Bongkar Mitos tentang Kanker Prostat yang Harus Anda Ketahui

Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker paling umum pada pria.
Data Globocan 2022 mencatatnya sebagai kanker terbanyak kelima pada pria di Indonesia. Sayangnya, masih banyak mitos yang beredar dan mengaburkan pemahaman masyarakat.
Para dokter dari Mayapada Hospital membagikan fakta-fakta penting untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini.
Mitos 1: Kanker prostat hanya terjadi pada pria lanjut usia
Fakta: Meski risikonya meningkat seiring usia, pria muda pun bisa terkena. Bahkan, pernah ditemukan kasus Adenokarsinoma prostat pada pasien usia 40 tahun.
Mitos 2: Kanker prostat menular dan bisa dicegah lewat aktivitas seksual
Fakta: Hubungan seksual tidak berkaitan langsung dengan pencegahan kanker prostat, dan penyakit ini tidak menular. Faktor utamanya adalah hormon, usia, dan gaya hidup.
Mitos 3: Hanya menyerang ras tertentu
Fakta: Siapa pun bisa terkena.
Dr.dr. Wahjoe Djatisoesanto, Sp.U (K) mengungkapkan, "Pria keturunan Afrika memiliki risiko tertinggi, disusul oleh pria ras Kaukasoid, sementara pria Asia cenderung memiliki risiko yang lebih rendah." Ini menunjukkan bahwa meskipun tingkat risikonya berbeda, kanker prostat bisa dialami oleh pria dari berbagai latar belakang.
Mitos 4: Kanker prostat tidak mematikan
Fakta: Meski tumbuh lambat, kanker prostat bisa bersifat agresif dan menyebar.
Dokter Wahjoe menjelaskan, “Prostat yang membesar disebut pembesaran prostat jinak. Tapi jika pertumbuhan itu ganas, dapat merusak jaringan di sekitarnya, bahkan menyebar ke organ lain, itulah yang kita kenal sebagai kanker prostat.”
Mitos 5: Jika hasil skrining positif tapi tanpa gejala, tidak perlu diperiksa
Fakta: Hasil deteksi dini kanker prostat atau Prostate-Specific Antigen (PSA) positif tetap perlu tindak lanjut.
"Meski pasien tidak mengalami gejala apa pun, jika kadar PSA menunjukkan angka lebih dari empat, maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, yang mencakup MRI prostat dan biopsi guna memastikan ada tidaknya sel kanker," jelas dr. Syamsu Hudaya, Sp.U (K), Dokter Spesialis Urologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Biopsi dilakukan dengan teknologi canggih, seperti MRI Fusion Biopsy & Robotic-guided Biopsy, lalu pemeriksaan lanjutan seperti PSMA PET Scan atau Bone Scan jika hasil positif.
Mitos 6: Pengobatan kanker prostat selalu menyebabkan impotensi
Fakta: Tidak semua pengobatan kanker prostat menyebabkan impotensi karena pilihan pengobatannya bergantung pada berbagai faktor, seperti usia, daya tahan tubuh, dan harapan hidup pasien.
Dokter Syamsu menambahkan, "Jika pasien dalam kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit penyerta, operasi pengangkatan total prostat (Radikal Prostatektomi) dapat menjadi pilihan. Prosedur ini dapat dilakukan dengan teknik minimal invasif, seperti laparoskopi (Laparoscopic Radical Prostatectomy)."
Jika kanker sudah menyebar, terapi sistemik (hormonal, imunoterapi, terapi target) akan dipilih.
"Terapi sistemik atau yang dapat menyebar ke seluruh tubuh contohnya hormonal kombinasi, dengan imunoterapi dan terapi target, dapat membantu menghambat perkembangan sel kanker. Ini memberikan harapan besar untuk pasien kanker prostat stadium lanjut dengan hasil pengobatan yang efektif," sebut dr. Wulyo Rajabto, Sp.PD, KHOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Internist) Konsultan Kanker & Kelainan Darah Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Faktor Risiko Gaya Hidup
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko:
- Konsumsi berlebihan daging merah dan produk susu
- Obesitas & merokok
- Paparan zat kimia (kadmium, pewarna, logam berat)
- Hormon androgen/testosteron tinggi
Disarankan skrining sejak usia 45 tahun, terutama jika memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko.
Layanan Komprehensif di Oncology Center Mayapada Hospital
Dari pencegahan, skrining, hingga terapi:
- Dilengkapi Tumor Board & Patient Navigator
- Tersedia MRI, PET Scan, Bone Scan, Laparoskopi, Terapi Sistemik
- Terintegrasi dengan layanan spesialis onkologi, urologi, radiologi, hingga farmasi klinis
Booking dan Pantau Kesehatan Lewat MyCare
Dengan aplikasi MyCare, kamu bisa:
- Booking dokter & konsultasi online
- Akses artikel kesehatan Health Articles & Tips
- Pantau BMI, langkah, kalori via Personal Health
- Terhubung dengan Google Fit
- Nikmati reward point & diskon untuk pengguna baru
#JadiMudah Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.
Selanjutnya: Kenalan dengan VO2 Max, Kunci untuk Lari Lebih Bugar dan Tahan Lama
tags :
Oncology Center Spesialis Urologi