Kaki Pengkor, Orangtua Perlu Tahu Penyakit Bawaan Lahir Ini

...

Kaki Pengkor | Gejala kaki pengkor | Penyebab kaki pengkor | Pengobatan kaki pengkor

Kaki pengkor atau CTEV (Congenital Talipes Equino Varus) merupakan suatu kelainan bawaan dari lahir (kongenital). Kelainan ini sering disebut Club Foot dan belum diketahui penyebabnya.

Pada kaki pengkor, terjadi kekakuan otot dan tendon bagian dalam kaki sehingga tendon menjadi pendek dan menarik kaki ke arah dalam. Kelainan ini mulai terbentuk pada awal masa embrionik.

Epidemiologi Kaki Pengkor

Kaki pengkor merupakan penyakit kongenital yang paling sering ditemukan (21.9% dari total bayi yang baru lahir dengan penyakit kongenital).

Prevalensi bayi dengan semua kelainan bawaan di Indonesia dilaporkan mencapai 59.3% per 1000 kelahiran. 50% kasusnya ada bilateral (kedua kaki). Pada kasus unilateral (salah satu), kaki kanan lebih sering terkena.

Penyebab Kaki Pengkor

  • Idiopatik (Tidak diketahui)
  • Infeksi Masa kehamilan (Torch)
  • Kondisi saraf tertentu (Neurogenik)

Gejala Kaki Pengkor

  • Kaki pendek dan lebar
  • Kaku pada pergelangan kaki
  • Tumit kecil
  • Kaki berputar ke arah dalam
  • Terbatasnya gerakan
  • Nyeri saat bertambah usia

Diagnosis Kaki Pengkor

Deteksi awal kelainan dapat dilakukan selama masa kehamilan dengan bantuan USG di usia kehamilan 12-20 minggu.

Dapat juga dilakukan setelah bayi lahir melalui skrining klinis oleh dokter anak atau bidan atau orangtua penderita.

Kemudian pemeriksaan radiologi seperti X-ray untuk menegakkan diagnosis.

Pengobatan Kaki Pengkor

Penanganan terbaik pada saat ini adalah tatalaksana non operatif secara bertahap dengan metode Ponseti (Pemasangan Gips).

Waktu terbaik pemakaian gips pada metode ini adalah 1-2 minggu pertama pasca kelahiran.

Pemasangan gips secara berkala dilakukan setiap minggu selama 6 minggu. Gips ini untuk mempertahankan hasil koreksi pada kaki pengkor.

Setelah pemasangan gips berhasil, maka dilanjut dengan pemakaian sepatu Dennis-Brown.

Pemakaian sepatu ini dipakai selama kurang lebih 3 bulan pertama setelah gips dilepas.

Kapan harus kembali ke dokter?

  • Sesuai jadwal periksa
  • ​​​​​​​Jika anak tidak berhenti menangis atau merasa tidak nyaman

Bawa anak ke rumah sakit jika:

  • Ada aroma busuk dari dalam gips
  • ​​​​​​​Jari-jari kaki dingin, ungu/pucat, bengkak, atau menghilang ke dalam gips
  • Gips menggores kulit atau menyebabkan lecet atau luka
  • Gips rusak, basah atau melunak
  • Sepatu brace menyebabkan lecet, timbul bintik merah atau luka
  • Jari-jari kaki melewati sepatu brace
  • Bahu anak lebih lebar dari bilah brace
  • Bar atau sepatu brace rusak

Pencegahan Kaki Pengkor Bawaan

Kaki pengkor merupakan kondisi yang tidak bisa dicegah, karena penyebabnya belum diketahui. Namun, Ibu hamil bisa melakukan sejumlah upaya untuk mencegah bayi lahir dengan kaki pengkor, yaitu:

  • Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan

  • Tidak minum alkohol atau menggunakan NAPZA

  • Tidak merokok atau berada di sekitar orang yang merokok

  • Tidak minum obat-obatan tertentu tanpa konsultasi dengan dokter

Angka keberhasilan tergantung pada derajat kekakuan kaki, pengalaman ahli bedanya, dan kesungguhan keluarganya. Angka keberhasilan diperkirakan lebih dari 96%.

Informasi lebih lanjut, hubungi Call Center 150770.

Mayapada Hospital Bogor (MHBG)
Jl. Pajajaran Indah V No. 97
Baranangsiang, Kec.Bogor Timur
Kota Bogor - Jawa Barat 16143

tags :

Orthopaedic Center Kaki Pengkor Spesialis Tulang Dan Sendi