Penyakit Stroke, Gejala dan Pencegahannya

...

Seringkali kita dikejutkan oleh berita meninggalnya tiba-tiba para pesohor, teman, bahkan saudara akibat serangan stroke. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan stroke?

Menurut dr. Hartono Prabowo, Sp.S, dokter spesialis syaraf Mayapada Hospital Tangerang, stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak.

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI tahun 2007 jumlah penderita stroke 8,3 per 1000 penduduk. Kemudian di tahun 2013 melonjak menjadi 12,1 per 1000 penduduk. "Karenanya, stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat.

Pengobatan awal yang cepat dan tepat diperlukan guna mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat stroke. Pencegahan menjadi peran penting dalam menghindari terjadinya stroke," jelas dr. Hartono.
 

Penyebab Stroke

Ada dua faktor yang merupakan penyebab stroke, yaitu risiko medis dan risiko perilaku.

1. Faktor risiko medis
Faktor risiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke, antara lain hipertensi (tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga (faktor keturunan) dan migren (sakit kepala sebelah).

2. Faktor risiko perilaku
Faktor risiko perilaku disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman bersoda dan beralkohol, gemar mengonsumsi makanan cepat saji (fast food dan junk food).

Faktor risiko perilaku lainnya adalah kurangnya aktivitas gerak/ olah raga dan obesitas. Salah satu pemicunya juga adalah suasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang jelas.
 

Gejala Stroke

Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang harus memperoleh informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah serangan otak yang secara sederhana mempunyai lima tandatanda utama yang harus dimengerti dan sangat dipahami. Hal ini penting agar semua orang mempunyai kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya serangan stroke.

Tanda-tanda utama serangan stroke :

  • Rasa kebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh saja.
  • Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti jika diajak bicara.
  • Satu mata mendadak kabur atau melihat double dengan kedua mata.
  • Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan.
  • Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya. Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya tanda-tanda lain yang harus diwaspadai, yaitu;
  • Mual, panas dan sering muntah-muntah.
  • Pingsan mendadak, atau hilang kesadaran secara mendadak.

    "Jika Anda merasakan serangan stroke atau melihat orang lain terserang stroke, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk meminta ambulans," imbau dr. Hartono.


Jenis Stroke

Jenis stroke jika dilihat dari penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi jika pasokan darah berhenti akibat sumbatan pada pembuluh gumpalan darah dan stroke hemoragik terjadi jika pembuluh darah yang memasok darah ke otak pecah.

"Ada juga yang disebut TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan. TIA terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan sesaat yang biasanya diawali dengan gejala pusing, penglihatan ganda, tubuh secara mendadak terasa lemas, dan sulit bicara.

Meski hanya sesaat, tetap harus ditangani secara serius. Karena hal ini biasanya merupakan peringatan akan datangnya serangan stroke yang menetap," jelas dr. Hartono.


Penanganan Stroke 

Stroke umumnya didiagnosis melalui tanda-tanda fisik, serta melalui foto atau pencitraan otak seperti CT Scan/ MRI dan MRA otak. Manfaat foto untuk menentukan apakah stroke disebabkan oleh arteri yang tersumbat atau pembuluh darah yang pecah, adanya risiko serangan stroke iskemik, bagian otak mana yang terserang, dan seberapa parah stroke tersebut.

"Pengobatan stroke tergantung dari jenisnya, stroke iskemik atau hemoragik. Pengobatan juga disesuaikan pada area otak mana stroke terjadi,"  kata dr. Hartono. 

"Pada umumnya stroke diobati dengan obat-obatan, termasuk obat untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar gula didalam darah dan kolesterol, dan upaya melarutkan sumbatan pada pembuluh darah otak yang dikenal sebagai Trombolisis. Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk upaya penyelamatan pada stroke hemoragik ataupun stroke iskemik," dr. Hartono menambahkan.

Stroke dapat berdampak pada kehidupan dan kesejahteraan Anda dalam berbagai aspek. Proses rehabilitasinya begitu spesifik dan tergantung pada gejala yang Anda alami dan seberapa parah gejala tersebut. Sejumlah ahli dan spesialis bisa membantu.

Di antaranya adalah, psikolog, ahli terapi okupasi, ahli terapi bicara, perawat dan dokter spesialis, serta fisioterapist. Kerusakan akibat stroke bisa meluas dan berlangsung lama. Di dalam proses pemulihan, penderita harus menjalani rehabilitasi, dan harus disadari bahwa penderita stroke akan mengalami gejala sisa bergantung kepada kecepatan dan ketepatan penanganan awalnya.


Pencegahan Stroke

Stroke dapat dicegah melalui penerapan gaya hidup sehat. Risiko mengalami stroke akan berkurang jika:

  • Selalu mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Tidak merokok.
  • Tidak minum alkohol.
  • Berusaha menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan darah tinggi dengan obat-obatan.

Konsultan:
dr. Hartono Prabowo, Sp.S
Spesialis Neurologi
Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)

Jadwal praktik, cek di sini

Ketika Anda mengalami gangguan pada saraf dan otak, segera konsultasi dengan spesialis Neurologi kami. Anda bisa juga melakukan book an appointment di sini.

 

tags :

Spesialis Saraf Dan Otak Tahir Neuroscience Center Stroke