Kanker Paru-Paru: Keluhan, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatannya
Tabel konten:
- Apa itu Kanker Paru-paru?
- Keluhan Kanker Paru-paru
- Penyebab Kanker Paru-paru
- Diagnosis Kanker Paru-paru
- Pengobatan Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru rentan terjadi pada perokok aktif. Keluhan atau gejala yang akan dirasakan mulai dari batuk berkelanjutan hingga sesak napas. Namun, perlu Anda ketahui bahwa perokok pasif dan orang yang tidak merokok juga mungkin terkena kanker paru.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa saja keluhan ketika mengalaminya agar dapat mengobatinya secara dini. Untuk memahami informasi lengkap kanker paru dari penyebab hingga pengobatannya, ikuti uraian berikut!
Paru adalah organ yang menyebarkan oksigen memasuki darah ketika menghirup dan membuang napas. Kanker paru merupakan gangguan kesehatan akibat pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada organ paru.
Terdapat dua jenis kanker paru. Pertama adalah kanker paru primer yang pertumbuhannya dimulai dari dalam organ paru. Sedangkan, jenis kedua adalah kanker paru sekunder yang terjadi akibat penyebaran kanker dari bagian tubuh lain.
Kanker paru dapat ditandai dengan berbagai gejala atau keluhan. Enam macam keluhan berikut ini menjadi yang paling mudah dikenali:
-
Batuk Berkelanjutan
Paru-paru yang terkena kanker akan membuat penderitanya mengalami batuk berkelanjutan. Jangka waktu batuk dapat melebihi 2 minggu lamanya. 60 hingga 70 persen penderita kanker paru pasti akan mengalami keluhan ini.
Ketika menelan makanan, batuk yang hebat juga bisa terjadi. Sebab, dapat terbentuk saluran abnormal antara saluran makanan (kerongkongan) dan saluran pernapasan (bronki), sehingga cairan dan makanan langsung masuk ke paru. -
Sesak Napas
Penderita kanker paru stadium awal akan mengalami penimbunan cairan pada area sekitar organ paru. Hal tersebut menyebabkan penderita merasakan sesak napas.
Kemudian, sesak napas menjadi semakin parah ketika kanker telah menyebar pada area dalam paru. Ini karena paru-paru kekurangan oksigen darah. Gagal jantung sampai kematian mungkin terjadi dari kondisi tersebut. -
Batuk Berdarah
Ketika kanker paru semakin parah, maka penderita akan mengeluarkan dahak bercampur darah. Batuk darah terjadi karena pecahnya atau rusaknya pembuluh darah di paru akibat tumor.
Bila Anda adalah perokok aktif yang mengalami batuk berdarah, segera periksakan diri ke dokter. -
Mengi saat Bernapas
Mengi merupakan suara seperti siulan yang muncul saat bernapas. Mengalami mengi merupakan tanda bahwa terjadi penyumbatan di saluran pernapasan.
Kondisi penyumbatan tersebut dapat terjadi pada kanker paru karena pertumbuhan kanker membuat saluran udara menyempit. Keluhan mengi akan terjadi setidaknya 2 minggu berturut-turut. -
Nyeri Dada
Gejala satu ini akan dialami oleh sebagian besar penderita kanker paru. Nyeri dada bahkan dapat menjalar hingga bahu dan punggung.
Tidak hanya itu, rasa sesak juga bisa muncul bersamaan dengan nyeri dada. Rasa nyeri akan semakin terasa berat saat penderita menarik napas dalam, batuk, ataupun tertawa. -
Suara Serak
Kanker paru juga memengaruhi saraf pada pita suara penderitanya. Suara serak bisa berlangsung lewat dari 2 minggu. Keluhan satu ini terjadi pada penderita kanker paru stadium awal. Sayangnya, keluhan sering diabaikan dan tidak disadari.
Tapi, harus diketahui bahwa kanker paru stadium awal tidak akan menimbulkan gejala. Lebih dari 70% pasien terdiagnosis sudah dalam stadium lanjut, sehingga kanker paru disebut juga sebagai The Silent Killer.
Selain karena merokok secara aktif, macam-macam penyebab dapat meningkatkan risiko kanker paru dan perlu Anda waspadai yakni sebagai berikut:
-
Menjadi Perokok Secara Pasif
Anda adalah perokok pasif apabila tidak aktif merokok namun terus-menerus terpapar asap rokok. Kondisi tersebut sama berbahayanya dengan merokok secara aktif. Sebab, asap rokok memiliki 60 zat beracun bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.
Jadi, Anda terpapar dengan bahaya tersebut selama aroma atau asap rokok menempel dalam waktu yang lama di baju maupun rambut. -
Terekspos Gas Radon
Radon merupakan gas radioaktif yang terbentuk dengan alami saat thorium, uranium, serta radium telah terurai di tanah, air, dan bebatuan.
Gas tersebut tidak memiliki warna maupun bau. Sangat berbahaya karena bisa berdifusi ke udara serta memasuki tanah. Anda rentan terekspos gas radon bila memiliki rumah yang minim ventilasi dan terisolasi. -
Polusi Udara
Pembakaran sampah hingga asap kendaraan merupakan contoh polusi udara yang masih ada hingga kini. Ketika terhirup dalam organ pernapasan, partikel kotor dari polusi tersebut akan mengendap di dalamnya.
