Gejala Kanker Payudara, Faktor Risiko dan Pengobatannya

...

Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus), atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara.

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker payudara adalah kasus yang paling banyak terjadi di Indonesia, yakni 16,7% kasus dari total 348.809 kasus kanker.
 

Faktor Risiko Kanker Payudara

  1. Genetik
    Faktor risiko terbesar kanker payudara adalah keturunan atau genetik. Sebesar 5-10% faktor gen berperan dalam kanker payudara. Gen yang berpengaruh dalam kanker payudara adalah gen BRCA1 dan BRCA2.

    Ketika seseorang memiliki mutasi atau kerusakan terhadap gen tersebut, seseorang memiliki risiko yang besar terkena kanker payudara
     
  2. Gender dan Usia
    Kanker payudara umumnya terjadi pada perempuan, dengan usia berisiko di atas 55 tahun. Perempuan yang belum memiliki anak cenderung berisiko 2-4 kali lebih besar dibandingkan perempuan yang telah memiliki anak. Hal ini terjadi karena pemberian ASI akan menurunkan risiko terkena kanker payudara.

    Praktik pemberian ASI oleh perempuan dapat menurunkan kadar hormon estrogen dalam tubuh. Kanker payudara berkaitan dengan paparan estrogen. Semakin panjang perempuan terkena paparan estrogen maka meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan secara otomatis menurunkan risiko terkena kanker payudara.
     
  3. Gaya Hidup
    Kanker payudara sangat erat dengan pola makan dan gaya hidup. Perempuan yang tidak menjaga asupan dan pola makannya dapat berisiko terkena kanker payudara.

    Pola makan yang tinggi lemak dan karbohidrat dapat meningkatkan massa tubuh hingga menjadi obesitas. Jika badan menjadi gemuk, dapat memicu produksi estrogen pada tubuh.

    Jalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi sumber serat dan memperhatikan asupan gula dan lemak. Aktif berolahraga karena dapat menguatkan sistem imunitas dan mengatur keseimbangan hormon. Sel-sel yang dihasilkan oleh tubuh akan menjadi sel yang baik, tidak berubah menjadi sel mutan
     

Gejala dan Tanda Kanker Payudara
Berikut beberapa gejala dan tanda kanker payudara:

  • Kulit payudara mengeras.
  • Memiliki cekungan pada payudara (seperti lesung pipi).
  • Kulit payudara mengelupas.
  • Terlihat pembuluh darah pada payudara.
  • Tumbuh gumpalan seperti daging.
  • Kulit payudara memerah.
  • Puting mengeluarkan cairan.
  • Puting masuk ke dalam.
  • Kulit puting mengkerut seperti kulit jeruk.
  • Payudara berubah bentuk

Pada umumnya, kanker payudara tidak menimbulkan rasa nyeri. Namun, ketika kanker payudara tumbuh semakin besar, serta  masuk di jaringan kulit, maka jaringan kanker di kulit menyebabkan sumbatan di daerah kulit , sehingga kulit menjadi bengkak dan menimbulkan radang di daerah kulit. Kondisi itu dapat menimbulkan keluhan nyeri. Adanya kanker seperti ini biasanya dalam tahap lanjut atau biasa disebut Inflammatory Breast Cancer. 


Tahapan Kanker Payudara
Tahapan kanker payudara terdiri dari 4 stadium yang dimulai dari angka nol dan disimbolkan dengan angka romawi I, II, III dan IV.

  • Stadium 0
    Tahap awal ketika kanker sudah terdiagnosis di dalam saluran payudara atau kelenjar susu. Pada tahap ini, sel kanker belum menyebar ke manapun dan mengganas.
     
  • Stadium I
    Di tahap ini, sel kanker sudah menyerang jaringan sehat atau disebut invasif. Ada jenis diagnosis pada tahap ini, yaitu:

    Stadium IA: Kanker menyebar ke dalam jaringan lemak payudara.
    Stadium IB: Sejumlah sel kanker dalam jumlah kecil ditemukan berada di kelenjar getah bening.
     
  • Stadium II
    Pada tahap ini, sel kanker telah tumbuh, menyebar, atau keduanya. Ada dua jenis diagnosis pada tahap ini, yaitu:

    Stadium IIA: Kondisi ketika tumor (benjolan) masih ada, kemungkinan sudah makin kecil atau hilang sama  sekali. Tahap ini juga berarti kemungkinan sel kanker tidak ditemukan di kelenjar getah bening, atau malah sudah tersebar ke jaringan lain. 

    Stadium IIB: Tumor di payudara lebih besar, mungkin seukuran kenari atau sebesar biji jeruk nipis. Bisa jadi sel kanker ada di kelenjar gatah bening atau tidak.
     
