Kebiasaan Duduk Lama Berisiko Alami Gangguan Tulang Belakang

...

Gangguan tulang belakang | Penyebab nyeri tulang belakang

Esports belakangan ini semakin popular, dan menjadi atlet esports merupakan salah satu impian dan cita-cita baru bagi para gamer. Meskipun atlet esports tidak banyak melakukan pergerakan fisik dan melakukan kontak fisik dengan pemain lawan, bukan berarti atlet esports bebas dari cedera sama sekali.

Bahkan lebih dari 40% atlet esports (setidaknya 4 dari 10 atlet esports) mengeluhkan cedera dan nyeri muskuloskeletal, dengan prevalensi nyeri terbanyak pada tulang belakang yakni leher dan punggung bawah.

Gangguan tulang belakang pada atlet esports biasanya berhubungan dengan kebiasaan duduk dan postur tubuh yang salah dan menetap dalam jangka waktu lama. Hal ini karena atlet esports sering duduk lama di depan komputer atau PC.

Perlu diketahui, pada kondisi normal, tulang belakang memiliki 3 lekuk alami:

  1. Lekukan ke arah depan pada leher (lekuk servikal)
  2. Lekukan ke arah belakang pada punggung atas (lekuk thorakal)
  3. Lekukan ke arah depan pada punggung bawah (lekuk lumbar)

Postur tubuh yang baik membantu menjaga lekuk alami ini, sementara postur tubuh yang salah dapat merusak lekuk tersebut. Akibatnya dapat terjadi ketegangan otot, gangguan karena penggunaan yang berlebihan, serta nyeri pada otot punggung.

Nyeri tulang belakang merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang ditandai dengan keluhan rasa nyeri yang timbul pada punggung, dan pada beberapa kasus bisa terasa pada leher, bahu, pinggang, bokong, dan menjalar ke lengan atau tungkai.

Nyeri tulang belakang pada leher juga dapat disertai dengan ketegangan dan kekakuan otot, kesulitan menggerakkan kepala, bahkan nyeri kepala.

Penyebab nyeri tulang belakang

Terdapat beberapa penyebab nyeri tulang belakang, antara lain:

  • Ketegangan otot karena postur tubuh dan penggunaan berlebihan, seperti terlalu lama membungkuk di depan computer atau gawai, bahkan hal kecil seperti membaca di tempat tidur.
     
  • Sendi tulang belakang yang aus seiring pertambahan usia, akibatnya tubuh sering membentuk taji tulang yang dapat mempengaruhi gerak sendi dan menyebabkan nyeri.
     
  • Jepitan saraf akibat pergeseran tulang belakang atau bantalan antar tulang belakang yang menonjol keluar.
     
  • Trauma atau cedera pada tulang belakang.

Cara mencegah nyeri tulang belakang

Dari berbagai penyebab di atas, kebanyakan nyeri tulang belakang berkaitan dengan postur tubuh yang kurang baik. Untuk mencegah timbulnya nyeri tulang belakang, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain :

  • Mempertahankan postur tubuh yang baik selama berdiri dan duduk. Posisi bahu berada dalam garis lurus di atas pinggul dan telinga tepat di atas bahu.
     
  • Saat menggunakan gawai dan perangkat lainnya, pertahankan kepala tetap tegak dan posisikan perangkat lurus di depan untuk menghindari menekuk leher melihat ke bawah.
     
  • Sesuaikan ketinggian meja, kursi, dan komputer sehingga layar monitor berada sejajar dengan mata.
     
  • Saat duduk, berikan sandaran/ganjalan untuk menopang punggung bawah, pergunakan sandaran tangan, posisi lutut sebaiknya sejajar atau lebih rendah daripada pinggul, dan posisi kaki sejajar pada lantai.
     
  • Istirahat dan regangkan tulang belakang beberapa kali setiap 30 menit apabila terpaksa duduk terlalu lama.
     
  • Hindari membawa beban berat menggunakan tali / strap pada bahu karena dapat menyebabkan ketegangan otot.
     
  • Perhatikan posisi tidur yang baik sehingga kepala dan leher sejajar dengan tubuh. Gunakan bantal kecil di bawah leher dan paha untuk mengistirahatkan otot-otot tulang belakang.
     
  • Tetap aktif bergerak dan upayakan tidak duduk pada posisi yang sama terlalu lama.

Postur tubuh dan tulang belakang yang baik sangat penting karena dengan melatih postur tubuh yang baik maka kita juga menjaga tulang dan persendian tetap dalam posisi sejajar. Hal ini dapat mengurangi tingkat keausan pada permukaan sendi, mengurangi tekanan pada ligament yang menyatukan sendi tulang belakang, serta membuat otot bekerja secara lebih efisien.

Direview oleh:
dr. Gibran T. Alpharian, Sp.OT (K) Trauma
Dokter Spesialis Ortopedi (Tulang dan Traumatologi)
Konsultan Trauma
Mayapada Hospital Bandung (MHBD)

Lihat jadwal praktik klik di sini

tags :

Sports Injury Performance & Treatment Center Spesialis Kedokteran Olahraga Tulang Belakang