Pengendapan akan mengganggu kesehatan organ pernapasan. Lalu, bisa memicu kanker paru apabila terpapar polusi dalam jangka panjang. -
Dada Terpapar Radiasi
Bila Anda pernah melakukan treatment kesehatan yang melibatkan radiasi, maka risiko kanker paru pun meningkat. Misalnya, treatment untuk penderita kanker payudara.
Sebab, terdapat peristiwa mutasi sel yang mendorong pertumbuhan abnormal dan berubah jadi kanker atau tumor. -
Menghirup Partikel Halus Asbes
Terdapat partikel halus yang berasal dari material asbes ketika mengerjakan konstruksi bangunan. Para pekerja bangunan di area konstruksi akan turut menghirup partikel halus tersebut.
Jika terjadi secara jangka panjang, maka berisiko menimbulkan gangguan pada sistem pernapasan hingga meningkatkan risiko kanker paru.
Kanker paru memerlukan sejumlah diagnosis untuk mengonfirmasi sel kanker. Berikut berbagai diagnosis tersebut:
-
Rontgen
Melakukan rontgen pada dada memberikan diagnosis melalui gambar organ paru hasil dari sinar X. Kondisi abnormal pada paru pun akan terlihat dari gambar tersebut. -
CT Scan
Pemeriksaan radiologi ini umumnya dilakukan karena dapat memberikan gambaran yang lebih detail dari paru-paru dan organ sekitarnya. -
Sitologi Dahak
Pasien perlu berdahak agar dokter bisa menganalisis keberadaan sel kanker pada dahak tersebut. -
Biopsi
Cara paling pasti (gold standard) untuk mendiagnosis kanker paru adalah dengan biopsi. Yaitu pengambilan sampel jaringan paru-paru untuk pemeriksaan mikroskopis di laboratorium.
Berbagai pengobatan menghilangkan sel kanker abnormal pada paru bisa Anda ketahui pada penjelasan di bawah ini:
-
Operasi
Operasi merupakan salah satu langkah terbaik untuk kanker paru yang masih belum menyebar (lokal). Bertujuan mengangkat sel-sel kanker semaksimal mungkin. Ini beberapa jenis operasi kanker paru:
- Lobektomi, Paru-paru terbagi menjadi lobus (bagian besar). Paru kanan terdiri dari 3 lobus, kiri ada 2 lobus. Lobektomi mengangkat lobus yang terdapat sel kanker. Ini operasi yang paling umum dikerjakan.
- Reseksi segmental, Dokter dapat mengangkat satu hingga empat segmen dari lobus tertentu tanpa merusak jaringan paru-paru yang sehat.
- Reseksi "Wedge", pengangkatan bagian kecil berbentuk baji (wedge) dari jaringan paru-paru yang mengandung tumor, bersama dengan sedikit jaringan sehat di sekitarnya.
- Pneumonektomi, mengangkat keseluruhan organ paru. -
Kemoterapi
Menghilangkan sel kanker dengan kemoterapi dilakukan dengan obat-obatan. Penderita akan meminum obat atau dimasukkan melewati pembuluh darah pada lengan (Lewat infus). Kemoterapi dapat berlangsung dalam beberapa minggu ataupun bulan. -
Terapi Radiasi
Sinar X serta proton digunakan agar dapat membunuh sel kanker pada paru dengan terapi radiasi. Prosedur dilakukan di atas meja khusus. Lalu, mesin bergerak otomatis dan mengarah pada titik keberadaan sel kanker. -
Radiosurgery
Prosedur ini dikenal juga dengan operasi tanpa pisau bedah. Di mana prinsipnya sama dengan terapi radiasi, namun dengan dosis radiasi yang lebih tinggi dan presisi ekstrem. Biasanya untuk tumor yg berukuran sangat kecil pada stadium awal. Dokter akan mengarahkan sinar radiasi ke arah titik kanker dari berbagai sudut. Terdapat beberapa sesi radiosurgery, menyesuaikan stadium kanker. -
Terapi Target
Menggunakan obat-obatan yang menargetkan sel kanker secara spesifik, dengan efek minimal pada sel sehat.
Setelah mengetahui penyebab kanker paru-paru, semoga Anda lebih waspada menghindari pemicunya agar terhindar dari risiko kanker.
Sadari juga keluhannya agar Anda dapat memeriksakan diri bila dirasa mengalami hal serupa. Terutama keluhan yang mengkhawatirkan seperti batuk berkelanjutan dan batuk berdarah.
Jadi, jangan sepelekan dan segera konsultasi ke dokter untuk mengetahui kondisi paru-paru Anda!
Tingkat kematian yang tinggi akibat kanker paru dapat dicegah dengan skrining rutin untuk deteksi dini. Pemeriksaan dengan Low-Dose CT-Scan (LDCT) sangat disarankan untuk Anda dengan faktor risiko seperti yang telah dijelaskan di atas.
LDCT dapat mendeteksi kanker paru pada tahap awal, ketika tumor masih berukuran sangat kecil dan kemungkinan besar dapat disembuhkan. Jadwalkan pemeriksaan paru Anda.
Informasi lebih lanjut, hubungi Call Center 150770. Untuk buat janji dokter, klik link di sini
tags :
Pulmonology Center Oncology Center Spesialis Paru Spesialis Kanker Kanker Paru-Paru