Tips Menghadapi Gelombang Ketiga Covid-19
Kasus Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 12 ribu lebih per hari, menurut data Kemenkes per 30 Januari 2022. Sedangkan, DKI Jakarta mengalami lonjakan kenaikan kasus sebesar 44% dengan kasus pasien transmisi lokal dan transmisi internasional.
Data keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 (Bed Occupancy Rate-BOR) yang diterima per 30 Januari 2022 telah meningkat menjadi 56% dan BOR ICU naik hingga 19%.
Berdasarkan prediksi Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, fase puncak penyebaran Omicron di Indonesia akan terjadi sekitar Februari – Maret 2022.
Memasuki masa liburan panjang maupun perayaan Imlek, berikut ini adalah beberapa tips maupun panduan untuk membantu mengendalikan Omicron menjelang perayaan Imlek, yaitu di antaranya:
- Tidak berkunjung ke keluarga besar demi memutus transmisi lokal.
- Melaksanakan perayaan tradisi keluarga secara virtual dengan keluarga besar.
- Apabila ingin melakukan perayaan tradisi keluarga, dihimbau untuk melakukan perayaan dengan keluarga terdekat saja (Ring 1).
- Melakukan tes usap PCR (PCR Swab Test) terlebih dahulu sebelum mengunjungi keluarga atau melakukan perayaan tradisi dengan keluarga dalam 1x24 jam.
- Perayaan tradisi keluarga sebaiknya dilaksanakan di lingkungan rumah dan bukan tempat umum.
- Menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker ganda (masker medis yang dilapisi dengan masker kain), mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir ataupun dengan hand sanitizer, dan menerapkan social distancing.
- Mengkonsumsi makanan bergizi, menjalankan pola hidup sehat dan mengkonsumsi vitamin apabila diperlukan.
- Setelah selesai melaksanakan perayaan tradisi keluarga, dihimbau untuk melakukan tes usap (PCR Swab) kembali H+3 pasca melaksanakan perayaan tradisi keluarga.
- Lakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap bagi diri sendiri dan keluarga.
Apabila saya sudah menjalan prokes namun tetap terpapar, apa yang harus saya lakukan?
TETAP TENANG DAN JANGAN PANIK. Ikuti panduan berikut ini:
- Jika Anda tidak memiliki gejala atau memiliki gejala ringan, segeralah menjalani isolasi mandiri (pisah kamar, pisah peralatan makan dan minum dengan orang 1 rumah, serta seluruh anggota keluar memakai masker selama beraktivitas di rumah). Anda dihimbau untuk melakukan konsultasi telemedicine di rumah sakit terdekat guna mendapatkan obat-obatan pendukung, menginformasikan keluhan (bila ada) dan menjalani pemeriksaan penunjang, seperti foto thorax, tes darah, dll (apabila diperlukan).
- Jika Anda memiliki komorbid/penyakit penyerta, usia >50 tahun dan sudah merasakan sesak nafas, segera cari Rumah Sakit terdekat untuk mendapakan pertolongan.
- Apabila dokter memutuskan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit, segeralah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Perawatan di Rumah Sakit, diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang-berat.
- Informasikan kepada teman/kerabat/kenalan Anda yang kontak selama 7 hari terakhir dan minta mereka untuk menjalankan isolasi mandiri untuk mencegah kemungkinan tertular dan tidak sengaja menularkan kepada orang lain.
- Informasikan kepada orang yang satu rumah dengan Anda dan minta mereka untuk menjalankan isolasi mandiri selama 3 hari dengan memakai masker dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. 3 hari adalah waktu inkubasi yang cukup menentukan apakah seseorang tersebut tertular atau tidaknya.
- Setelah 3 hari isolasi mandiri, orang yang 1 rumah dengan Anda, diwajibkan untuk menjalani PCR Swab Test.
- Selama masa isolasi mandiri, apabila Anda mengalami keluhan sesak napas dan perasaan tidak nyaman, jangan tunda dan segera ke IGD terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
- Cek saturasi oksigen Anda secara berkala dan tetap berpikir positif.
- Atur pola makan yang sehat dengan gizi seimbang, dibarengi dengan berjemur sinar matahari pagi selama 10-15 menit.
- Isilah kegiatan Anda selama masa isolasi dengan kegiatan yang positif, diimbangi dengan istirahat yang cukup.
- Apabila Anda telah merasa sehat dan bugar setelah 7 hari tidak ada keluhan lain menyertai, lakukanlah tes usap (PCR Swab Test) sekali lagi untuk mengetahui kondisi terkini Anda.
- Lakukanlah konsultasi online/telemedicine dengan dokter yang berkapasitas.
Bagi Anda yang mempunyai komorbid atau berusia >50 tahun dan telah dinyatakan negatif, Anda tetap dihimbau untuk wajib melakukan pengecekan rutin pasca negatif. Tujuannya adalah untuk meminimalisir efek dari Long Covid-19 dan meningkatkan kualitas hidup pasien hingga kembali beraktivitas secara normal tanpa keluhan.
Menurut dr.Janet Diaz, Head of Clinical Care WHO, terdapat lebih dari 200 keluhan yang dilaporkan pasien pasca sembuh dari Covid-19 dan biasanya berkisar 3-9 bulan, tergantung pada setiap kondisi pasien dan dihimbau untuk mencari pertolongan medis bagi yang mengalaminya.
Virus Omicron yang saat ini melanda dunia, kini telah memilki subvarian Omicron yang dijuluki dengan “Son of Omicron” telah teridentifikasi di 40 negara dan baru-baru ini Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan subvarian BA.2 sudah ada di Indonesia.
Fakta-fakta subvarian BA.2 (Son of Omicron):
- Disinyalir lebih cepat menyebar dibandingkan varian Omicron sebelumnya. Meskipun mirip dengan varian induknya (Omicron), Omicron BA.2 diduga sangat menular dan menghasilkan penyakit yang tidak lebih parah dari varian Delta atau Beta, terutama jika seseorang sudah memiliki vaksin yang lengkap.
- Relatif lebih sulit dideteksi dan diidentifikasi pada tes PCR, sehingga dijuluki varian siluman.
- Masih dilakukan penelitian hingga saat ini untuk mengungkap fakta dan karakteristik dari sub variant ini.
Terlepas dari virus varian manapun, Vaksin Covid-19 yang ada saat ini, masih cukup efektif untuk melindungi orang dari infeksi dan mencegah perburukan seperti kematian. Untuk itu, tetap diimbau mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker ganda, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menjaga asupan gizi seimbang.
Mayapada Healthcare, melalui semua unit Mayapada Hospital memiliki program panduan isolasi mandiri bagi para pasien yang membutuhkan dan dapat diakses melalui konsultasi online dan telemedicine. Lengkap dengan program pemeriksaan penunjang, hingga home service ke rumah apabila dibutuhkan.
Dengan adanya Program Isolasi Mandiri, diharapkan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat yang membutuhkan pertolongan serta perawatan Covid-19
tags :
Covid-19 Pcrr Center Pcr Swab Test