi bisa ditangani dengan mudah, tapi jika lebih berat ada kemungkinan untuk cuci darah (hemodialisis).

Gagal ginjal akut lebih banyak menyerang orang-orang dengan kondisi ini:

  • Sudah pernah mengalami gangguan ginjal atau penyakit kronis lain seperti gagal jantung, hipertensi, atau diabetes.
  • Mengalami dehidrasi.
  • Mengalami infeksi parah atau sepsis.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
  • Penyumbatan pada saluran kencing.

Untuk mengobati gagal ginjal akut, yang harus diutamakan adalah mengobati faktor penyebab munculnya gangguan tersebut. Sebab begitu penyebab dasarnya bisa diobati maka harapan pasien untuk sembuh pun semakin besar.

2. Penyakit (gagal) ginjal kronis

Kondisi menurunnya fungsi ginjal secara bertahap dan menahun serta bersifat permanen. Penyakit inilah yang kemunculan gejalanya terlihat di stadium lanjut. Karena itu, dr. Ratna menyarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan general check-up secara rutin, apalagi jika Anda termasuk kelompok berisiko seperti penderita hipertensi, diabetes, dan memiliki keluarga pengidap gagal ginjal kronis.

Gagal ginjal kronis bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti terjadinya peradangan pada ginjal, infeksi ginjal, gangguan ginjal polikistik (kista di ginjal), batu ginjal, hipertensi, diabetes. Hingga kini belum ada obat yang dapat menyembuhkan gagal ginjal kronis."Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk memperlambat dan mencegah keparahan," papar dr. Ratna.

Kondisi paling parah adalah berhentinya fungsi ginjal hampir sepenuhnya. Kondisi ini biasa disebut gagal ginjal stadium akhir (End Stage Renal Disease/ESRD). Dan terapi yang bisa dilakukan adalah dengan menjalani prosedur cuci darah untuk membantu pasien bertahan hidup atau dengan transplantasi ginjal.

Pencegahan

Dokter Ratna menandaskan bahwa ginjal adalah organ yang rentan terhadap gangguan. Karena dampaknya yang begitu berbahaya bagi kesehatan, maka mencegah terjadinya gagal ginjal adalah tindakan yang lebih murah dan tepat.

Inilah langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  • Menjaga pola makan sehat, termasuk cukup minum untuk mencegah dehidrasi, dan menghindari makanan yang mengandung protein sangat tinggi.
  • Menjauhi rokok.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat-obatan pereda nyeri NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) karena efeknya bersifat toksik terhadap ginjal.
  • Mewaspadai dan menangani dengan benar penyakit hipertensi dan diabetes.
  • Melakukan medical check-up yang lengkap secara rutin.

Tentang Ginjal

Ginjal merupakan organ yang berada di kedua sisi tubuh bagian belakang atas, tepatnya di bawah tulang rusuk manusia. Bentuknya seperti kacang dengan besar sekepalan tangan orang dewasa dengan berat hanya sekitar 4-6 ons. Organ ini memiliki banyak fungsi, seperti:

  • Menyaring sisa metabolisme tubuh, hasil sampingan, dan cairan berlebih dari darah.
  • Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Kalau PH tubuh terlalu rendah atau tinggi maka kondisi ini akan mengganggu kelangsungan sel tubuh. Nah, ginjallah yang akan menjaga kondisi asam-basa ini.
  • Menghasilkan renin, yaitu enzim yang membantu mengatur tekanan darah.
  • Menghasilkan senyawa aktif dari vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.
  • Menghasilkan senyawa eritropoetin untuk menstimulasi produksi sel darah merah.
  • Mengatur kadar senyawa kimia dalam tubuh yang akhirnya membantu jantung dan otot-otot bisa berfungsi dengan baik. Seseorang dapat hidup dengan sehat meski hanya memiliki satu ginjal. Tidak sedikit kasus anak lahir dengan satu ginjal namun ia tetap tumbuh sehat hingga dewasa.

Konsultan:
dr. Ratna Juliawati Soewardi Sp.PD-KGH
Konsultan Ginjal dan Hipertensi
Mayapada Hospital Tangerang

Jadwal Praktik lihat di sini

Anda dapat membuat janji dengan dokter spesialis penyakit dalam (Ginjal dan Hipertensi) secara mudah melalui tautan ini!

tags :

Penyakit Ginjal Spesialis Urologi Tahir Uro-Nephrology Center