Ketahui Penuaan pada Tulang Belakang
Seperti organ tubuh lainnya, tulang belakang pun akan mengalami penuaan seiring bertambahnya usia.
Rasa nyeri pada punggung atau tulang belakang (spine) tergolong masalah kesehatan umum yang menimpa orang dewasa. Mulai dari level ringan hingga ekstrem. Penyebabnya pun beragam, antara lain sikap tubuh yang salah (ketika berdiri, duduk, tidur), memberi beban pada tulang belakang yang berlebihan, menderita obesitas, gaya hidup tidak sehat, dan merokok. Namun selain itu, degeneratif (penuaan) pada tulang belakang menjadi penyebab yang paling umum terhadap timbulnya rasa nyeri.
Seperti organ tubuh lainnya, tulang belakang pun akan mengalami penuaan seiring bertambahnya usia. Hanya saja, karena tulang belakang berperan sebagai penyangga tubuh dan di dalamnya terdapat saraf penting, maka organ yang satu ini menjadi sangat vital.
Struktur yang kompleks
Tulang belakang terdiri dari 33 ruas, terbagi atas 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, dan 9 ruas lagi yang merupakan kesatuan dari tulang duduk.
Tulang belakang yang normal tidak lurus, tapi berbentuk seperti kurva. Dari atas melengkung keluar, kemudian melengkung ke dalam dan terakhir keluar lagi.
Struktur tulang belakang yang normal terdiri dari tulang, bantalan/sendi (tulang rawan) yang berisi cairan berbentuk gel yang terdapat di antara ruas tulang, serta rongga yang berisi saraf (kanalis spinalis). Bantalan inilah yang memungkinkan tulang bisa melakukan gerakan yang fleksibel.
Kelainan yang mungkin terjadi (bersifat bawaan) pada tulang belakang, antara lain tulang menyatu (harusnya dipisah oleh bantalan), tulang tidak berbentuk, atau jumlah tulang yang kurang.
Tulang belakang termasuk yang paling pertama dibentuk pada masa embrio. Sekitar minggu ke-5 dan 6 kehamilan, mulai terjadi proses pembentukan tulang belakang. Prosesnya sendiri terbilang sangat kompleks. Memasuki usia kehamilan minggu ke-12, barulah terbentuk tulang belakang yang normal. Meskipun pada saat itu janin masih mirip kecebong, namun struktur tulang belakangnya sudah lengkap kemudian tumbuh seiring waktu.
Tulang dan sendi: Penuaan signifikan
Pada tulang belakang, ada yang disebut sebagai proses maturitas, yakni kondisi tulang tidak mengalami perubahan lagi. Seperti tulang lainnya, tulang belakang juga sangat bergantung pada hormonal dan kalsium. Karena itulah, pada wanita, timeline-nya lebih jelas, yaitu dua tahun setelah menstruasi tulang belakang tidak lagi berubah, kemudian saat memasuki masa menopause akan mengalami penuaan.
Proses aging pada wanita lebih jelas sebab pada masa menopause hormon reproduski sudah tidak lagi diproduksi. Sementara pada pria, periode waktu pertumbuhan dan penuaan relatif tidak bisa dipastikan mengingat hormon terus diproduksi selama stamina tubuhnya tetap prima.
Meski kaum pria memiliki kemampuan dalam memproduksi hormon, bukan berarti risiko penuaan tulang belakang menjadi lebih rendah dibanding wanita. Kaum pria identik sebagai pencari nafkah sehingga banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Faktor-faktor seperti sikap tubuh yang salah saat beraktivitas maupun kecelakaan yang berakibat fatal pada tulang bisa menjadi ancaman.
Di samping itu, gaya hidup tidak sehat, semisal merokok akan meningkatkan risiko penuaan pada tulang belakang. Semua komponen di tulang belakang bisa mengalami penuaan, namun bagian sendi (bantalan) dan tulang yang paling signifikan.
Proses penuaan pada bantalan ditandai dengan berkurangnya gel sehingga akan menipis. Saat menipis, tulang dengan tulang akan bertemu dan akhirnya bisa menimbulkan pengapuran. Struktur tulang yang mengalami penuaan disebut osteoporosis. Kondisi tulang yang awalnya padat, lambat laun akan keropos.
Secara kasat mata, seseorang yang mengalami penuaan tulang belakang bisa dikenali dari ukuran tubuhnya yang memendek atau membungkuk. Tubuh yang memendek diakibatkan dari bantalan-bantalan yang menipis, sedangkan membungkuk disebabkan oleh kondisi tulang yang mengeropos. Selain itu, orang yang mengalami penuaan tulang belakang akan cepat merasa lelah ketika jalan, dan jika terjatuh akan mudah mengalami patah tulang.
Konsultan: dr. Syafruddin, SpOT(K)-Spine
Mayapada Hospital Jakarta Selatan
---
Mayapada Hospital Spine & Arthoplasty Centre
Menyajikan perawatan medis terpadu dan komprehensif untuk sindrom tulang, meliputi operasi tulang belakang, cedera olahraga ortopedi dan lain sebagainya. Book an appointment, cek di sini.
tags :
Orthopaedic Center Saraf Kejepit Spesialis Tulang Dan Sendi