10 Hal yang Tidak Anda Ketahui Mengenai Kebotakkan

...

Rambut rontok hebat hingga membuat Anda menjadi botak??? Akan tetapi, apa sebenarnya yang Anda ketahui mengenai kebotakkan? Kebotakkan merupakan sesuatu hal yang lebih umum ditemui pada pria dibandingkan wanita. Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa hal mengenai kebotakkan (alopesia areata) yang mungkin belum pernah Anda ketahui sebelumnya.

 

  1. Merupakan Penyakit Autoimun

Seperti semua penyakit autoimun, alopesia areata terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh. Hal ini berarti sistem pertahanan tubuh Anda tidak mengenali sel rambut Anda sebagai "teman" dan justru menyerangnya. Walaupun para ahli masih tidak mengetahui secara pasti, akan tetapi mereka menduga hal ini mungkin berhubungan dengan faktor genetika.

 

  1. Dapat Terjadi Pada Umur Berapa Pun

Alopesia areata cenderung muncul pada masa kanak-kanak, akan tetapi sebenarnya dapat terjadi pada usia berapa pun. Alopesia areata juga dapat menghilang selama berpuluh-puluh tahun. Jadi, merupakan hal yang normal bila ada anak yang mengalami alopesia, kemudian "sembuh", dan kembali muncul 20 tahun kemudian.

 

  1. Tidak Bergejala

Selain rambut rontok, alopesia biasanya tidak akan menyebabkan timbulnya berbagai gejala lain termasuk nyeri kepala dan iritasi kulit. Jika rambut rontok terjadi pada bagian belakang kepala, maka sejumlah penderita biasanya tidak akan menyadarinya hingga alopesia menjadi sangat jelas.

 

  1. Memiliki Banyak Bentuk

Bentuk klasik yang paling banyak ditemukan adalah hilangnya rambut pada kulit kepala yang berbentuk bulat, di mana kulit tidak mengalami peradangan dan tampak sehat serta halus. Selain itu, alopesia juga dapat mengenai alis mata, bulu tangan, dan berbagai daerah berbulu lainnya.

 

  1. Kerontokkan Tidak Permanen

Berbeda dengan kebotakkan yang terjadi akibat penuaan atau penyebab alami lainnya, alopesia areata tidak merusak kemampuan rambut Anda untuk tumbuh kembali. Pada alopesia, sel-sel imun tubuh Anda akan mengelilingi folikel rambut Anda dan menghentikan proses pertumbuhan dan produksinya. Akan tetapi, saat aktivitas sistem pertahanan tubuh Anda telah berkurang, maka rambut Anda pun akan tumbuh kembali seperti sebelumnya.

 

  1. Stress Adalah Pemicu Utamanya

Stress sebenarnya seperti bahan bakar bagi proses radang di dalam tubuh. Jadi, bila Anda menderita alopesia areata atau penyakit autoimun lainnya, maka stress dapat memperburuk atau memicu terjadinya kerontokkan rambut. Oleh karena itu, olahraga, meditasi, dan berbagai terapi anti stress lainnya dapat menghentikan atau mencegah terjadinya kerontokkan rambut.

 

  1. Dapat Diobati

Pengobatan alopesia areata biasanya berupa penyuntikkan steroid pada area kulit yang terkena, yang akan menghambat proses radang di dalam tubuh. Penyuntikkan ini biasanya dilakukan setiap 3-4 minggu selama beberapa bulan.

Jika daerah yang mengalami kebotakkan cukup luas, maka selain suntikan, penderita biasanya juga akan diberikan obat steroid oral (diminum). Obat ini tidak akan menyebabkaan pertumbuhan rambut di bagian tubuh lain yang memang tidak memiliki bulu. Obat ini hanya akan "melepaskan" folikel rambut dari proses radang sehingga rambut pun dapat tumbuh kembali.

 

  1. Berhubungan Dengan Penyakit Lainnya

Jika Anda memiliki satu penyakit autoimun, maka Anda pun memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit autoimun lainnya.

 

  1. Gaya Hidup Juga Mempengaruhi

Mengkonsumsi banyak makanan yang mengandung banyak gula, sering mengkonsumsi minuman beralkohol, and merokok dapat memicu terjadinya peradangan di dalam tubuh dan serangan alopesia.

 

  1. Kadang Tidak Akan Kambuh

Walaupun resiko kekambuhan tetap saja ada, akan tetapi pada beberapa kasus alopesia dapat sembuh dan tidak pernah terjadi lagi. Alopesia areata merupakan penyakit yang sangat tidak terduga, di mana kadangkala penyakit muncul tanpa penyebab yang jelas.

Sumber: www.dokter.id

 

tags :