  • Stadium III: 
    Kanker belum menyebar ke tulang atau organ, tapi artinya ia sudah lebih ganas, dan lebih sulit untuk dilawan. Tahap ini punya tiga jenis, yaitu:

    Stadium IIIA: Kanker telah ditemukan sampai sembilan ruas kelenjar getah bening yang membentuk rantai dari ketiak Anda ke tulang selangka. Dalam beberapa kasus ada benjolan besar pada payudara, namun tidak pada kasus lainnya. 

    Stadium IIIB: Tumor telah tumbuh ke dinding dada atau kulit di sekitar payudara atau disebut juga dengan stadium lanjut lokal. 

    Stadium IIIC: kanker telah ditemukan di kelenjar getah bening, atau telah menyebar sampai ke bagian atas atau bawah tulang selangka.
     
  • Stadium IV 
    Sel-sel kanker payudara telah menyebar jauh dari payudara dan kelenjar getah bening. Tempat yang paling umum adalah tulang, paru-paru, hati, dan otak. Tahap ini digambarkan sebagai “metastatik,” yang berarti telah menyebar ke luar daerah tubuh jauh dari tempat ia pertama kali ditemukan.


Cara Pencegahan Kanker Payudara
Cara pencegahan kanker payudara yaitu dengan melakukan pemeriksaan deteksi dini. Terdapat beberapa cara:

  1. Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)
    Pemeriksaan Sadari dilakukan oleh setiap perempuan dengan melihat dirinya sendiri di depan cermin untuk melihat apakah ada benjolan di payudara, apakah payudara simetris atau ada kelainan yang mengkhawatirkan, seperti adanya perubahan pada warna kulit payudara, perubahan struktur kulit atau ada perubahan lain pada payudara maupun puting susu.

    Pemeriksaan Sadari ini dilakukan pada saat sekitar 3-5 hari setelah haid.
     
  2. Pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis)
    Pemeriksaan Sadanis dilakukan dengan cara yang sama dengan Pemeriksaan Sadari, namun dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih, seperti: 

    - Mammografi
    Pemeriksaan berupa tes pemindaian yang dilakukan untuk menangkap gambar jaringan payudara dengan menggunakan teknologi sinar x atau rontgen. Pemeriksaan Mammografi dilakukan sebaiknya setiap 1-3 tahun sekali tergantung faktor risiko pasien.

    - 3D Automated Breast Ultrasound (ABUS)
    ABUS adalah teknologi ultrasound pertama dari GE untuk skrining payudara padat perempuan yang telah disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat). Tindakan ini dapat mendeteksi kanker dengan peningkatan 35.7% dibanding hanya dengan mammografi. Info lengkap tentang ABUS, baca di sini.

    - USG Payudara
    Prinsip utama pemeriksaan ini adalah dengan mendeteksi jaringan kanker atau kista mengunakan gelombang suara. Dilansir dari American Cancer Society, USG payudara dapat dilakukan ketika wanita mengalami perubahan payudara, seperti munculnya kista atau benjolan padat/solid yang mengarah pada keganasan atau wanita usia <40 tahun. 

    Selain itu, kelompok wanita yang disarankan untuk melakukan USG payudara, seperti wanita dengan benjolan usia di bawah 25 tahun, wanita yang hamil dan menyusui, wanita dengan implan silicon.


Mayapada Hospital Oncology Center
Pusat pelayanan kesehatan ini didedikasikan untuk pencegahan, diagnosa, pengobatan, dan perawatan berkelanjutan setelah kanker. Onkologis medis kami telah terlatih secara international, didukung oleh ahli bedah dan perawat onkologis yang menyediakan perawatan rawat inap, rawat jalan dan one-day care. Klik di sini untuk lebih lengkapnya.

Tim Dokter Spesialis Bedah Onkologi:

Anda dapat membuat janji konsultasi dengan dokter spesialis bedah onkologi melalui fitur book an appointment yang ada di website. Daftar di sini.

Foto hanya ilustrasi

Referensi artikel:
https://www.webmd.com/breast-cancer/stages-breast-cancer#3
http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=M8tZU4C0zmQ
https://www.youtube.com/watch?v=BfAyUT_TTH8&t=283s
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/06/03/kasus-kanker-payudara-paling-banyak-terjadi-di-indonesia
https://hellosehat.com/kanker/kanker-paru/infografik-kanker-payudara-di-indonesia/#gref
https://tirto.id/pentingnya-memahami-tahapan-kanker-payudara-cmqm

tags :

Oncology Center Spesialis Kanker