Pencinta Sate & Steak? Begini Cara Aman Konsumsi Daging Merah Biar Jantung Tetap Sehat

...

Daging merah memang kerap jadi favorit banyak orang, mulai dari steak, sate, hingga rendang. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang khas membuatnya sulit ditolak.

Selain itu, daging merah juga kaya protein hewani, zat besi, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Namun, konsumsi berlebihan bisa berdampak buruk pada kesehatan, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut dr. Novita Setiawan Liem, MHKes, MM, Sp. JP(K), FIHA, AIFO-K, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Mayapada Hospital Bandung, daging merah adalah jenis daging yang tampak merah saat mentah dan berubah lebih gelap setelah dimasak, misalnya daging sapi, kambing, domba, atau babi.

Meski kaya protein, American Heart Association (AHA) menekankan bahwa daging merah memiliki kadar lemak jenuh yang cukup tinggi sehingga bisa berdampak negatif bagi kesehatan jantung.

Dokter Novita menambahkan, “Konsumsi berlebihan, terutama pada daging olahan seperti sosis, bacon, atau kornet, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini disebabkan tingginya kandungan garam, pengawet nitrit, dan lemak jenuh yang dalam jangka panjang bisa merusak pembuluh darah serta jantung.”

Baca juga: Genetik vs Gaya Hidup: Mana yang Lebih Berpengaruh pada Kesehatan Jantung?

Bukan berarti daging merah harus dihindari sepenuhnya, yang penting adalah memperhatikan porsi, frekuensi, dan cara pengolahannya.

Agar tetap sehat, perhatikan beberapa tips berikut ini: 

  • Pilih daging segar dengan sedikit lemak, seperti tenderloin, atau bagian paha belakang.
  • Masak dengan cara dibakar, direbus, atau dipanggang.
  • Konsumsi sebaiknya dibatasi 1–2 kali per minggu dan imbangi dengan sayur, buah, serta protein nabati seperti tempe atau kacang-kacangan.

Ia menegaskan, “Daging merah bukanlah musuh utama jantung, tetapi juga bukan makanan yang bisa dikonsumsi sesuka hati. Keseimbangan adalah kuncinya. Bagi yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, sebaiknya lebih berhati-hati dan memperbanyak sumber protein lain yang lebih sehat.”

Pesan tersebut menjadi pengingat bahwa pola makan sehat berperan besar dalam mencegah penyakit jantung maupun gejala seperti nyeri dada.

Jika nyeri dada muncul, segera lakukan pemeriksaan di Chest Pain Unit Mayapada Hospital. Jika hasil pemeriksaan tidak menunjukkan indikasi jantung, pasien tidak dikenakan biaya. Namun, jika terdeteksi adanya gangguan jantung, pasien akan diarahkan ke Dokter Spesialis atau Subspesialis Jantung di Cardiovascular Center untuk penanganan lanjutan.

Chest Pain Unit Mayapada Hospital

Chest Pain Unit tersedia 24 jam di IGD Mayapada Hospital Jakarta (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Akses pemeriksaan jantung lebih menyeluruh, Anda dapat membuat janji konsultasi di Cardiovascular Center melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare.

Dalam kondisi darurat seperti serangan jantung, hubungi Cardiac Emergency Mayapada Hospital melalui call center 150990 atau fitur Emergency Call di MyCare. Penanganan dilakukan dengan protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit, didukung fasilitas Cath Lab serta tim dokter spesialis jantung intervensi yang selalu siap siaga.

Selain layanan darurat, MyCare juga menghadirkan fitur Health Articles & Tips berisi informasi kesehatan dan promo layanan Mayapada Hospital. Fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit dan Health Access pun memudahkan Anda memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, hingga BMI. 

#JadiMudah unduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store, dan dapatkan poin diskon bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital

Selanjutnya: Jantung Terasa Sehat tapi Dada Nyeri? Cek Penyebab Pastinya di Chest Pain Clinic

tags :

Daging Merah Nyeri Dada Chest Pain Unit Cardiovascular Center